Mata Najwa
SEGERA TAYANG Mata Najwa 13 Januari 2021 Pukul 20.00 WIB di Trans 7, Bongkar Vaksin Corona Sinovac?
Segera tayang Mata Najwa 13 Januari 2021 pukul 20.00 WIB di Trans 7, bongkar Vaksin Corona Sinovac?
TRIBUNKALTARA.COM - Segera tayang Mata Najwa 13 Januari 2021 pukul 20.00 WIB di Trans 7, bongkar Vaksin Corona Sinovac?
Belum puas mewawancarai Menteri Kesehatan ( Menkes ), yang mengaitkan Vaksin Corona Sinovac pekan lalu, malam ini program Mata Najwa sepertinya akan mengangkat kembali tema menyangkut Vaksin Corona Sinovac.
Hal tersebut terlihat dari unggahan media sosial Mata Najwa, yang kembali menyinggung Vaksin Corona Sinovac.
Juga menyinggung penyuntikan Vaksin Corona Sinovac kepada orang nomor satu di Indonesia, Presiden Joko Widodo ( Jokowi ).
Baca juga: UPDATE Tambah 52, Kasus Covid-19 Nunukan jadi 798, 48 Transmisi Lokal & 35 Specimen Belum Diperiksa
Baca juga: Tren Puasa Media Sosial, Ini Alasan dan Manfaat yang Harus Diketahui
Baca juga: Meski Terhalang Restu, Indah Permatasari dan Arie Kriting Tetap Langsungkan Pernikahan
Baca juga: Hilangkan Trauma Anak Korban Kebakaran Rumah di Nunukan, 2 Komunitas Ini Bentuk Posko Trauma Healing
Temanya menarik! jangan lewatkan dan tonton Mata Najwa malam ini melalui link live streaming Trans 7, fakta baru soal vaksin terkuak?
Program Mata Najwa yang dipandu langsung Najwa Shihab ini akan kembali hadir malam ini Rabu 13 Januari 2020.
Jangan lewatkan dan tonton Mata Najwa malam ini melalui link live streaming Trans 7.
Mata Najwa malam ini bakal membahas tentang vaksin Covid-19.
( link live streaming Mata Najwa hari ini ada di akhir artikel)
Dalam laman Instagramnya, Mata Najwa sudah membocorkan tema yang bakal diangkat.
Tema Mata Najwa edisi Rabu 13 Januari 2021 akhirnya terjawab.
Pada edisi tersebut host Mata Najwa, Najwa Shihab kembali membahas soal vaksin Covid-19.
Tema Mata Najwa kali ini diumumkan melalui unggahan akun Instagram Mata Najwa, Selasa (12/1/2021).
Dalam keterangan unggahan tersebut, Instagram Mata Najwa mengawalinya dengan pantun.
Ikan hiu, ikan asin. Hei kamu udah siap buat divaksin?
Besok, vaksinasi Covid-19 bakal dimulai. Rencananya, Presiden Joko Widodo menjadi yang pertama disuntik vaksin.
#MataNajwa "Vaksin Siapa Takut", Rabu 13 Januari 2021 pukul 20.00 WIB di @OfficialTrans7.
Ilustrasi karya kolaborator @narasi.ecosystem: @sssyukron.
Baca juga: LENGKAP Profil atau Biodata Komjen Listyo Sigit Prabowo, Calon Kapolri yang Sempat Kapolda Banten
Baca juga: Sempat Direkam Penumpang Sriwijaya Air, Video Suasana Kabin dan Cuaca Buruk Sesaat Sebelum Take Off
#MataNajwaVaksinSiapaTakut #MataNajwa #Narasi #JadiPaham #TRANS7
Sehari sebelumnya, akun Instagram Mata Najwa juga mengunggah soal vaksin Covid-19.
Unggahan tersebut seperti signal terkait tema Mata Najwa yang akan diangkat pada Rabu malam.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin virus corona (Covid-19), Sinovac, hari ini Senin (11/1/2021).
"Badan POM memberikan persetujuan penggunaan dalam kondisi emergency, emergency use authorization untuk vaksin Covid-19 yang pertama kali kepada vaksin coronavac produksi Sinovac yang bekerja sama dengan PT Biofarma,” kata Kepala BPOM Penny Lukito dalam jumpa pers yang disiarkan melalui akun YouTube Badan POM RI, Senin sore.
Baca juga: JANGAN SENANG Dulu! BLT BPJS Pekerja 2021 Rp 1,2 Juta Rupanya Bisa Gagal Cair, Penjelasan Menaker
Baca juga: LENGKAP Harga dan Spesifikasi HP Oppo Terbaru Januari 2021, Oppo Reno4 F, Oppo A53 dan Oppo A92
Izin penggunaan itu dikeluarkan usai hasil evaluasi BPOM menunjukkan bahwa Sinovac memiliki efikasi sebesar 65,3 persen. Angka tersebut sudah sesuai dengan standar atau ambang batas efikasi yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni minimal 50 persen.
Adapun data laporan itu merupakan hasil evaluasi dari data keamanan subjek uji klinis yang diamati setelah dua kali penyuntikan, yaitu data imunogenisitas atau kemampuan vaksin membentuk antibodi dan data efikasi vaksin atau kemampuan vaksin melindungi orang yang terpapar virus menjadi tidak sakit.
Sementara itu, kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia bertambah 8.692 kasus menjadi 836.718 kasus per hari ini.
Jumlah pasien sembuh juga bertambah 7.715 menjadi 688.739 orang. Namun, pasien meninggal juga bertambah 214 orang, sehingga totalnya menjadi 24.343 kasus.
Penulis: Sino Wibowo
Perancang Rupa: Catherine Siahaan
Reposted from @narasinewsroom
#Narasi #Narasinewsroom #jadipaham #News #Berita #BeritaTerkini #covid19 #CoronaVirus #CoronaVirusUpdate #Pandemi #Pandemic #Vaksin #Vaskincovid19 #Sinovac #BPOM #Izin #darurat
Demikian unggahan Instagram Mata Najwa.
Tema Mata Najwa edisi Rabu 13 Januari 2021 kali ini masih bersinggungan dengan tema yang yang diangkat pekan lalu.
Seperti diketahui, pekan lalu Mata Najwa mengundang Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Pada edisi tersebut, Menkes Budi Gunadi Sadikin dihujani pertanyaan soal vaksin yang akan digunakan pejabat.
Najwa Shihab membacakan pertanyaan netizen yang masuk terkait kualitas vaksin gratis untuk rakyat.
Apakah juga vaksin yang sama disuntikkan ke pejabat?
"Sinovac dari China sudah datang di Januari-Maret, jadi nanti siapapun yang divaksin duluan pasti mendapatkan vaksin tersebut, termasuk saya," jawab Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Mendengar hal tersebut, Najwa Shihab pun menyoroti vaksin yang akan digunakan Presiden Jokowi.
"Dan Pak Jokowi?" cecar Najwa Shihab.
"Ya betul. Sekarang pertanyaannya vaksinnya bagus atau tidak? Yang lebih baik merek apa? Saya tanya sama semua ahli epidemiologi, yang penting itu safety-nya bagaimana, dan hal itu sudah kelihatan di clinical trial pertama dan kedua. BPOM menyetujui atau tidak, apa yang ada itu harus cepat digunakan," jelas Budi Gunadi.
Budi mengingatkan, vaksinasi harus cepat dilakukan karena sekitar 150-200 jiwa melayang per hari di tengah Pandemi Covid-19.
"Satu bulan bisa mencapai 6 ribu jiwa meninggal. Kita mau tunggu 6 ribu jiwa mati tiap bulan untuk menunggu vaksin yang bagus? Saya rasa tak manusiawi," papar Budi Gunadi.
Budi menjelaskan, semua vaksin yang telah masuk clinical trial 3 dan masuk ke dalam list WHO maka keamanannya telah teruji.
Tak hanya itu, vaksin yang masuk ke Indonesia juga sudah disetujui BPOM, yang berarti semua merek sama saja.
"Yang paling cepat yang kita ambil," jawab Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Vaksin Sinovac Halal
Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat akhirnya menetapkan vaksin Covid-19 produksi Sinovac halal dan suci digunakan.
Fatwa MUI tersebut dikeluarkan setelah menggelar rapat pleno secara tertutup di Hotel Sultan, Jakarta pada Jumat (08/01).
Namun fatwa ini belum final karena masih menunggu izin keamanan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Yang terkait aspek kehalalan, setelah dilakukan diskusi panjang penjelasan auditor, rapat Komisi Fatwa menyepekati bahwa vaksin Covid-19 yang diproduksi Sinovac Lifescience yang sertifikasinya diajukan Biofarma suci dan halal," ujar Ketua MUI Bidang Fatwa KH. Asrorun Niam Sholeh, Jumat (08/01) di Hotel Sultan, Jakarta, dilansir Kontan.co.id.
Menurutnya, meskipun sudah halal dan suci, namun fatwa MUI belum final karena masih menunggu keputusan BPOM terkait keamanan (safety), kualitas (quality), dan kemanjuran (efficacy).
"Akan tetapi terkait kebolehan penggunaannya, ini sangat terkait dengan keputusan mengenai aspek keamanan, kualitas, dan efficacy BPOM. Ini akan menunggu hasil final kethoyibannya. Fatwa utuhnya akan disampaikan setelah BPOM menyampaikan mengenai aspek keamanan untuk digunakan, apakah aman atau tidak, maka fatwa akan melihat," ujarnya.
Kiai Niam merinci, rapat yang diikuti pimpinan dan anggota Komisi Fatwa MUI Pusat tersebut, hanya membahas menetapkan kesesuaian syariah vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Sinovac Lifescience.Co.
Ada tiga vaksin produksi Sinovac yang didaftarkan yaitu Coronavac, Vaccine Covid-19, dan Vac2 Bio.
"Artinya yang kita bahas har ini adalah mengenai produk vaksin Covid-19 dari produsen Sinovac ini bukan yang lain. Pembahasan diawali dari audit dari auditor," ungkapnya.
Link live streaming Mata Najwa hari ini
Acara Mata Najwa tayang setiap Rabu malam di Trans 7 pukul 20.00 WIB.
Selain lewat siaran televisi, acara yang dipandu Najwa Shihab ini juga bisa ditonton secara streaming melalui link live streaming Mata Najwa hari ini di bawah ini:
Link 1 klik di SINI
Link 2 klik di SINI
Link 3 klik di SINI
*Disclaimer: Link Streaming Trans7 acara Mata Najwa hanya informasi untuk pembaca. TribunKaltim.co tidak bertanggung jawab terhadap kualitas siaran.
Vaksinasi Covid-19 Dimulai, Ini 6 Hal yang Perlu Diketahui soal Vaksin Sinovac
Pada hari ini, Rabu (13/1/2021), program vaksinasi Covid-19 di Indonesia akan dimulai.
Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19 produksi Sinovac.
Vaksin Sinovac telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Dengan izin penggunaan darurat ini, vaksin CoronaVac produksi Sinovac Life Science Co.Ltd.China dan PT Bio Farma (Persero) dapat digunakan untuk program vaksinasi di Indonesia.
Dalam pemberian izinnya, BPOM melakukan kajian hasil uji klinis tahap akhir pengujian vaksin, termasuk khasiat atau efikasi vaksin.
Berikut beberapa poin penting yang harus diketahui soal vaksin Sinovac yang digunakan di Indonesia:
1. Efikasi
Pemberian izin penggunaan darurat dari vaksin Sinovac didasarkan atas data analisis dan uji klinis yang dilakukan di Bandung, didukung data dari Turki dan Brasil.
Uji klinis fase 3 di Bandung menunjukkan vaksin Covid-19 buatan China mempunyai tingkat efikasi 65,3 persen.
"Hasil analisis terhadap efikasi vaksin Sinovac dan uji klinik di Bandung menunjukkan efikasi sebesar 65,3 persen," kata Kepala BPOM Penny Lukito, Senin (11/1/2021).
Ini telah memenuhi persyaratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni efikasi vaksin minimal 50 persen.
Angka efikasi mengartikan harapan bahwa vaksin Sinovac mampu menurunkan kejadian infeksi Covid-19 hingga 65,3 persen.
2. Efek samping
Vaksin Sinovac akan diberikan dalam dua dosis dengan 0,5 milimeter per dosisnya.
Berdasarkan hasil uji klinis dipastikan vaksin Covid-19 yang akan digunakan dalam program vaksinasi nasional aman.
Disebutkan, vaksin tidak menimbulkan efek samping serius.
"Secara keseluruhan menunjukkan vaksin CoronaVac aman dengan kejadian efek samping yang ditimbulkan bersifat ringat hingga sedang," ujar Penny.
3. Halal
Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengelurkan fatwa Nomor 2 Tahun 2021 tentang Produk Vaksin Covid-19 dari Sinovac Life Sciences Co.Ltd. China dan PT Bio Farma (Persero). Fatwa telah diterbitkan pada 11 Januari 2021, menyusul dikeluarkannya EUA oleh BPOM.
Fatwa mengikat pada tiga vaksin Covid-19 produksi Sinovac Life Science.Co.Ltd. China dan PT Bio Farma (Persero), yaitu CoronaVac, Vaksin Covid-19, dan Vac2Bio.
Vaksin Covid-19 produksi Sinovac dan PT Bio Farma dinyatakan suci dan halal.
Vaksin Covid-19 produksi Sinovac dan PT Bio Farma boleh digunakan untuk umat Islam sepanjang terjamin keamanannya menurut ahli yang kredibel dan kompeten.
Fatwa berlaku pada tanggal ditetapkan, serta akan diperbaiki dan disempurnakan apabila dikemudian hari terdapat kesalahan.
4. Reaksi
Ada beberapa reaksi yang mungkin akan muncul setelah divaksin. Reaksi hampir sama dengan vaksin lainnya.
Beberapa reaksi tersebut antara lain:
a. Reaksi lokal Nyeri, kemerahan, bengkak pada tempat suntikan atau reaksi lokal lain yang berat, misalnya selulitis.
b Reaksi sistemik Demam Nyeri otot seluruh tubuh (myalgia) Nyeri sendi (atralgia) Badan lemah Sakit kepala
c. Reaksi lain Reaksi alergi, seperti urtikaria, oedem Reaksi anafilaksis Syncope (pingsan).
5. Kelompok eksklusi
Pemberian vaksin harus dengan pertimbangan, termasuk penyakit penyerta dan kondisi tubuh penerima.
Ada beberapa kondisi yang membuat vaksin Covid-19 tidak dapat diberikan kepada seseorang.
Hal tersebut juga disebutkan dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK.02.02/4/1/2021 tentang Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19.
Rekomendasi ini khusus untuk vasin Sinovac berdasarkan rekomendasi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).
Berikut pemaparannya:
1. Apabila berdasarkan pengukuran tekanan darah, didapatkan hasil 140/90 atau lebih.
2. Berada dalam salah satu kondisi berikut ini:
- Pernah terkonfirmasi Covid-19 Sedang hamil atau menyusui
- Mengalami gejala ISPA (batuk, pilek, sesak napas dalam 7 hari terakhir)
- Ada anggota keluarga yang kontak erat, suspek, atau terkonfirmasi sedang dalam perawatan karena Covid-19
- Mempunyai riwayat alergi berat atau mengalami gejala sesak napas, bengkak, dan kemerahan setelah divaksinasi Covid-19 sebelumnya (untuk vaksinasi kedua)
- Sedang mendapatkan terapi aktif jangka panjang terhadap penyakit kelainan darah
- Menderita penyakit jantung (gagal jantung atau coroner) Menderita penyakit autoimun sistemik (SLE/lupus, sjogren, vaskulitis)
- Menderita penyakit ginjal
- Menderita penyakit reumatik autoimun aau rhematoid arthritis
- Menderita penyakit saluran pencernaan kronis
- Menderita penyakit hiperteroid atau hiperteroid karena autoimun
- Menderita kanker, kelainan darah, munokompromais/defisiensi imun, dan penerima produk darah/transfusi
- Menderita HIV dengan angka CD4 kurang dari 200 atau tidak diketahui.
6. Penundaan pemberian vaksin
Vaksin Covid-19 Sinovac diberikan melalui suntikan intramuskular pada bagian lengan kiri atas dengan menggunakan alat suntik sekali pakai.
Terdapat beberapa kondisi lain yang mengharuskan pemberian vaksin kepada seseorang harus ditunda, seperti
a. Sedang demam Apabila berdasarkan pengukuran suhu tubuh calon penerima vaksin sedang demam dengan suhu di atas 37,5 derajat celcius. Penundaan dilakukan sampai pasien sembuh dan terbukti bukan menderita Covid-19 serta dilakukan screening ulang pada saat kunjungan berikutnya. Punya penyakit paru
b. Apabila memiliki salah satu penyakit paru seperti asma, PPOK, dan TBC. Pemberian vaksin baru bisa dilakukan sampai kondisi pasien terkontrol baik. Khusus pasien TBC dalam pengobatan, masih bisa diberikan vaksinasi, minimal setelah dua minggu mendapat obat anti-Tuberkulosis.
(Sumber: Kompas.com/Mela A, Ahmad Naufal, Sania M/Editor: Rizal S, Icha R, Inggried DW)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Vaksinasi Covid-19 Dimulai, Ini 6 Hal yang Perlu Diketahui soal Vaksin Sinovac"
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official