Meski Tutup Sementara Beberapa Pelayanan, Dirut RSUD Tarakan dr Hasbi Sebut Rawat Jalan Tetap Buka

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Meski tutup sementara beberapa pelayanan, Dirut RSUD Tarakan dr Hasbi sebut rawat jalan tetap buka.

Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, dr Muhammad Hasbi Hasyim mengatakan Instalasi Gawat Darurat tidak ditutup secara total.

Masalahnya, kata dia masyarakat Kalimantan Utara terkadang tidak bisa membedakan mana rawat darurat dan mana yang tidak.

Baca juga: Ketua KPU Tarakan Nasruddin Sebut Distribusi Surat Suara di Tarakan Dilakukan H-1 Pilgub Kaltara

Baca juga: Pejabat Kaltara Lolos Seleksi JPT Pratama Belum Dilantik, Ketua Pansel: Izin Kemendagri Belum Terbit

Baca juga: Tak Hanya Malinau, Ternyata Bawaslu RI Temukan 33 Ribu TPS di Indonesia Berada di Wilayah Blankspot

"Demam satu hari, batuk pilek dia bilang gawat itu yang kita cegah. Maksudnya ke pelayanan kesehatan yang lain dulu lah," paparnya, pada Selasa (24/11/20).

"Tapi yang betul-betul butuh, misalnya persalinan macet harus dilakukan operasi caesar, itu tetap kami layani, atau kecelakaan butuh tindakan operasi itu, tetap kami layani," lanjutnya.

Lebih lanjut ia katakan, RSUD Tarakan hanya melakukan lockdown parsial saja.

Jangan sampai rumah sakit ini malah menjadi sumber penyebaran di masyarakat.

"Karena kalau rawat jalan kami tetap buka, kita bisa lihat dalam sehari itu berapa orang yang berobat," lanjutnya.

Dengan kondisi Covid-19 saja, kata dia bisa mencapai 400 pasien rawat jalan.

"Bayangkan kalau mereka di situ numpuk-numpuk, petugas juga terkonfirmasi positif, kan kasihan mencelakakan," tambahnya.

Dirinya mengimbau kepada masyarakat Kaltara yang ingin berobat di RSUD Tarakan, untuk ke layanan kesehatan lain

"Rata-rata masyarakat kita ini kan sudah punya BPJS, artinya mereka bisa ke RSU Kota Tarakan dan RSAL dr Ilyas Tarakan, karena di sana melayani BPJS termasuk di klinik Karsa," tutupnya.

Daftar Instalasi yang Ditutup Sementara

Beberapa pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan ditutup sementara waktu.

Adapun pelayanan yang ditutup yaitu Instalasi rawat jalan (Poliklinik), Instalasi rehabilitasi medik (Fisioterapi), Instalasi bedah sentral, dan Instalasi gawat darurat (IGD).