Polemik Partai Demokrat

Pengamat Beber Faktor Demokrat Bergejolak Isu Kudeta, Singgung 2 Putra SBY, AHY Kurang Familiar

su kudeta yang membuat Partai Demokrat bergejolak, menjadi sorotan berbagai pihak, pengamat singgung 2 putra SBY, AHY kurang familiar ketimbang Ibas.

Kolase TribunKaltara.com / Tribunnews
Partai Demokrat dan keluarga SBY. (Kolase TribunKaltara.com / Tribunnews) 

TRIBUNKALTARA.COM - Isu kudeta yang membuat Partai Demokrat bergejolak, menjadi sorotan berbagai pihak, pengamat singgung 2 putra SBY, AHY kurang familiar ketimbang Ibas.

Babak baru isu kudeta di tubuh Partai Demokrat kini telah memancing reaksi sejumlah kader senior.

Bahkan kader senior Partai Demokrat sudah melancarkan perlawanan terhadap kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) sebagai Ketua Umum.

Pasalnya, para senior menilai isu kudeta hanyalah masalah internal partai, tak perlu membuat gaduh hingga menjadi isu nasional dan menyeret orang lingkaran Istana, Moeldoko.

Baca juga: Dulu Panglima TNI Pilihan SBY, Sekarang Moeldoko Dituduh Kudeta Ketum Demokrat, Jejak Sang Jenderal

Gejolak Partai Demokrat memantik pengamat politik menganalisa penyebabnya.

Pengamat dari Indo Barometer Muhammad Qodari, membeberkan tiga faktor yang menyebabkan internal Partai Demokrat bergejolak.

Bahkan ia turut menyoroti keberadaan dua putra SBY di Partai Demokrat.

Kepemimpinan AHY dianggap kurang dekat dengan kader Partai Demokrat, hal itu berbeda dengan putra bungsu SBY, Baskoro Yudhoyono alias Ibas.

Tak cuma itu, Qodari juga menyebutkan, merosotnya suara Partai Demokrat jadi satu faktor yang membuat partai pimpinan AHY itu bergejolak.

"Pertama, suara partai yang terus menurun," kata Qodari saat diwawancar Kompas TV, Selasa (3/1/2021).

Seperti diketahui, dalam dua kali pemilu suara Partai Demokrat terus turun.

Pada 2014 sekitar 10 persen, dan pada 2019 silam menjadi sekitar 7 persen.

Baca juga: Tak Terima Disebut Pengkudeta AHY, Marzuki Alie Kirim Pesan ke SBY, Minta Demokrat Sanksi Penuduh

Padahal ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Partai Demokrat pernah mencapai angka tertinggi sampai 20 persen.

"Kedua ada yang mempertanyakan kempuan kemimpinan AHY," tambah Qodari.

Selama ini, sosok Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY memang dinilai kurang familiar dibandingkan dengan adiknya, Baskoro Yudhoyono alias Ibas.

Menurut Qodari, Ibas lebih lama di partai sehingga lebih dikenal oleh banyak kader.

Baca juga: Moeldoko Kudeta AHY? Rocky Gerung Sarankan Eks Panglima TNI Buat Partai Sendiri Atau Masuk Demokrat

"Ketiga, ada yang merasa tidak puas dengan janji-jani partai," ujar Qodari.

Hal itu, misalnya, terlihat dari sikap mantan sekretaris jenderal Marzuki Alie.

Qodari juga memberi saran kepada Partai Demokrat untuk menyelesaikan persoalan ini dengan cara menindak dan memberi sanksi kepada kader yang membangkang seperti kepada anggota DPR Johny Alen Marbun dan Marzuki Alie.

Kemudian, Partai Demokrat seharusnya melakukan komunikasi langsung Presiden Jokowi.

"Misalnya telepon langsung ke Jokowi, bilang ada orang bapak yang namanya Moeldoko, tolong dihentikan, " ujar Qodari.

Menurut Qodari cara ini dinilai lebih baik dan tidak terkesan playing victim (sebagai korban).

Baca juga: Reaksi Mahfud MD Saat Dituding Restui Moeldoko Lakukan Kudeta di Demokrat: Terpikir Saja Tidak!

Kemungkinan Muncul Partai Demokrat Tandingan

Kader senior Partai Demokrat, Yus Sudarso, membeberkan sejumlah pihak yang hendak mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat dari tangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Menurut dia, ada empat faksi yang hendak bersatu ingin mengkudeta putra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu dari tampuk kepemimpinan Partai Demokrat.

Baca juga: Anak Buah AHY Beber Menteri Restui Kudeta, Diprediksi Demokrat Persis PKB & Golkar, Terbelah Jadi 2!

Keempat faksi tersebut yakni, pertama, faksi pendiri sekaligus notabennya faksi dari ketua umum pertama, Subur Budi Santoso.

Lalu, faksi kedua merupakan faksi ketua umum Partai Demokrat hasil kongres tahun 2005 di Bali, yaitu Hadi Utomo.

"Kebetulan saya sebagai koordinator pemenangan Hadi Utomo-Marzuki Alie," kata Yud Sudarso dalam konferensi persnya di Jakarta pada Selasa (2/2/2021).

Berikutnya, faksi Anas Urbaningrum hasil dari konferensi Bandung pada tahun 2010. Keempat, faksi Marzuki Alie. "Di sini ada mesin pemenangannya," ucap Yus.

Baca juga: Kudeta AHY Berkait dengan Pemilu 2004? SBY Keokkan Megawati, M Qodari Beber Hubungan PDIP & Demokrat

Keempat faksi tersebut diketahui merupakan akar dari mereka yang pernah menjadi petinggi Partai Demokrat.

Yus mengatakan, keempat faksi yang hendak ambil alih Partai Demokrat karena melihat tantangan partai yang kini semakin berat.

Karena alasan itulah, Yus menambahkan, mereka sepakat untuk mendorong Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menjadi pimpinan Partai Demokrat.

Jika bersedia digantikan Moeldoko, kata Yus, nantinya ketika Demokrat memenangi Pilpres, AHY akan menjadi prioritas utama untuk direkrut memegang jabatan sebagai menteri.

Baca juga: Kudeta AHY Berkait dengan Pemilu 2004? SBY Keokkan Megawati, M Qodari Beber Hubungan PDIP & Demokrat

"Kami sayang kepada Pak SBY, sayang ke AHY. Kalau Demokrat punya Presiden pastinya Mas AHY menjadi skala prioritas menjadi menteri," ujar Yus.

"Dan 10 tahun ke depan beliau akan lebih matang untuk kami gadang menjadi pemimpin bangsa ini."

Lebih lanjut, Yus tak membantah keempat faksi tersebut bukan tak mungkin bakal membangun Partai Demokrat tandingan.

Terkait upaya itu, menurut dia, yang terpenting prosesnya harus sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat yang berlaku.

Baca juga: Anak Buah AHY Beber Menteri Restui Kudeta, Diprediksi Demokrat Persis PKB & Golkar, Terbelah Jadi 2!

"Biarkan saja air mengalir, karena semua ini ada mekanisme di dalam partai, dan siapa pun tidak boleh menabrak AD/ART yang sudah ada, dari pihak mana pun," ucapnya.

Lebih lanjut, Yus mengatakan, keempat faksi ini sebelumnya sudah pernah mengantarkan SBY menjadi Presiden di tahun 2004.

Karena itu, kata Yus, bukan suatu kesalahan jika mereka ingin melakukan hal yang sama terhadap Moeldoko.

"Seperti pendiri di saat awal menjemput Pak SBY untuk mengantarkan beliau ke kepemimpinan RI tahun 2004," ucap Yus.

"Juga apa salahnya kalau hari ini kami menjemput figur, tokoh, ke depan, apa salahnya Pak Moeldoko, seperti senior sebelumnya menjemput Pak SBY."

(*)

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Artikel ini telah tayang di Kompas.tv dengan judul "Pengamat Menyebut Tiga Faktor yang Membuat Partai Demokrat Bergejolak",
https://www.kompas.tv/article/143605/pengamat-menyebut-tiga-faktor-yang-membuat-partai-demokrat-bergejolak?page=all

dan

Artikel ini telah tayang di Kompas.tv dengan judul Faksi Marzuki Alie Hingga Anas Bersatu Ingin Kudeta AHY, Ada Kemungkinan Muncul Demokrat Tandingan,
https://www.kompas.tv/article/143589/faksi-marzuki-alie-hingga-anas-bersatu-ingin-kudeta-ahy-ada-kemungkinan-muncul-demokrat-tandingan?page=all
Sumber: Kompas TV
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved