Virus Corona

Israel Hadapi Kasus Baru 12.400 Orang Terpapar Covid-19 Setelah Disuntik Vaksin Pfizer BioNTech

Israel menghadapi kasus baru, 12.400 orang terpapar Covid-19 setelah disuntik vaksin corona Pfizer BioNTech

Kolase TribunKaltara.com
Ilustrasi - Vaksin dan virus corona Covid-19. (Kolase TribunKaltara.com) 

Sementara tes serologis terhadap karyawan Sheba Medical Center di Tel Hashomer seminggu setelah mereka menerima dosis kedua vaksin Pfizer-BioNTech menunjukkan, dari 102 karyawan yang diuji, 100 memiliki tingkat antibodi antara 6 hingga 20 kali lebih tinggi.

“Ini menarik. Artinya, vaksin tersebut bekerja dengan sangat baik dan kami berharap melihat penurunan insiden infeksi dalam beberapa hari," ungkap Prof Gili Regev-Yohai, Direktur Unit Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Sheba Medical Center.

Menurut Pfizer, lompatan besar dalam kekebalan terjadi antara hari ke-15 dan ke-21, ketika keefektifan vaksin meningkat dari 52% menjadi 89%. Setelah itu, dosis kedua membawa ke perlindungan 95%.

Baca juga: Giliran Jerman Temukan Kejanggalan Varian Baru Virus Corona, Bukan Jenis yang Menyebar di Inggris

“Perbedaan reaksi kekebalan di antara manusia sangat besar,” kata Prof. Yoram Reiter, pakar imunologi molekuler di Institut Teknologi Israel, kepada Haaretz.

“Dalam kebanyakan kasus, kami memberikan vaksin tetapi kami tidak dapat memprediksi kekuatan respons atau tingkat perlindungan, baik di tingkat antibodi atau di tingkat perlindungan seluler,” ujar dia.

Namun, Reiter menekankan, kurangnya reaksi atau efek samping tidak menunjukkan vaksin tersebut kurang efektif atau sistem kekebalan seseorang kurang.

Masih ada risiko terinfeksi Covid-19

Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa meski sudah vaksinasi masih ada resiko terpapar virus Corona.

Hal itu disampaikan Nadia dalm konferensi pers yang disiarkan youtube Sekretariat Presiden, Jumat, (23/1/2021).

"Untuk itu perlu dipahami bersama, meskipun kita sudah di vaksinasi Covid-19 masih ada resiko terpapar virus Covid-19, namun tentunya diharapkan vaksin ini akan dapat mengurangi kemungkinan sakit berat," katanya.

Baca juga: Jepang Klaim Temukan Varian Baru Virus Corona, Beda Jenis dengan Kasus di Inggris dan Afrika Selatan

Menurut dia orang yang telah divaksin masih dapat berpotensi terpapar karena tubuh memerlukan waktu untuk membentuk sistem imun.

"Vaksinasi Covid-19 membutuhkan 2 kali dosis penyuntikan, sebab sistem imun perlu waktu lewat paparan yang lebih lama untuk bisa mengetahui bagaimana cara efektif untuk melawan virus tersebut," kata dia.

Pada suntikan pertama vaksinasi menurutnya dilakukan untuk memicu respon kekebalan awal. Sementara itu suntikan kedua dilakukan untuk menguatkan respon imun yang telah terbentuk.

"Hal ini memicu respon antibodi yang lebih cepat dan lebih efektif di masa yang akan datang," katanya.

Baca juga: Vaksin Pfizer Diklaim Efektif Lawan Covid-19, Ahli di Indonesia Justru Beber Hal Tersembunyi

Lebih jauh Nadia mengatakan suntikan kedua vaksin Covid-19 berfungsi sebagai pusat untuk membentuk antibodi secara optimal. imunitas baru akan terbentuk secara baik setelah 3 minggu dari waktu suntikan kedua.

Halaman
123
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved