Polemik Partai Demokrat

Siapa Darmizal, Kader yang Dipecat Partai Demokrat, Berani Lawan SBY dan AHY, Orang Dekat Moeldoko?

Resmi dipecat Partai Demokrat, siapa Darmizal ? sosok yang berani melawan SBY dan AHY, disebut orang dekat Moeldoko ?

Kolase TribunKaltara.com / Tribunnews Chaerul Usman dan Jeprima
Darmizal, kader yang dipecat Partai Demokrat, berani melawan SBY. (Kolase TribunKaltara.com / Tribunnews Chaerul Usman dan Jeprima) 

TRIBUNKALTARA.COM - Resmi dipecat Partai Demokrat, siapa Darmizal ? sosok yang berani melawan SBY dan AHY, disebut orang dekat Moeldoko ?

Polemik Partai Demokrat memasuki babak baru, setelah partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) itu resmi memecat sejumlah kadernya.

Ada 7 kader termasuk eks petinggi Partai Demokrat yang resmi dipecat AHY, Jumat (26/02/2021).

Dari 7 kader itu, satu nama paling disorot yakni Darmizal.

Siapa sebenarnya Darmizal?

Bekakangan nama Darmizal kerap muncul ketika mencuat isu kudeta di Partai Demokrat.

Disebut-sebut Darmizal menjadi tokoh penting di balik upaya kudeta Partai Demokrat yang menyeret nama Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko.

Rekam jejak Darmizal diketahui pernah berani melawan Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) yang notabene Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.

Bahkan Darmizal kerap mengkritik kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat, AHY.

Baca juga: SBY Ungkap Tokoh Dicatut Isu Kudeta Demokrat, Andi Arief Tuduh Moeldoko Masih Berupaya Gulingkan AHY

Partai Demokrat memutuskan untuk memberikan sanksi pemberhentian tetap dengan tidak hormat kepada sejumlah nama termasuk Darmizal.

Pemberhentian tetap dilakukan berdasarkan desakan dari para kader Partai Demokrat untuk memecat para pelaku Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) secara inkonstitusional.

Pernah kritik AHY

Diketahui, Darmizal sebelumnya sempat mengkritik kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku Ketua Umum Partai Demokrat.

Dikutip dari Kompas.com, Darmizal menilai AHY pencitraan dan suka playing victim.

Karena itu, menurut Darmizal, wajar apabila sebagian kader Demokrat ingin menggelar KLB untuk menurunkan AHY dari kursi ketua umum partai.

"Playing victim dan pencitraan berlebihan adalah gaya pengurus baru yang lupa akan sejarah partai," kata Darmizal, Selasa (9/2/2021).

Darmizal mengaku khawatir jika kepempininan AHY diteruskan.

Pasalnya, Darmizal menganggap AHY bisa membuat Partai Demokrat dihukum sistem demokrasi di Indonesia.

Ia khawatir nantinya kepemimpinan AHY akan berdampak pada Pemilu 2024, yang dinilainya bisa menjadi ajang terakhir yang diikuti Demokrat.

Baca juga: LENGKAP! SBY Ungkap Tokoh Ikut Dicatut di Isu Kudeta Demokrat, Menteri, Kepala BIN sampai Kapolri

"Bayangkan saja, banyak kader bahkan pendiri yang kecewa dengan Partai Demokrat."

"Juga masyarakat umum yang dulu mengidolakan Partai Demokrat sebagai pilihan terbaiknya saat pesta demokrasi, utamanya pada pemilu tahun 2009," beber Darmizal, dilansir Tribunnews.

"Jika caranya seperti ini, maka tahun 2024 bisa menjadi pemilu terakhir yang diikuti partai Demokrat," pungkasnya.

“Maka DPP Partai Demokrat memutuskan untuk memberikan sanksi pemberhentian tetap dengan tidak hormat sebagai anggota Partai Demokrat terhadap nama-nama berikut: Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib dan Ahmad Yahya,” kata Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.TV, Jumat (26/2/2021).

Berikut profil Darmizal

Darmizal adalah pria kelahiran Sulit Air pada 6 September 1963.

Ia merupakan lulusan Universitas Ekasakti.

Dikutip dari dct.kpu.go.id, Darmizal melanjutkan studi S-2 di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum IBLAM Jakarta dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Darmizal, kader yang dipecat Partai Demokrat.
Darmizal, kader yang dipecat Partai Demokrat. (istimewa)

Baca juga: Dianggap Abaikan Pendiri, Darmizal Kritik Pedas Ketum Demokrat AHY: 2024 Bisa Jadi Pemilu Terakhir

Kemudian, Darmizal menempuh studi program doktoralnya di Universitas Pasundan Bandung.

Berikut riwayat pendidikan Darmizal:

- SD Negeri 10, Sulit Air, Sumatera Barat (1975)

- Sekolah Teknik Negeri 2, Solok, Sumatera Barat (1976-1977)

- SMP Persamaan, Padang (1980)

- SMA Yayasan Pendidikan Islam, Padang (1983)

Baca juga: Kritik Darmizal terhadap AHY, Banyak Pendiri Partai Demokrat yang Kecewa, Sebut KLB Pertanda Baik

Baca juga: Moeldoko Tak Ciut Dituding SBY soal Isu Kudeta Partai Demokrat, Lempar Peringatan Balasan

- Fakultas Pertanian Universitsa Ekasakti, Padang (1988)

- Magister Humaniora, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum, IBLAM, Jakarta (2011)

- Magister Hukum, Universitas Gadjah Mada (2011)

- Program Doktoral Ilmu Sosial, Universitas Pasundan, Bandung

Diketahui, pada 2018 silam, Darmizal menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Wakil Ketua Pengawas Partai Demokrat.

Ketika itu, ia memutuskan menjadi Ketua Umum Relawan Jokowi (ReJo).

Mengutip Kompas.com, hal itu disampaikan Darmizal setelah ReJo mendeklarasikan diri mendukung Joko Widodo (Jokowi) maju dalam Pemilihan Presiden 2019, Minggu (6/5/2018).

"Pada kesempatan ini perlu saya sampaikan dengan bahasa yang terang, dengan segala hormat saya mengatakan, berhenti dari jabatan saya sebagai Wakil Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat," katanya.

Keputusan tersebut dipilih Darmizal karena ia tak ingin kegiatannya sebagai Ketua Umum ReJo mengganggu Demokrat.

Orang dekat Moeldoko?

Politikus Partai Demokrat Rachlan Nashidik pernah bertemu Moeldoko terkait isu upaya kudeta Partai Demokrat.

"Ada dua fakta tentang ini. Satu, Pak Darmizal, yang menghadiri pertemuan dengan KSP Moeldoko, sudah mengundurkan diri dari Partai Demokrat.

Ia sebenarnya tak bisa lagi mengatasnamakan Partai. Dua, Pak Darmizal adalah pendukung Pak Jokowi," kicau Rachland, Senin (1/1/2021).

Kepala Staf Presiden Moeldoko dan Ketua Relawan Jokowi Darmizal
Kepala Staf Presiden Moeldoko dan Ketua Relawan Jokowi Darmizal (HNN Indonesia via Kompas.tv)

Baca juga: Mendadak SBY Turun Tangan, Beri Peringatan Keras, Partai Demokrat Not For Sale, Sindir Moeldoko?

Kedekatan Darmizal dengan Moeldoko terjalin ketika ia resmi mengalihkan dukungan ke Jokowi saat Pilpres lalu.

Bahkan setelah Presiden Jokowi terpilih untuk kedua kalinya, Darmizal diusulkan menjadi salah satu menteri di kabinet Jokowi.

Usul itu disampaikan Pembina Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat (FKPD PD) Hencky Luntungan.

"Beberapa pendiri partai Demokrat meminta dan mengusulkan serta merekomendasikam kepada bapak Presiden RI Joko Widodo dengan hormat kiranya saudara H.M. Darmizal diperkenankan untuk diangkat sebagai salah satu pembantu Presiden (menteri) pada periode 2019-2024," ujar Pembina FKP-PD Hencky Luntungan, dalam keterangannya, Selasa (20/8/2019)

(*)

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Artikel ini sebagian telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dipecat dari Demokrat, Darmizal Pernah Sebut AHY Pencitraan, Ingin Putra SBY Ini Lengser, https://www.tribunnews.com/nasional/2021/02/26/dipecat-dari-demokrat-darmizal-pernah-sebut-ahy-pencitraan-ingin-putra-sby-ini-lengser?page=all.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved