Ramadan

Jelang Ramadan 2021, Begini Kata Dokter Soal Bolehkah Ibu Hamil Puasa

Ibu hamil puasa, bolehkah? ini penjelasan dari dokter Jeffry Kristiawan terkait kondisi kesehatan ibu hamil saat berpuasa

Penulis: Titik Wahyuningsih | Editor: Amiruddin
Tribunnews.com/Pixabay.com
Penjelasan dokter terkait ibu hamil yang hendak menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan 

TRIBUNKALTARA.COM - Ramadhan tahun 2021 akan tiba, sudah menjadi kewajiban bagi setiap muslim untuk berpuasa selama satu bulan penuh.

Lalu bagaimana dengan ibu hamil ?

Mungkinkah bagi  wanita mengandung untuk tetap menjalankan kewajibannya sebagai seorang mukmin tanpa mengesampingkan kesehatan janinnya?

Menanggapi itu dokter Jeffry Kristiawan memaparkan ada hal-hal yang perlu diperhatikan calon ibu yang hendak berpuasa.

Baca juga: Lupa Jumlah Utang Puasa Ramadan, Begini Penjelasan Ustaz dan Cara Membayarnya

Baca juga: Keutamaan Puasa Senin Kamis, Disertai Niat dan Tata Cara, Lengkap dengan Manfaatnya bagi Tubuh

Baca juga: 1 Rajab 1442 H atau 13 Februari, Disunahkan Berpuasa, Simak Manfaat Puasa Rajab dan Keistimewaannya

"Puasa pada ibu hamil sebenarnya diperbolehkan ya, namun kita harus mengetahui kondisi ibu dan janin yang dikandungnya," papar Jeffry dikutip TribunKaltara dari YouTube Tanyakan Dokter, Selasa (23/2/2021).

Pertama kasus ibu hamil pada usia di bawah 12 minggu alias trisemester pertama, dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

"Biasanya pada usia kehamilan di bawah 12 minggu, ibu masih mengalami mual muntah, secara umum masih wajar tapi terkadang membuat asam lambung jadi naik," sambungnya.

Apabila intensitas mual muntah pada ibu hamil tergolong tinggi maka hal itu sangat riskan bagi ibu hamil.

Faktor lain yang harus diperhatikan juga adalah terkait kecukupan nutrisi untuk si janin.

Apalagi pada usia trisemester pertama asupan nutrisi sangat diperlukan untuk  membantu tumbuh kembang organ-organ dari janin.

“Sebelum usia 12 minggu ini ibu hamil memerlukan nutrisi yang lebih tujuannya bahwa pada 12 minggu pertama nutrisi diperlukan untuk pertumbuhan organ-organ dari janin , termasuk organ vital seperti otak, jantung dan paru-paru,” imbuh dokter Jeffry.

 Oleh karena itu ia menyebut menurut kacamata medis berpuasa pada usia kehamilan di bawah 12 minggu sebaiknya tidak dipaksakan.

“Ibu yang mengalami kekurangan nutrisi terkadang pembentukan organ-organ ini bisa bermasalah, jadi sebaiknya untuk trisemester pertama secara kacamata medis tidak begitu dipaksakan ya,” imbuhnya.

Baca juga: Ungkap Keinginan Nikah Muda, Aurel Hermansyah : Penginnya Sebelum Bulan Puasa

Baca juga: Tren Puasa Media Sosial, Ini Alasan dan Manfaat yang Harus Diketahui

Baca juga: Jelang Tes Kesehatan, Bakal Calon Wakil Bupati Tana Tidung Ini Wajib Puasa 8 Jam

Kedua ibu hamil yang berpuasa pada usia kehamilan trisemester kedua menurut Jeffry Kristiawan dapat ditoleransi.

Hal ini karena kondisi dari calon ibu sudah lebih stabil baik dari perkembangan janin maupun dari segi psikis.

“Puasa lebih bisa ditoleransi karena pada usia kehamilan ini, ibu sudah mulai stabil kondisinya dan pertumbuhan janin juga sudah mulai stabil sehingga pada usia kehamilan ini, ibu bisa tetap berpuasa namun tetap berkonsultasi terlebih dahulu,” kata dokter berkacamata itu.

Namun, pada usia kehamilan trisemester tiga, ibu hamil disarankan untuk tidak berpuasa karena kondisi fisik yang semakin terbatas lantaran janin yang semakin membesar.

Pada kondisi ini aktivitas ibu hamil akan terbatas dan memerlukan nutrisi yang lebih untuk mencukupi energi.

“Pada intinya puasa pada ibu hamil boleh-boleh saja dilakukan, namun ada baiknya konsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan anda, dan kalau timul rasa pusing lemas sebaiknya tidak dipaksakan,” papar Jeffry.

Apakah puasa dapat membahayakan janin?

Dokter Jeffry Kristiawan menyatakan puasa tidak banyak berdampak terhadap tumbuh kembang janin.

Persoalan yang harus diperhatikan di sini adalah kondisi kesehatan sang ibu saat berpuasa.

“Yang dipermasalahkan adalah kondisi dari si ibu, karena ibu makannya jadi jarang, mual muntah berlebihan kemudian terkadang makannya jadi tidak mencukupi kebutuan sehari-hari, sehingga hal itu beresiko dan ada kemungkinan si ibu akan pingsan,” ungkapnya.

 Lebih lanjut Jeffry memberikan tips bagi para ibu hamil yang ingin tetap menjalankan ibadah puasa.

Baca juga: Tiga Bapaslon Gubernur Kaltara Sebelum Tes Kesehatan Terlebih Dahulu Puasa

Baca juga: Kehilangan Sosok Ketua DPC Golkar, Ini Pesan Terakhir Hj Asmah Gani Kepada Legislator di Nunukan

Baca juga: Konten Bareng Gadis Kazakhstan Bakal Dihapus, Fiki Naki Tidak Mau Dayana Dibully: Biarin Dia Senang

Ia menyarankan untuk tetap makan sehari tiga kali seperti hari biasa dengan menggeser jam makan.

“Disarankan untuk tetap makan tiga kali sehari, nutrisinya akan tetap terpenuhi hanya saja jam makannya saja yang digeser, dan kebutuhan cairan juga harus dipenuhi normalnya satu sampai dua liter per hari,” kata dokter Jeffry.

Selain itu, saat berpuasa ibu hamil juga dianjurkan untuk tetap mengonsumsi vitamin-vitamin kehamilan seperti asam folat, zat besi, kalsium dan vitamon D agar untuk menjaga kesehatan janin saat puasa di bulan Ramadhan.

(TribunKaltara.com/ Titik Wahyuningsih)

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved