Kebakaran di Nunukan
Kesaksian Ibu Hamil yang Dibacok di Nunukan, Terjebak Kobaran Api, Begini Kondisi Janinnya Sekarang
Kesaksian ibu hamil yang dibacok di Nunukan, terjebak kobaran api, begini kondisi janinnya sekarang.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: Amiruddin
Sontak, ia kaget melihat pelaku sudah berada pas di depannya. Pasalnya, pria yang dikejar pelaku itu berlari ke arah Atiqoh Nur Halifih
"Posisi saya saat itu terduduk pas pelaku sampai tepat di depan saya. Terus dia bacok ke arah kepala saya, tapi saya berusaha lindungi kepala saya pakai tangan kiri.
Jadi tangan kiri saya yang lukanya agak dalam. Setelah itu, dia bacok tangan kanan lagi. Perut saya bagian bawah kena sedikit ujung parang, tergores," ucapnya.
Terjebak Dalam Kobaran Api
Tak hanya sampai di situ, seusai bacok ibu hamil 6 bulan itu. Pelaku juga melakukan aksi jahatnya terhadap dua orang anak usia 8 tahun, tepat di depan rumah Atiqoh Nur Halifih sekaligus ibu anak itu turut dibacoknya.
"Selesai dibacok saya berusaha berdiri karena belum terasa sakitnya, tapi saya lihat darah mengalir terus di badan saya. Saya sempat cari suami saya, baru saya bilang ke suami saya, saya dibacok. Terus suami saya kaget. Lalu dia mau bawa ke puskesmas.
Pas kasi nyala motor, baru keluar gang, api mulai kelihatan membesar dari rumah pelaku itu. Karena dia bakar rumah yang dia kontrak itu. Begitu lihat api membesar, saya turun dari motor untuk cari anak saya yang kelas V SD itu," ujarnya.
"Nggak tau kemana dia tadi. Posisi badan saya sudah banyak darah. Begitu sudah dapat anak saya api sudah menyebar ke rumah-rumah termasuk rumah saya. Jadi saya dan anak saya itu terjebak, mau maju tapi api sudah mulai besar.
Untung ada perahu warga di laut, jadi saya dan mundur dan lari turun ke perahu di laut sama beberapa tetangga saya. Jadi di perahu ada 5 kepala keluarga tapi hanya saya yang kena bacok di dalam perahu itu. 6 orang lainnya yang dibacok sudah ke Puskesmas lebih dulu," tambah Atiqoh Nur Halifih
Detak Jantung Janin Berhenti
Atiqoh Nur Halifih mengaku, ia tak sempat selamatkan barang-barangnya, akibat jari-jarinya tak mampu ia gerakkan secara baik.
Dengan posisi badan berlumuran darah dan penglihatan Nur sudah mulai berkunang-kunang.
Begitu perahu sudah sampai di kampung pukat, ia dan anaknya langsung dibonceng warga menggunakan sepeda motor ke Puskesmas Nunukan.
"Darah saya banyak sekali, kunang-kunang sudah saya lihat. Pas di puskesmas, tetangga yang dibacok pada kumpul semua di puskesmas. Begitu habis dibersihkan luka, kandungan saya tidak ada detak jantungnya sama sekali.
Diperiksa dokter pakai alat memang sudah tidak ada detak jantung. Tidak ada reaksi apapun saya rasa. Jadi kami semuanya dilarikan ke RSUD Nunukan," katanya.