Kursi Mensos Tetap Jadi Milik PDIP, Nama Risma Favorit Setelah Sukses Tangani Surabaya

Kursi Menteri Sosial ( Mensos ) tetap jadi milik PDIP, Tri Rismaharini alias Risma favorit setelah sukses tangani Surabaya.

Tangkapan Layar YouTube KompasTV
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Ketua Umum PDIP Megawati. (Tangkapan Layar YouTube KompasTV) 

TRIBUNKALTARA.COM - Kursi Menteri Sosial ( Mensos ) tetap jadi milik PDIP, Tri Rismaharini alias Risma favorit setelah sukses tangani Surabaya.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mencuat bakal masuk ke lingkaran Istana Negara mengisi kuris Menteri Sosial yang diduduki Juliari Batubara.

Setelah Juliari Batubara ditangkap KPK akibat kasus korupsi dana bansos Covid-19, kursi Mensos ramai diperdebatkan.

Bahkan sejumlah pihak menyarankan Mensos hendaknya diisi dari kalangan profesional bukan dari politikus parpol.

Namun belakangan, muncul kabar lain yang menyatakan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini favorit mengisi jabatan Mensos.

Munculnya nama Risma sebagai favorit mengisi jabatan Mensos, membuat kursi Menteri Sosial tetap menjadi jatah PDIP.

Seperti diketahui, Juliari Batubara yang merupakan politikus dari PDIP.

Baca juga: Mensos Ditahan KPK, Tri Rismaharini Berpeluang Gantikan Juliari Batubara, CISA: Saatnya Naik Level

Adapun informasi wanita yang akrab disapa Risma itu mendapat tawaran Mensos disampaikan oleh Plt Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Surabaya, Yusuf Lakaseng.

"Saya dapat kabar, Ibu Risma ditunjuk Presiden RI Joko Widodo menjadi Menteri Sosial di Kabinet Indonesia Maju," kata Yusuf dalam acara tasyakuran kemenangan pasangan Eri Cahyadi-Armuji pada Pilkada di Surabaya, Minggu (13/12/2020).

Yusuf mengatakan, pihaknya meyakini kinerja Risma cukup bagus, terlebih dalam mengubah wajah Surabaya.

Itu sebabnya, Risma dianggap pantas menjabat posisi Menteri di kabinet Jokowi.

"Di Surabaya, wali kota bisa langsung meloncat ke menteri, tanpa harus menjadi Gubernur Jawa Timur terlebih dahulu," ujar Yusuf.

Baca juga: Anak Buah Risma yang Diusung PDIP Unggul di Pilkada Surabaya, Tri Rismaharini Pamit dari Politik

Seperti diketahui, Risma sendiri, tak lama lagi akan segera purna tugas dari jabatan sebagai Wali Kota Surabaya, tepatnya pada Februari 2021.

Sebelumnya, dalam sebuah kesempatan, Risma mengaku belum memiliki pandangan apakah akan kembali terjun ke politik setelah tak lagi menjabat Wali Kota Surabaya.

Saat ditanya apakah bersedia jika nanti mendapat tawaran menjadi menteri, Risma tak menjawab dengan gamblang.

"Nantilah ya teman-teman. Aku dulu ditawari ya waktu sama Pak Bambang DH (mantan wali kota Surabaya), aku minta jadi kepala dinas pendidikan, ya mana mungkin insinyur kepala dinas pendidikan kan," kata Risma dikutip dari Tribunnews.com.

Baca juga: Ramalan Gus Dur Mendadak Viral, Dianggap Terbukti Usai Mensos Juliari Batubara Terjerat Korupsi KPK

"Tapi aku bilang kenapa? Karena di situlah kita bisa mengubah, memang lama hasilnya, tapi itu akan dimulai dari pendidikan."

Risma mengaku tak pernah merencanakan apa pun dalam politik. Politikus PDI-P itu menyebut akan menduduki jabatan politik jika mendapat amanah publik.

Namun, Risma menegaskan bahwa dirinya tak pernah meminta jabatan tertentu di bidang politik.

"Saya belum tahu, yang jelas aku enggak merencanakan untuk apa pun, karena bagi saya jabatan itu amanah dan enggak boleh diminta. Jadi, saya enggak merencanakan apa pun," ujar Risma.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini alias Risma.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini alias Risma. (SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Baca juga: Bukan Hanya Juliari Batubara, 2 Mantan Menteri Sosial Ini Juga Pernah Tersandung Korupsi

Meski demikian, Risma tetap memiliki rencana yang akan dilakukan ke depan, namun hal ini tak berkaitan dengan politik. Risma menyebut, rencana terdekat yang akan dilakukan setelah purna tugas adalah berbisnis.

"Pertama, saya akan coba berbisnis, kedua ada beberapa perguruan tinggi yang meminta saya menjadi pengajar," tutur Risma.

Dua hal itulah yang kemungkinan besar akan digeluti Risma setelah tidak menjabat wali kota Surabaya.

Soal bisnis, Risma mengaku akan mencoba menekuni semua peluang di bidang usaha yang bisa ia lakukan.

"Bikin usaha, ya macam-macam namanya juga usaha. Apa saja pokoknya bisa saya ambil," kata Risma.

Baca juga: Akhirnya Juliari Batubara Menyerahkan Diri ke KPK, Menteri dari PDIP Sempat Lambaikan Tangan

Saat ditanya perihal keinginan berangkat ke Jakarta, Risma hanya menjawab singkat.

"Gimana maksudnya? Apa aku coba jualan di Jakarta gitu ta?" kata Risma sambil tertawa.

Didukung Tokoh NU

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dinilai cocok menjabat Menteri Sosial (Mensos).

Salah satunya diakui seorang tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur (Jatim), HM Zahrul Azhar Asumta As'ad. Menurutnya, kepiawaian Risma dalam bidang kemanusiaan dan sosial sudah tak diragukan lagi.

Apalagi, melihat survei dari Surabaya Survei Center (SSC) mencatat, angka kepuasan masyarakat di Surabaya terkait kinerja Wali Kota Surabaya dua periode ini mencapai 95,7 persen.

Baca juga: Amarah Presiden Jokowi di Twitter, Juliari Batubara Jadi Tersangka KPK, Janji Tak Lindungi Korupsi

Ia menambahkan, pengalaman dan prestasi Risma selama memimpin Surabaya diyakini akan cukup menjadi bekal masuk dalam kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Saya melihat kepuasan warga Surabaya terhadap Bu Risma yang cukup tinggi. Kinerjanya diakui betul oleh masyarakat, bukan hanya di Surabaya namun juga nasional," ujar Zahrul di Surabaya, sebagaimana dikutip dari Tribunnews.com, Senin (14/12/2020).

"Dalam bidang sosial, Bu Risma selama ini piawai dalam mengurusi bidang kemanusiaan di Surabaya. Masyarakat ingin tangan dingin Bu Risma bisa lebih banyak berkarya di pemerintah pusat," sambung pria yang akrab dipanggip Gus Hans itu.

Keunggulan Risma lainnya, lanjut Gus Hans, masyarakat masih memiliki kepercayaan cukup tinggi terhadap Risma.

Hal ini perlu untuk mengembalikan citra Kementerian Sosial pasca kasus korupsi di Kemensos beberapa waktu lalu.

"Trust masyarakat yang cukup tinggi kepada Bu Risma akan sekaligus menumbuhkan kembali keyakinan masyarakat. Ini solusi di tengah menurunnya kepercayaan," kata Gus Hans yang juga Sekjen Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) sebagai relawan Jokowi di pilpres lalu.

Apalagi menteri juga merupakan jabatan politis. "Sehingga, yang paling penting adalah menumbuhkan kepercayaan masyarakat," terangnya.

Gus Hans juga menilai, ketokohan Risma sebagai kepala daerah terkesan jauh dari seorang politisi. Sekalipun, saat ini Risma juga menjabat sebagai Ketua DPP PDI Perjuangan.

"Masyarakat melihat Risma bukan sebagai milik salah satu partai. Saya juga jarang melihat Bu Risma berkomentar dalam politik partai," kata Gus Hans yang juga politisi Golkar ini.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.tv dengan judul "Tokoh NU Setuju Risma Jadi Mensos: Kepercayaan Masyarakat Tinggi dan Piawai Urus Kemanusiaan,"
https://www.kompas.tv/article/130577/tokoh-nu-setuju-risma-jadi-mensos-kepercayaan-masyarakat-tinggi-dan-piawai-urus-kemanusiaan?page=all

dan

Artikel ini telah tayang di Kompas.tv dengan judul "Risma Disebut Dapat Tawaran Jadi Menteri Sosial Menggantikan Juliari Batubara,"
https://www.kompas.tv/article/130510/risma-disebut-dapat-tawaran-jadi-menteri-sosial-menggantikan-juliari-batubara?page=all

Sumber: Kompas TV
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved