Berita Internasional Terkini
Hampir Senasib dengan Sriwijaya Air, Bagian Pesawat Boeing 777 Bawa 231 Penumpang Meledak di Udara
Hampir senasib dengan pesawat Sriwijaya Air, bagian dari pesawat Boeing 777 bawa 231 penumpang meledak di udara.
Terjawab! Data kotak hitam dibeber KNKT, komunikasi Capt Afwan ke ATC sebelum Sriwijaya Air satuh.
Sedikit demi sedikit, penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang menewaskan sebanyak 60 penumpang mulai terbuka.
Penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 disampaikan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi akhirnya membuka rekaman flight data recorder atau kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Termasuk pula, komunikasi antara Capt Afwan dengan air traffic controller ( ATC)
Berdasarkan rekaman kotak hitam, terungkap pesawat Sriwijaya Air SJ 182 mengalami kerusakan di bagian kiri.
Terungkap pula percakapan terakhir Kapten Afwan dengan ATC sebelum pesawat terjun bebas ke air.
Diketahui, puing-puing Sriwijaya Air SJ 182 ditemukan berserakan di dasar laut Kepulauan Seribu.
Sekitar 60 penumpang plus awak kabin ditemukan tewas.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi ( KNKT) mengungkap kondisi dan saat-saat terahir pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sebelum jatuh di sekitar Kepulauan Seribu, Jakarta pada 9 Januari 2021.
Data ini berdasarkan rekaman flight data recorder atau salah satu bagian hitam dari kotak hitam pesawat tersebut, serta data dari air traffic controller (ATC) Bandara Soekarno Hatta.
Ketua Sub-Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Kapten Nurcahyo Utomo mengatakan, pesawat berangkat dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 14.36 WIB.
"FDR mencatat bahwa pada ketinggian 1.980 kaki, autopilot mulai aktif atau engage," ujar Soerjanto, dalam konferensi pers yang ditayangkan Kompas TV pada Rabu (10/2/2021).
Nurcahyo kemudian menjelaskan, masalah pada pesawat Boeing 737-500 itu bermula saat mencapai ketinggian 8.150 kaki.
"Pada ketinggian 8.150 kaki, throttle atau tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri bergerak mundur," kata Nurcahyo.