Virus Corona

Daftar Kriteria Orang yang Tidak Bisa Divaksin Corona, Tak Cuma Wanita Hamil dan Anak-anak

Berikut ini daftar kriteria orang yang tidak bisa divaksin corona, tak cuma wanita hamil dan anak-anak.

FREEPIK.COM
Ilustrasi Vaksin Covid-19. FREEPIK.COM 

TRIBUNKALTARA.COM - Berikut ini daftar kriteria orang yang tidak bisa divaksin corona, tak cuma wanita hamil dan anak-anak.

Kehadrian vaksin corona yang sebentar lagi akan diterapkan di Indonesia, telah memberi angin segar bagi pengendalian kasus Covid-19.

Meski vaksin corona sudah digratiskan Pemerintah, tidak semua orang bisa divaksin.

Pasalnya ada beberapa kelompok ornag yang harus menunggu untuk menerima vaksin Covid-19, termasuk mereka yang memiliki riwayat reaksi alergi parah.

Melansir The Strait Times via Kontan.co.id, Associate Professor Lim Poh Lian, direktur unit isolasi tingkat tinggi di Pusat Nasional untuk Penyakit Menular menyebut bahwa alergi serius biasanya merujuk pada orang-orang yang memiliki respons terhadap rangsangan tertentu.

Misalnya sengatan lebah atau obat dengan mengalami pembengkakan di sekitar mulut, mata atau wajah, mengalami kesulitan bernapas atau mengalami penurunan tekanan darah yang serius.

Baca juga: Simak Daftar Daerah yang Wajib Sertakan Surat Rapid Test Antigen, Termasuk Jakarta, Bali, dan Jogja

Orang lain yang termasuk dalam kelompok tertentu, seperti wanita hamil, orang yang mengalami gangguan sistem imun, dan mereka yang berusia di bawah 16 tahun, juga harus menunda menerima suntikan.

Sebab, uji klinis skala besar tidak melibatkan sukarelawan semacam itu. Artinya, belum ada cukup data untuk mengevaluasi keamanan vaksin Covid-19 pada kelompok orang ini.

Tetapi para ahli yang berbicara di webinar yang diselenggarakan oleh The Straits Times pada Kamis (17/12/2020) sore, mencatat bahwa selain kelompok orang yang disebutkan tersebut, mereka yang ditawari vaksin Covid-19 harus menerimanya. Terutama saat Singapura bergerak untuk membuka kembali perekonomiannya.

"Apa yang kami ingin lakukan adalah memastikan bahwa orang-orang di sekitar mereka divaksinasi," kata Prof Lim.

"Jadi setiap orang yang memenuhi syarat harus mendapatkan vaksin tersebut karena kami ingin melindungi orang-orang yang tidak bisa mendapatkan (vaksin) atau mereka yang mungkin tidak mendapatkan banyak manfaat dari vaksin bahkan jika mereka menerimanya," sambungnya.

Baca juga: AKHIRNYA! Vaksin Covid-19 Gratis untuk Rakyat Indonesia, Presiden Jokowi Orang Pertama Disuntik

Siapa yang Harus Divaksin?

Mereka yang berisiko terbesar terpapar virus corona akan diberi prioritas pertama mendapatkan vaksin, termasuk petugas kesehatan dan personel garis depan, serta orang tua dan orang yang rentan.

Bahkan orang-orang dengan penyakit lain, seperti masalah jantung, harus mendapatkannya karena uji klinis telah mengevaluasi keamanan di antara kelompok ini.

Sementara itu, berikut ini adalah daftar orang yang sebaiknya tidak disuntik vaksin Covid-19:

1) Mereka yang memiliki alergi parah

Otoritas Ilmu Kesehatan Singapura telah menyarankan bahwa mereka yang memiliki riwayat anafilaksis, atau reaksi alergi parah yang muncul dengan cepat, sebaiknya tidak menerima vaksin, sebagai tindakan pencegahan.

Reaksi semacam itu telah diamati di tempat lain. Misalnya, The New York Times melaporkan bahwa dua petugas kesehatan di Alaska mengalami reaksi setelah menerima vaksin Pfizer-BioNTech minggu ini.

Pekerja pertama yang tidak memiliki riwayat alergi mengalami reaksi anafilaksis dan mengalami ruam pada wajah dan batang tubuh, sesak napas, dan detak jantung meningkat. Dia dirawat di rumah sakit.

Pekerja kedua mengalami mata bengkak, pusing dan tenggorokan gatal - meskipun rumah sakit mengatakan reaksinya tidak dianggap anafilaksis. Dia kembali normal dalam waktu satu jam dan dipulangkan.

Kedua pekerja tersebut mengalami reaksi dalam 10 menit setelah vaksinasi.

Menurut Prof Lim, reaksi ini tidak hanya terjadi pada suntikan virus corona.

"Semua obat berpotensi menyebabkan alergi, atau bahkan anafilaksis, yang merupakan bentuk yang lebih serius dengan hipersensitivitas, (dan) dapat segera terjadi," katanya selama webinar.

Misalnya, reaksi seperti itu diketahui terjadi ketika penisilin diberikan.

"Tapi kami tidak berhenti menggunakan penisilin. Kami hanya harus tahu bahwa itu bisa terjadi dan bersiap untuk itu, untuk mengelola pasien dengan aman. Jadi hal yang sama akan berlaku untuk vaksin (Covid-19)," katanya.

2) Wanita hamil dan anak-anak

Masih mengutip The Straits Times via Kontan, dalam menentukan apakah suatu vaksin aman untuk kelompok orang tertentu perlu dipandu oleh data dari studi vaksin.

Dan karena penelitian belum dilakukan untuk mengevaluasi bagaimana vaksin Pfizer-BioNTech Covid-19 dapat mempengaruhi kesuburan atau anak-anak, para ahli menyarankan wanita hamil dan mereka yang berusia di bawah 16 tahun untuk menunggu lebih banyak data sebelum diinokulasi.

"Jadi, sampai datanya datang, kami mungkin akan mengatakan tunda sampai kami mendapatkan lebih banyak data, karena kami ingin melakukan ini dengan aman," jelas Prof Lim.

Namun, berdasarkan pengalaman masa lalu dengan vaksin - seperti Hepatitis A, Hepatitis B atau tetanus - Prof Lim mengatakan dia tidak berpikir vaksin ini akan menyebabkan masalah pada kesuburan.

Baca juga: Perkiraan Daftar Harga Vaksin Corona di Indonesia, Termasuk Sinovac, Bio Farma, Pfizer, Astrazeneca

3) Orang dengan kekebalan tubuh terganggu

Prof Lim mencatat bahwa immunocompromised - orang yang memiliki sistem kekebalan lemah - adalah suatu kondisi yang jatuh pada suatu spektrum.

"Jadi misalnya, seseorang dengan leukemia, yang merupakan sejenis kanker darah, jelas akan mengalami gangguan kekebalan," katanya. Mereka yang telah menjalani transplantasi organ juga akan dianggap demikian.

Namun, masih banyak pertanyaan yang tersisa, katanya.

"Jika mereka dirawat karena leukemia, katakanlah, setahun yang lalu, apakah mereka masih mengalami gangguan kekebalan? Yah, itu mungkin spektrum saat Anda pulih dari kemoterapi," jelas Prof Lim seperti yang dilansir The Straits Times.

Vaksin corona gratis tanpa syarat

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksin diberikan gratis kepada masyarakat dan tanpa syarat.

Ia juga menegaskan bahwa vaksin tersebut tidak terkait dengan keanggotaan atau keaktifan individu di BPJS Kesehatan.

"Dapat kami tegaskan bahwa vaksin Covid-19 gratis untuk masyarakat, tanpa persyaratan apapun.

Juga tanpa persyaratan keanggotaan, keaktifan di BPJS Kesehatan," ujar Nadia dikutip dari tayangan konferensi pers di kanal YouTube FMB9, Jumat (18/12/2020).

Baca juga: Biaya Rapid Test Antigen Terbaru Ditetapkan Pemerintah, Turun Harga, Tarif Tak Sampai Rp 300 Ribu

Baca juga: Harga Rapid Test Antigen dan PCR, Jadi Syarat Wajib Masuk ke Jakarta, Bali, dan Jawa Tengah

"Sekali lagi vaksin gratis tanpa persyaratan apapun," lanjutnya menegaskan.

Nadia menuturkan, program vaksinasi Covid-19 adalah prioritas pemerintah yang akan dilaksanakan secara bertahap setelah dikeluarkannya izin penggunaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan rekomendasi dari Majelis Ulama Indonesia.

"Serta seiring dengan ketersediaan vaksin," tambah Nadia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan, vaksinasi Covid-19 untuk seluruh rakyat Indonesia. Ia menegaskan, vaksinasi tak ada kaitannya dengan keanggotaan BPJS Kesehatan.

"Jadi vaksinasi itu untuk semua rakyat tidak terkecuali. Semuanya supaya kita bisa kembali hidup normal. Dan juga tidak ada kaitannya dengan anggota BPJS," ujar Jokowi dikutip dari siaran langsung di YouTube BNPB, Jumat (18/12/2020).

"Kan ada isu ini yang divaksin hanya yang miliki kartu BPJS. Enggak. Semuanya seluruh warga bisa mengikuti vaksinasi," ucapnya.

Hanya saja, lanjut Jokowi, pelaksanaan vaksinasi akan diatur oleh kelurahan atau oleh Puskesmas di tempat tinggal masing-masing. Jadwal pelaksanaan vaksinasi akan diberitahukan oleh kelurahan dan Puskesmas.

"Nanti mungkin ada pemberitahuan dari puskesmas atau kelurahan mengenai mulai apan kita akan vaksinasi," tutur Jokowi.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.tv dengan judul "Daftar Orang-Orang yang Tak Bisa Divaksin Corona, Siapa Saja dan Apa Alasannya?"
https://www.kompas.tv/article/132026/daftar-orang-orang-yang-tak-bisa-divaksin-corona-siapa-saja-dan-apa-alasannya?page=all
Sumber: Kompas TV
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved