Berita Nasional Terkini
Moeldoko Unggah 'Aku Nambah Kopi, Ada yang Semakin Grogi' Komentar Warganet Tajam, Sindir AHY?
Moeldoko unggah 'Aku nambah kopi, ada yang semakin grogi' di akun Instagram pribadinya mengundang komentar warganet yang cukup tajam, sindir AHY?
TRIBUNKALTARA.COM - Moeldoko unggah 'Aku nambah kopi, ada yang semakin grogi' di akun Instagram pribadinya mengundang komentar warganet yang cukup tajam, sindir AHY?
Kisruh isu kudeta Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ) masih sangat hangat.
Terlebih, adanya postingan mantan Panglima TNI Moeldoko di akun Instagram pribadinya yang berbunyi 'Aku nambah kopi, ada yang semakin grogi'.
Sontak, postingan tersebut mengundang warganet untuk berkomentar di akun Instagram Moeldoko.
Bukan hanya warganet, unggahan ini juga menjadi perbincangan pemerhati politik Tanah Air, dalam sepekan terakhir ini.
• Blak-blakan Anak Buah SBY Soal Kudeta Demokrat, Andi Mallarangeng Singgung Moeldoko Ngopi di Hotel
• Anak Buah AHY Sesumbar Moeldoko Sudah Ditegur Presiden Jokowi Buntut Isu Kudeta Partai Demokrat
Pria yang kini menjabat sebagai Kepala Kantor Staf Presiden ini dituding sebagai dalang upaya kudeta Partai Demokrat.
Moeldoko disebut-sebut menggalang dukungan dari DPD dan DPC Partai Demokrat untuk melengserkan Ketum Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY).
Tuduhan itu bermula dari pertemuan Moeldoko dengan beberapa kader Partai Demokrat.
Belakangan, Moeldoko memosting suatu hal tentang ngopi di Instagram miliknya.
Banyak yang berpendapat, postingan Moeldoko merupakan bentuk sindiran kepada AHY.
Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko tampaknya mulai memanfaatkan keuntungan dalam isu kudeta Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) sebagai Ketum Demokrat.
Moeldoko mengunggah dua sindiran soal ngopi dan bilang ada yang grogi di akun instagramnya.
Meski tak menyebut Partai Demokrat, apalagi AHY, publik langsung paham bahwa yang dimaksud adalah AHY dan Partai Demokrat.
"Aku Ngopi-Ngopi, Kenapa Ada yang Grogi?"
• Moeldoko Seret Luhut Binsar Pandjaitan di Isu Kudeta Demokrat, Rocky Gerung: Berupaya Cari Pelindung
• Siapa Pak Lurah? Andi Mallarangeng Beber Disebut Dipertemuan Moeldoko Dengan Ketua DPC DPD Demokrat
Tulisan Moeldoko
Saat sekumpulan laki laki menikmati kopi, pembicaraan bisa melebar dari soal joke ringan, pekerjaan, sosial, seni, olahraga, bahkan politik.
Setelah habis secangkir, kita bisa kembali ke pekerjaan masing-masing dimana semua sepakat "no hard feeling".
Ngopi membuka wawasan kita. Kenapa untuk ngopi saja, harus pakai lapor atau minta ijin. Toh menurut sebuah artikel di @natgeoindonesia “Minum Kopi Bermanfaat Bagi Pendengaran” a.k.a bisa mencegah gangguan pendengaran.
#coffeetime #politikindonesia #Moeldoko
"Ketegori posesif pak. Teman hanya boleh jd temannya gak boleh berteman dgn yg lain" Tulis @sintasuryantoro dalam komentar teratas di akun Moeldoko.
"Ketegori posesif pak. Teman hanya boleh jd temannya gak boleh berteman dgn yg lain.
"Gk diajak ngopi sih si dia, mknya jdi baperan." Tulis @fartogi_samosir
• Kabar Terbaru, Vaksin Sinovac Akhirnya Boleh Disuntikkan ke Lansia, BPOM Kirim Surat ke Bio Farma
Namun ada juga yang komen begini "Jendral kok kudeta mayor @ranggul_mas_711
Tak lama kemudian Moeldoko mengunggah sindiran lanjutan, masih tentang ngopi.
#Aku nambah kopi, ada yang semakin grogi"
Habis secangkir kopi, tak elok jika langsung pergi. Apalagi jika ada kawan yang baru bergabung, baiknya tambah secangkir lagi.
Kalau kamu dengar ada yang melarang, agaknya kamu benar-benar butuh kopi. Konon kata ahli "Kopi bisa mencegah gangguan pendengaran".
#coffeetime #politikindonesia #Moeldoko
Penilaian Pengamat Komunikasi Politik
Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina sekaligus pendiri Survei KedaiKOPI Hendri Satrio mengatakan unggahan Moeldoko tersebut merupakan komunikasi simbol yang terlalu gamblang.
Menurutnya, unggahan itu jelas ditujukan untuk menyindir Partai Demokrat.
"Jelas disampaikan kepada Demokrat yang resah karena Pak Moeldoko ngopi-ngopinya dengan beberapa orang," kata Hendri kepada Kompas.com, Minggu (7/2/2021).
• Tak Muncul di Medsos, Permadi Arya Cium Tangan Ketum Pemuda Muhammadiyah, Pensiun Jadi Influencer?
Kendati demikian, ia juga melihat Moeldoko melalui unggahannya membutuhkan pembenaran publik bahwa ngopi yang dilakukannya itu merupakan hal lumrah.
Sebaliknya, Hendri menyebut Moeldoko ingin menunjukkan bahwa Partai Demokrat yang sesungguhnya terlalu terbawa perasaan (baper) atas aktivitas itu.
"Pak Moeldoko sebenarnya resah dan butuh pembenaran publik bahwa apa yang dia lakukan itu benar dan biasa saja," jelas dia.
"Itu sebenarnya yang dia cari, bahwa yang sebenarnya baperan itu Demokrat, jadi ada keresahan juga di balik unggahan sindiran itu," tambahnya.
Hendri berharap, ketegangan antara Moeldoko dan Partai Demokrat segera diselesaikan.
Terlebih, Mooeldoko saat ini menjadi pejabat negara dan harus fokus pada tugas-tugasnya berkaitan dengan kepentingan negara.
"Tapi kalau Pak Moeldoko ingin berkecimpung di dunia politik praktis, ya go for it," ujarnya.
"Mudah-mudahan setelah ini ada unggahan yang mengajak silaturahmi atau tabayun.
Mudah-mudahan ada simbol juga yang dia sampaikan, entah apa pun itu," tutupnya.
Diketahui, Moeldoko disebut-sebut ingin merebut kepemimpinan Partai Demokrat dan menjadikannya sebagai kendaraan politik pada Pemilu 2024.
Ia juga disebut telah menemui sejumlah kader Partai Demokrat untuk menggalang kekuatan agar dapat menyelenggarakan kongres luar biasa.
Kendati demikian, Moeldoko membantah tudingan tersebut. Ia mengaku tak punya hak untuk mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat karena bukan bagian dari internal partai.
• Andai Dikudeta Moeldoko, Refly Harun Beber Masa Depan AHY, Ditinggalkan Pengikut Termasuk Andi Arief
Moeldoko Diuntungkan
Sebelumnya, Direktur Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti menilai Moeldoko diuntungkan dalam isu kudeta di Partai Demokrat yang menyeret dirinya.
Ray mengatakan, dengan adanya isu kudeta Partai Demokrat, Moeldoko kini menjadi perbincangan di tengah publik sebagai salah satu sosok yang akan berkontestasi pada Pemilu 2024 mendatang.
"Moeldoko juga diuntungkan dengan peristiwa ini karena tiba-tiba menjadi perbincangan secara nasional.
Orang mengetahui dan menyadari sekarang bahwa ada keinginan Pak Moeldoko untuk menjadi calon presiden 2024 yang akan datang," kata Ray dalam diskusi yang disiarkan kanal Youtube PARA Syndicate, Jumat (5/2/2021).
Nama Moeldoko juga sempat memuncaki trending topic.
Ray berpendapat, popularitas yang diperoleh Moeldoko dalam satu pekan terakhir memang sesuatu yang di luar dugaan.
Karena membangun popularitas biasanya membutuhkan waktu lama.
"Oleh karena itu, kita bisa melihat wajahnya Pak Moeldoko kelihatan ceria-ceria saja karena sebenarnya peristiwa ini jelas tidak merugikan beliau.
Malah menurut saya menguntungkan popularitasnya," kata Ray.
Menurut Ray, Moeldoko memang berpeluang menjadi salah satu kontestan pada Pilpres 2024 dengan latar belakang militer di samping Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
Oleh sebab itu, Ray mengatakan, kini menjadi pekerjaan rumah bagi Moeldoko untuk memelihara popularitas yang ia peroleh selama beberapa hari terakhir.
• Kwik Kian Gie Kapok Berpendapat, Diserang Buzzer Mirip Susi Pudjiastuti, Bandingkan Era Pak Harto
"Untuk langkah pemula, memang para politisi membutuhkan itu, membutuhkan popularitas itu meski dengan image yang negatif.
Oleh karena itu, mungkin tinggal Pak Moeldoko memelihara itu ke depan," kata Ray.
Kendati demikian, Ray menyebut sosok Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono juga diuntungkan dengan adanya gonjang-ganjing di Partai Demokrat dengan memperkuat konsolidasi di tingkat partai.
Artikel ini telah tayang dengan judul Kata Moeldoko: Aku Ngopi-Ngopi, Kenapa Ada yang Grogi? Cari Pembenaran Atau Sindir Ketum Demokrat?, https://wartakota.tribunnews.com/2021/02/07/kata-moeldoko-aku-ngopi-ngopi-kenapa-ada-yang-grogi-cari-pembenaran-atau-sindir-ketum-demokrat?page=all.
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official