Berita Nunukan Terkini

Dinas Lingkungan Hidup Nunukan Beber Volume Sampah Plastik Berkurang di Tempat Pembuangan Akhir

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Nunukan beber volume sampah plastik pada tahun 2020 berkurang di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA).

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM/FELIS
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nunukan bersama OPD terkait, unsur TNI-Polri, Mahasiswa Pencinta Alam, dan Komunitas Pemerhati Lingkungan Hidup gotong royong bersihkan sampah di kawasan pesisir dan hutan Mangrove Belagaone Karya di Jalan Adi Karya, Rt 006, Kecamatan Nunukan Selatan, kemarin pagi. TRIBUNKALTARA.COM/ Febrianus felis. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Nunukan beber volume sampah plastik pada tahun 2020 berkurang di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA).

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang Persampahan DLH Kabupaten Nunukan, Joned.

"Kami sedang menyusun neraca pengelolaan sampah tahun 2020. Ada beberapa indikator lagi, jadi belum bisa kami rilis secara resmi.

Tapi memang volume sampah plastik di Nunukan ada penurunan di TPA," kata Joned kepada TribunKaltara.com, Minggu (07/02/2021), pukul 09.00 Wita.

Warga Desa Long Midang Nunukan Panen Padi 1 Ton, Prajurit TNI Satgas Yonarhanud 16/SBC Turun Tangan

Gandeng Pemda Nunukan, Alumni Universitas Mulawarman Bersih-bersih Kawasan Pesisir & Hutan Mangrove

Pengunjung Keluhkan Akses Jalan Masuk Wisata Mangrove Belagaone Becek, Ini Komentar Pemkab Nunukan

Kendati begitu, DLH Kabupaten Nunukan belum mengetahui detail sebab penurunan sampah di TPA.

"Kami belum detail menduga apakah volume dari timbulan masyarakat yang menurun atau karena memang kapasitas pengurangan sampah kita yang meningkat," ucapnya.

Menurut Joned, saat pabrik pencacah plastik di Dusun Mamolo, Kecamatan Nunukan Selatan beroperasi, pengurangan sampah mengalami peningkatan yang signifikan.

Bahkan, pengelolaan sampah plastik sejak Oktober 2020 lalu hingga hari ini mencapai 1,7 ton.

"Pabrik pencacah plastik di Mamolo mulai efektif beroperasi sejak Oktober 2020 lalu. Mereka bisa mengelola sampah hingga 1,7 ton. Itu sudah sangat signifikan mengurangi, apalagi sampah plastik di wilayah pesisir," ujar Joned.

Meskipun di tengah pandemi Covid-19, kapasitas bank sampah terbilang meningkat.

Joned mengaku, pihaknya memiliki komitmen untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA dengan cara pengelolaan sampah di sumber sampah.

Tak hanya itu, ia menilai kegiatan pencacahan plastik yang dilakukan oleh masyarakat Nunukan memberikan dampak ekonomi.

"Pengelolaan sampah yang berbasis ekonomi ya itu tentu kalau jalan terus potensi ekonomi pasti menguntungkan. Kami jalankan itu.

Secara rill kami belum bisa menghitung berapa dampak ekonomi dari pengelolaan sampah. Jadi menjadi kabar baik bagi kita, meskipun adanya laju pertumbuhan penduduk tetap akan ada timbulan," tuturnya.

Terpisah, Asisten Administrasi Umum Setda Nunukan, Asmar mengatakan, pengelolaan sampah menjadi atensi semua pihak

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved