Virus Corona Kaltara
Di Hadapan Doni Munardo, Teguh Setyabudi Ungkap Kendala Penanganan Covid-19 di Kalimantan Utara
Di hadapan Doni Munardo, Teguh Setyabudi ungkap kendala penanganan Covid-19 di Kalimantan Utara.
Penulis: Amiruddin | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Di hadapan Doni Munardo, Teguh Setyabudi ungkap kendala penanganan Covid-19 di Kalimantan Utara.
Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Kaltara, Teguh Setyabudi, mengatakan upaya penanganan Covid-19 atau virus corona hingga saat ini terus dilakukan.
Upaya penanganan dilakukan Satgas Penanganan Covid-19 Kaltara, bersama TNI-Polri, dan unsur terkait lainnya.
Baca juga: Kapolres Malinau AKBP Agus Nugraha Pimpin Sertijab Pejabat Utama, Paparkan 3 Fokus Utama Polres
Baca juga: Kepala BNPB Doni Monardo Minta Warga tak Boleh Kendor, Kasus Covid-19 di Kaltara Dapat Terkendali
Baca juga: Wakili Kemenkeu, Kepala KPPN Nunukan Kurniawan Sebut Koordinasi Internal Pemkab Nunukan Sangat Baik
Termasuk upaya penanganan yang juga terus dilakukan oleh Satgas Penanganan Covid-19 yang ada di kabupaten dan kota se-Kaltara.
Hal itu disampaikan Teguh Setyabudi di sela kunjungan kerja Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Doni Munardo, di Kota Tarakan, Kaltara.
"Dari lima daerah di Kaltara, ada tiga kabupaten yang masuk kategori risiko rendah atau zona kuning penularan Covid-19, yakni Nunukan, Malinau, dan Tana Tidung.
Sedangkan Bulungan dan Tarakan, masih termasuk risiko sedang atau zona orange penularan Covid-19," kata Teguh Setyabudim dalam rapat koordinasi, yang juga diikuti sejumlah peserta secara virtual, Senin (9/11/2020).
Teguh Setyabudi menambahkan, upaya penanganan yang dilakukan hingga saat ini, seperti testing (pengujian sampel swab), tracing (pelacakan kontak erat), dan juga treatment (peningkatan fasilitas kesehatan).
Upaya penanganan Covid-19 itu dikenal juga dengan upaya 3T.
Testing atau pengujian sampel swab kata dia, dilakukan dengan menggunakan alat test cepat molekuler (TCM), dan polymerase chain reaction (PCR).
"Saat ini kita mempunyai lima alat uji sampel swab, yakni mesin TCM dan PCR di RSUD Tarakan, TCM dan PCR di RS Kota Tarakan (RSKT), serta TCM di RSD Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor," tambahnya.
Kendala 3T
Selama pelaksanaan testing kata dia, juga ada beberapa kendala yang ditemui.
Misalnya, masih kurangnya sumber daya manusia (SDM) laboratorium baik dalam pengambilan sampel swab, pemeriksaan sampel, maupun input data di aplikasi.
Selanjutnya, mesin TCM yang digunakan di RSKT dan RSD Soemarno Sosroatmodjo berbagi fungsi dengan pemeriksaan sampel tuberculosis atau TBC.