Idham Azis Berani Copot Jenderal Orang Dekat Jokowi Geng Solo, Ada Motif Bursa Calon Kapolri?

Langkah berani Idham Azis copot Jenderal Kapolda Metro Jaya, Nana Sudjana orang dekat Jokowi Geng Solo, ada motif bursa calon Kapolri

Kolase TribunKaltara.com / Tribunnews dan KOMPAS.COM
Kapolri Jenderal Idham Azis dan eks Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana. (Kolase TribunKaltara.com / Tribunnews dan Kompas.com) 

TRIBUNKALTARA.COM - Pencopotan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana oleh Kapolri Jenderal Idham Azis, kini menuai sorotan.

Pasalnya pencopotan Nana Sudjana sebagai Kapolda Metro Jaya dianggap tak cuma soal ketidaktegasan dalam menegakkan protokol kesehatan di Jakarta.

Beredar isu pencopotan Kapolda Metro Jaya terkait aroma persaingan bursa calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis.

Pasalnya nama Irjen Nana Sudjana sempat diprediksi melejit sebagai pengganti Idham Azis di bursa calon Kapolri, lantaran eks Kapolda Metro Jaya itu merupakan orang dekat Presiden Jokowi.

Selama ini Irjen Nana Sudhjana dikenal sebagai orang lingkaran Jokowi yang disebut sebagai Jenderal Geng Solo.

Namun kabar terakhir, Kapolda Metro Jaya, Irjen Nana Sudjana, resmi dicopot dari jabatannya pada Senin (16/11/2020).

Baca juga: Fahri Hamzah Berkoar Singgung 2 Jenderal Kapolda yang Dicopot Idham Azis, Negara Salah Tingkah

Baca juga: Setelah Minta Maaf Buntut Acara Habib Rizieq, Doni Monardo Dapat Peringatan dari Presiden Jokowi

Baca juga: Benarkah 2 Jenderal Kapolda Jadi Tumbal Ketegasan Idham Azis Imbas Kerumunan di Acara Habib Rizieq?

Bersama dengan Kapolda Jawa Barat, Irjen Rudy Sufahriadi, Nana dan Rudy dinilai tidak melaksanakan perintah terkait penegakan protokol kesehatan.

Hal ini disampaikan Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Argo Yuwono, di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan.

“Ada dua kapolda yang tidak melaksanakan perintah dalam menegakkan protokol kesehatan, maka diberikan sanksi berupa pencopotan yaitu Kapolda Metro Jaya, kemudian Kapolda Jawa Barat,” terang Argo, dikutip Tribunnews dari Kompas.com.

Dicopotnya Irjen Nana Sudjana tertuang dalam surat telegram Kapolri tertanggal 16 November 2020.

Nana akan digantikan oleh Kapolda Jawa Timur, Irjen Muhammad Fadil Imran, dan menjabat sebagai Koordinator Staf Ahli Kapolri.

Terkait hal itu, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, mengungkapkan adanya dugaan lain atas pencopotan Irjen Nana Sudjana.

Selain karena masalah penegakan protokol kesehatan dalam kasus Habib Rizieq Shihab, Neta menyebutkan dicopotnya Nana Sudjana adalah karena bagian dari manuver persaingan bursa calon Kapolri.

Dilansir Tribunnews, Neta berujar Nana Sudjana merupakan satu diantara calon kuat dari Geng Solo.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved