Berita Nunukan Terkini

Nyaris tak Jadi Disuntik Vaksin Corona, Dirut RSUD Nunukan Nekad Minta Tetap Divaksin, Ini Sebabnya

Nyaris tak jadi disuntik Vaksin Corona, Dirut RSUD Nunukan nekad minta tetap divaksin, ini sebabnya.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/FELIS
Direktur Utama RSUD Nunukan dr Dulman saat diperiksa tekanan darahnya oleh petugas skrining, Rabu (03/02/2021), pagi. TRIBUNKALTARA.COM/ Febrianus felis. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Nyaris tak jadi disuntik Vaksin Corona, Dirut RSUD Nunukan nekad minta tetap divaksin, ini sebabnya.

Direktur Utama ( Dirut) RSUD Nunukan, dr Dulman nyaris tak jadi divaksinasi lantaran memiliki tekanan darah yang melebihi batas normal.

Obrolan antara dr Dulman dengan petugas skrining sempat menyita perhatian di dalam ruangan vaksinasi.

Mensos Risma Blusukan Lagi di Wilayah Anies Baswedan, Kunjungi Pemukiman Pemulung Kalibaru Jakarta

Imbas Pandemi Covid-19, DPMPTSP Kaltara Sebut Realisasi Investasi Tahun 2020 Turun 58 Persen

Sampaikan Sambutan di Rapat Paripurna, Yansen TP Sebut Jadi Rapat Terakhirnya Bersama DPRD Malinau

Bagaimana tidak, saat petugas skrining melakukan pemeriksaan tekanan darah, diketahui tensi dr Dulman naik hingga 170 mmHg.

Sementara standar normal tekanan darah orang pada umumnya yakni di bawah 140 mmHg.

Saat dikonfirmasi, dr Dulman mengatakan tekanan darahnya menjadi naik, lantaran kondisi tubuh sedang kecapean.

"Tekanan darah saya sempat naik tadi hingga 170 mmHg, karena kecapean. Mungkin juga pengaruh kurang tidur. Tapi tidak masalah, saya merasa sehat hanya tekanan saja yang melebihi batas normal. Jadi saya minta tetap divaksin," kata dr Dulman kepada TribunKaltara.com, Rabu (03/02/2021), pukul 14.00 Wita.

Ia mengaku nekad divaksin, lantaran sebagai pimpinan dirinya harus memberikan contoh untuk mensukseskan vaksinasi Covid-19 itu.

"Sebagai pimpinan saya harus memberikan contoh kepada yang lainnya agar mau divaksin. Dari 16 item yang ditanyakan selama di meja skrining itu tidak ada pada saya. Hanya tekanan darah naik karena kecapean dalam mempersiapkan pencanangan vaksinasi di RSUD Nunukan," ucapnya.

Kendati demikian, ia mengimbau kepada warga Kabupaten Nunukan agar terlibat dalam program vaksinasi Covid-19 yang direncanakan pada Maret mendatang.

"Kemungkinan Maret mendatang vaksinasi akan dilakukan terhadap warga Kabupaten Nunukan. Saya harap tetap ikut persyaratan dan petunjuk teknis vaksinasi. Jangan ikut terprovokasi berita hoax mengenai vaksin Sinovac," ujarnya.

Menurut dr Dulman, seusai menerima vaksin, tidak ada reaksi apapun yang ia rasakan.

Dia berharap melalui vaksinasi itu, kasus pandemi Covid-19 di seluruh wilayah Indonesia, utamanya Kabupaten Nunukan dapat segera berakhir.

"Begitu selesai vaksinasi, saya merasa tidak ada masalah. Suntikpun tidak sakit. Jadi mari sukseskan vaksin Cobid-19. Ini untuk menjaga diri pribadi, keluarga, dan orang lain dari virus Covid-19," tuturnya.

Pagi tadi sudah dilakukan vaksinasi perdana kepada 8 pejabat Forkopimda di Kabupaten Nunukan, 1 orang perwakilan wartawan, dan 20 Nakes RSUD Nunukan, di ruang Atlas Medica RSUD Nunukan.

Penyebab Dentuman di Malang, Bukan Aktivitas Manusia dan Gunung Berapi, Profesor Punya Jawaban Lain

Buntut Isu Kudeta Partai Demokrat, Marzuki Alie Berani Kirim WhatsApp ke SBY Minta AHY Disanksi

Susi Pudjiastuti Diserang Pendukung Abu Janda, Dewi Tanjung Paling Ganas, Ini Respon Eks Menteri KKP

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved