Penangkapan Teroris
Anak Buah Idham Azis Tembak Mati 2 Teroris di Makassar, Sosok Ini Sebut Rutin Latihan Menembak
Polisi anak buah Idham Azis tembak mati 2 terduga teroris di Makassar, sosok ini ungkap keduanya kerap latihan menembak di gunung .
Satu dari 18 orang itu berinisial I, mengalami luka tembak dan masih dirawat di RS Bhayangkara.
Kini, jenazah dua terduga teroris MR dan SA yang diketahui merupakan mertua dan menantu itu berada di ruang Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel, Jl Kumala, Makassar.
Dan, saat ini Tim Densus 88 masih memburu terduga pelaku lainnya.
Baca juga: Berkode 555, 201 Kg Sabu Diduga Danai Teroris Disita, Polisi Bongkar Sindikat Narkoba Timur Tengah
Baca juga: Penampakan Bungker Milik Teroris Upik Lawanga di Lampung, jadi Tempat Merakit Bom dan Senjata Api
Baca juga: TERUNGKAP! Ada Kotak Amal untuk Danai Organisasi Teroris, Polisi Bongkar Ciri-ciri & Bentuk Khusus
Kelompok JAD
Personel Densus 88 Antiteror Polri menembak dua terduga teroris di Makassar , Sulawesi Selatan , Rabu (6/1/2020).
Keduanya ditembak karena melakukan perlawanan saat hendak ditangkap.
Peristiwa penangkapan terduga teroris tersebut terjadi di komplek perumahan, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Sulawesi Selatan.
Keduanya terduga teroris masing-masing atas nama Muhamamd Rizaldy Saleh dan Ajiz.
Mereka memiliki hubungan kekerabatan yakni mertua dan menantu.
Kapolrestabes Makassar Komisaris Besar Polisi Witnu Urip Laksana, membenarkan adanya penangkapan dua terduga teroris di komplek perumahan di Kecamatan Biringkanaya, Makassar Rabu (6/1/2021) pagi.
Penangkapan dilakukan Tim Densus 88 Antiteror Polri, dibackup Gegana Brimob Polda Sulsel.
"Hari ini telah dilakukan penindakan, penegakan hukum oleh Densus 88 Anti Teror Mabes Polri. Gabungan bersama Polda Sulsel dan Polrestabes Makassar terhadap dua orang pelaku berinsial R, kemudian satu lagi belum diketahui identitasnya," kata Kombes Pol Witnu kepada wartawan.
Kombes Pol Witnu juga membenarkan kedua terduga teroris itu tewas dalam penangkapan tersebut.
"Dilakukan tindakan tegas dan terukur terhadap dua orang tersebut, mengakibatkan meninggal dunia," ujarnya.
Menurut Witnu, keduanya merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah ( JAD ) Sulsel.