Aktivitas UMKM Pro Sehat Malinau Ditutup Dua Pekan, Pengunjung Usul Manfaatkan Pesanan Via Medsos

Aktivitas UMKM Pro Sehat Malinau ditutup dua pekan, pengunjung usul manfaatkan pesanan via Online.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/MOHAMMAD SUPRI
Aktivitas di sekitar Pro sehat Malinau setelah sepekan lebih pelaku UMKM di Malinau memutuskan untuk menunda sementara aktivitasnya di Pro sehat Malinau, Kecamatan Malinau Kota, Kabupaten Malinau, Peovinsi Kalimantan Utara, Minggu (27/12/2020). (TribunKaltara.com/Mohammad Supri) 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Aktivitas UMKM Pro Sehat Malinau ditutup dua pekan, pengunjung usul manfaatkan pesanan via Online.

Setelah dinyatakan tutup sementara, Pro sehat Malinau terpantau sepi Aktivitas Pelaku UMKM.

Jajanan kuliner Pro sehat Malinau merupakan program rutin akhir pekan.

Baca juga: Densus 88 Bongkar Pusat Latihan Teroris JI di Jateng, Diduga Rekrut Anggota Muda dari Pesantren

Baca juga: APBD Kaltara 2021 Rp 2,3 Triliun, Ketua DPRD Kaltara Norhayati Andris: Fokus Penanganan Covid-19

Baca juga: Satgas Covid-19 Cegah 2 Pria Reaktif Asal Nunukan Berangkat, Jubir: Hasil Swab Positif Virus Corona

Tiap sabtu dan minggu sore, pelaku UMKM menjajakan aneka dagangan di sekitar wilayah Pro sehat Malinau.

Dalam rangka mengantisipasi lonjakan Covid-19 di Malinau, aktivitas UMKM ditutup sementara, jelang perayaan Natal dan tahun Baru 2021.

Seorang pengunjung Pro sehat, Bertha mengatakan penutupan sementara aktivitas UMKM di wilayah tersebut merupakan hal yang tepat.

Menurutnya, jika terus menerus dibuka, jajanan kuliner dapat berakibat meningkatnya kasus transmisi lokal di Malinau.

"Memang disayangkan harus tutup, tapi itu untuk kebaikan bersama. Karena kita dilarang bikin keramaian, takutnya nanti kasus covid makin bertambah," ujarnya kepada TribunKaltara.com, Minggu (27/12/2020).

Bertha mengatakan, pelaku UMKM bisa memanfaatkan media sosial untuk tetap produktif menjajakan dagangannya.

Fasilitas di marketplace virtual maupun sosial media menurut Bertha cukup diminati untuk tujuan promosi dan transaksi di Malinau.

"Menurut saya, bisa kita manfaatkan media sosial, Fesbuk contohnya. Itu kan sekarang banyak orang jualan di situ. Saya juga sering pesan barang di situ," katanya.

Hal yang sama disampaikan Koordinator Pelaku UMKM Malinau, Sulowati Hadi.

Selama aktivitas pelaku UMKM ditutup, pihaknya mengandalkan transaksi melalui sosial media atau pesanan secara daring.

"Sekalipun ditutup sementara, kami melayani transaksi via medsos atau pesanan secara online. Supaya penghasilan juga bisa jalan," ungkapnya.

Baca juga: RESMI! 27 Anggota DPRD Kalimantan Utara Setujui APBD Kaltara Tahun 2021 Sebesar Rp 2,3 Triliun

Baca juga: Minta Pegawai Kemensos Jangan Terlambat Ngantor, Risma Dibilang Galak: Saya Baik Hati, tidak Sombong

Baca juga: Ngaku Masih Betah Sendiri, Begini Kriteria Pria Idaman Agnez Mo : Harus Bisa Mengimbangi Aku

Mengenai kapan pelaku UMKM dapat beroperasi kembali, Sulowati Hadi mengatakan pihaknya akan memantau perkembangan kasus Covid-19 di Malinau.

Penutupan sementara selama 2 pekan tersebut bisa saja diperpanjang jika kasus Covid-19 di Malinau masih meningkat.

"Kita belum tau juga, apakah setelah 14 hari itu kasus Covid di Malinau menurun. Kalau masih tinggi, kemungkinan besar akan diperpanjang," katanya.

(*)

( TribunKaltara.com / Mohammad Supri )

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved