Berita Nasional Terkini
Kader Pecatan Partai Demokrat Terlibat Kudeta AHY, 1 Orang Dekat Jokowi, Anak SBY Beber 5 Pelaku
Kader pecatan Partai Demokrat terlibat kudeta Ketua Umum Partai Demokrat AHY, 1 orang dekat Presiden Jokowi, anak SBY beber 5 orang pelaku.
TRIBUNKALTARA.COM - Kader pecatan Partai Demokrat terlibat kudeta Ketua Umum Partai Demokrat AHY, 1 orang dekat Presiden Jokowi, anak SBY beber 5 orang pelaku.
Masih memegang azas praduga tak bersalah, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ) mengungkap 5 pelaku yang berupaya melakukan kudeta kepada dirinya.
Bahkan, anak dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini secara blak-blakan membeberkan 5 pelaku tersebut.
Salah satu pelaku, disinyalir merupakan mantan kader Partai Demokrat yang telah dipecat secara tidak hormat, karena terlibat dengan kasus korupsi.
Kemudian, satu orang lagi diketahui sebagai orang dekat dengan Presiden Jokowi.
Dan, orang tersebut saat ini berada di lingkaran pemerintahan yang dipimpin Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Junta Militer Tangkap Presiden San Suu Kyi, Min Aung Hlaing Kuasi Myanmar, Pembantai Etnis Rohingya
Baca juga: Soraya Abdullah Meninggal Dunia karena Covid-19, Umi Pipik : Aku Merasa Paling Kehilanganmu
Baca juga: Miliki Rumah di Tengah Hutan, Komika Dodit Mulyono : Ada Pocong Inframe
Baca juga: Setelah Abu Janda, Giliran Natalius Pigai Dilaporkan ke Bareskrim, Polisi Diminta Segera Menangkap
AHY menyebut, ada gerakan politik inkonstitusional yang berupaya merebut kepemimpinan partai secara paksa.
Dan tak kalah mengejutkan, AHY mengungkapkan aksi kudeta ini tak hanya melibatkan kader dan mantan kader.
Gerakan politik tersebut dikatakan melibatkan pejabat penting di lingkaran pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
AHY menuturkan, 10 hari lalu pihaknya menerima laporan dan aduan dari sejumlah pimpinan dan kader Partai Demokrat, baik pusat, maupun cabang.
Dalam laporan dan aduan yang masuk, disebutkan adanya gerakan dan manuver politik oleh segelintir kader dan mantan kader Demokrat, serta melibatkan pihak luar atau eksternal partai, yang dilakukan secara sistematis
"10 hari lalu, kami menerima laporan dan aduan dari banyak pimpinan dan kader Partai Demokrat, baik pusat, daerah maupun cabang, tentang adanya gerakan dan manuver politik oleh segelintir kader dan mantan kader Demokrat, serta melibatkan pihak luar atau eksternal partai, yang dilakukan secara sistematis," ungkap AHY dalam konferensi pers di DPP Partai Demokrat, Jakarta dan disiarkan secara virtual, Senin (1/2/2021).
AHY melanjutkan, gabungan dari pelaku gerakan itu ada 5 (lima) orang, terdiri dari 1 kader Demokrat aktif, 1 kader yang sudah 6 tahun tidak aktif, 1 mantan kader yang sudah 9 tahun diberhentikan dengan tidak hormat dari partai, karena menjalani hukuman akibat korupsi, dan 1 mantan kader yang telah keluar dari partai 3 tahun yang lalu.
"Sedangkan yang non-kader partai adalah seorang pejabat tinggi pemerintahan, yang sekali lagi, sedang kami mintakan konfirmasi dan klarifikasi kepada Presiden Joko Widodo," katanya.
Baca juga: AHY Tuding Ada Campur Tangan Orang Dekat Jokowi, Anak SBY Akan Dikudeta dari Ketum Partai Demokrat
Baca juga: Segera Dibuka! Cara Lengkap Daftar Kartu Prakerja Gelombang 12 Tahun 2021, Login www.prakerja.go.id
AHY menambahkan, para pimpinan dan kader Demokrat yang melapor tentang adanya gerakan politik inkonstutional itu merasa tidak nyaman dan bahkan menolak ketika dihubungi dan diajak untuk melakukan penggantian Ketua Umum Partai Demokrat yang sah.
Ajakan dan permintaan dukungan untuk mengganti 'dengan paksa' Ketum Partai Demokrat tersebut, kata AHY, dilakukan baik melalui telepon maupun pertemuan langsung.
"Dalam komunikasi mereka, pengambilalihan posisi Ketum Partai Demokrat, akan dijadikan jalan atau kendaraan bagi yang bersangkutan, sebagai calon presiden dalam Pemilu 2024 mendatang," ucapnya.
Adapun, terkait konsep dan rencana yang dipilih para pelaku untuk mengganti dengan paksa Ketum Partai Demokrat yang sah itu adalah dengan menyelenggarakan Kongres Luar Biasa (KLB).
Berdasarkan penuturan saksi dalam berita acara pemeriksaan, masih kata AHY, untuk 'memenuhi syarat' dilaksanakannya KLB, pelaku gerakan menargetkan 360 orang para pemegang suara, yang harus diajak dan dipengaruhi, dengan imbalan uang dalam jumlah yang besar.
"Para pelaku merasa yakin gerakan ini pasti sukses, karena mereka meng-klaim telah mendapatkan dukungan sejumlah petinggi negara lainnya," ucapnya.
"Kami masih berkeyakinan, rasanya tidak mungkin cara yang tidak beradab ini dilakukan oleh para pejabat negara, yang sangat kami hormati, dan yang juga telah mendapatkan kepercayaan rakyat," sambungnya.
Lebih lanjut, AHY berharap bahwa informasi dan laporan yang didapatkannya itu tidak benar.
"Tetapi, kesaksian dan testimoni para kader Partai Demokrat yang dihubungi dan diajak bicara oleh para pelaku gerakan tersebut, memang menyebutkan hal-hal demikian," pungkasnya.
Baca juga: Almarhum Syekh Ali Jaber Akan Miliki Anak ke 4, Perlakukan Hasan Ali Jaber ke 2 Adik jadi Perhatian
Baca juga: Wakil Ketua PN Nunukan Dilantik, Ini Kesan Awal Herdiyanto Sutantyo Berada di Perbatasan RI-Malaysia
Reaksi PDIP
Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno berharap informasi yang didapat Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) soal gerakan politik ingin mengambil alih partainya, bukan sekedar informasi iseng.
"Jangan sampai info iseng, info fatamorgana, mengganggu konsentrasinya sebagai ketua umum," kata Hendrawan saat dihubungi, Jakarta, Senin (1/2/2021).
Hendrawan tidak dapat banyak komentar terkait gerakan politik yang diduga melibatkan lingkaran pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), sebagaimana dikatakan AHY.
"Kita butuh informasi yang lebih lengkap dari intelijen yang memasok info kepada Pak AHY," ucap Hendrawan.
Hendrawan menyarankan AHY untuk berpikir jernih dan tidak merasa resah.
Hal tersebut disampaikan Hendrawan menyikapi pernyataan AHY bahwa ada gerakan politik di internal partainya yang melibatkan pejabat di lingkaran pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat
"Tetap jernih meniti buih. Jangan mudah goyah dan resah karena dinamika dan dialektika politik internal," ujar Hendrawan.
Hendrawan berharap, AHY sebagai pimpinan partai mampu menguatkan internal kadernya agar tetap solid.
"Saya tidak tahu ada persoalan internal apa.
Kami hanya berharap Pak AHY mampu mengorkestrasi Parpol yang telah menjadi aset penting demokrasi kita," ucap Hendrawan.
Orang Dekat Presiden Jokowi Terlibat
AHY tuding ada campur tangan orang dekat Jokowi, anak SBY akan dikudeta dari Ketum Partai Demokrat.
Tanpa basa basi, Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ) langsung menyatakan ada orang dekat Jokowi yang terlibat dalam upaya kudeta dirinya dari Ketua Umum atau Ketum Partai Demokrat.
Bahkan, untuk mengetahui secara pasti, Agus Harimurti Yudhoyono berkirim surat kepada Presiden Jokowi untuk meminta jawaban dan klarifikasi.
Dugaan orang dekat Jokowi terlibat dalam rencana kudeta semakin jelas, setelah anak Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) ini mendapatkan laporan dari kader Partai Demokrat yang berada di pusat dan daerah.
Baca juga: Calon Kapolri Listyo Sigit Sowan ke AHY, Ketum Partai Demokrat Berpesan ke Anak Buah Idham Azis
Baca juga: Pasca Kecelakaan Beruntun Wakil Ketua DPD RI, Mahyudin : Alhamdulillah Selamat, Tadi Sore Main Volly
Partai Demokrat dikabarkan sedang bergejolak.
Muncul gerakan yang berupaya melakukan Kudeta kepada Ketum Partai Demokrat yang kini dijabat Agus Harimurti Yudhoyono.
Isu ini dikonfirmasi langsung oleh AHY, putra sulung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY).
Tak sekadar Kudeta, suami Annisa Pohan ini juga menyebut ada dugaan andil orang dekat Presiden Joko Widodo dalam upaya Kudeta tersebut.
Meski demikian, AHY tak menyebut siapa lingkaran dekat Jokowi yang akan merebut Partai Demokrat.
Terbaru, AHY mengaku sudah bersurat langsung meminta klarifikasi Presiden Jokowi.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) menyatakan, ada sebuah gerakan yang mengarah pada upaya mengambil alih kepemipinan Partai Demokrat.
Hal itu disampaikan AHY dalam konferensi pers melalui akun YouTube Agus Yudhoyono pada Senin (1/2/2021), usai mengadakan rapat pimpinan bersama jajaran Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat.
"Kami memandang perlu dan penting untuk memberikan penjelasan secara resmi tentang duduk perkara yang sebenarnya.
Yaitu tentang adanya gerakan politik yang mengarah pada upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa.
Yang tentu mengancam kedaulatan dan eksistensi Partai Demokrat," kata AHY, Senin.
Menurut AHY, berdasarkan informasi yang ia peroleh, gerakan tersebut turut melibatkan pejabat penting yang berada di lingkaran dekat Presiden Joko Widodo.
AHY pun menyebut gerakan tersebut juga sudah mendapat dukungan dari sejumlah menteri dan pejabat penting di Pemerintahan Jokowi.
"Menurut kesaksian dan testimoni banyak pihak yang kami dapatkan, gerakan ini melibatkan pejabat penting Pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkar kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo," kata AHY.
Baca juga: Pemeriksaan LKPD TA 2020 BPK RI, Wakil Bupati Malinau Topan Amrullah Beber Kesiapan Pemda
Baca juga: Sekprov Kaltara Sebut Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Menunggu Proses di Kemendagri
AHY menegaskan, pihaknya tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah dalam permasalahan tersebut.
"Karena itu, tadi pagi, saya telah mengirimkan surat secara resmi kepada yang terhomat Bapak Presiden Joko Widodo untuk mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi dari beliau terkait kebenaran berita yang kami dapatkan ini," ujar AHY.
AHY menuturkan, upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat itu ia ketahui setelah menerima laporan dari para kader Partai Demokrat di tingkat pusat, daerah, maupun cabang.
Ia menyebut ada lima orang pelaku gerakan tersebut yang terdiri dari 1 kader Partai Demokrat aktif, 1 kader Partai Demokrat yang sudah enam tahun tidak aktif, 1 mantan kader yang sudah sembilan tahun diberhentikan dengan tidak hormat karena terlibat korupsi, dan 1 kader yang keluar dari Partai Demokrat sejak tiga tahun lalu.
"Sedangkan yang non-kader partai adalah seorang pejabat tinggi pemerintahan yang, sekali lagi, sedang kami mintakan konfimasi dan klarifikasinya kepada Presiden Joko Widodo," kata AHY.
Kendati demikian, AHY mengaku telah menerima surat pernyataan kesetiaan dan kebulatan tekad dari seluruh pimpinan Partai Demokrat di tingkat daerah dan cabang seluruh Indonesia.
"Insya Allah, gerakan ini dapat ditumpas oleh kesetiaan dan kebulatan tekad seluruh pimpinan, baik di tingkat pusat, maupun daerah dan cabang serta seluruh kader Demokrat lainnya di berbagai wilayah Tanah Air," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul AHY Tuding 5 Orang Berupaya Ambil Alih Partai Demokrat, Akan Dijadikan Kendaraan Politik Capres 2024, Sikapi Keluh Kesah AHY, Politikus PDIP: Tetap Jernih Meniti Buih, Jangan Resah,
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official