Berita Papua Terkini
KKB Papua Berulah Lagi, Sebar Hoaks Remaja 17 Tahun Tewas Ditembak, Jajaran Listyo Sigit Beber Fakta
KKB Papua berulah lagi, sebar hoaks anggotanya remaja 17 tahun tewas ditembak aparat, jajaran Listyo Sigit beber fakta
TRIBUNKALTARA.COM - KKB Papua berulah lagi, sebar hoaks anggotanya remaja 17 tahun tewas ditembak aparat, jajaran Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo beber fakta.
Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua menuding TNI dan Polri yang bertugas di Mimika, menembak mati seorang remaja usia 17 tahun.
Remaja 17 tahun tersebut disebut KKB Papua bernama Yasko Nebekalem, yang merupakan anggota KKB Papua.
Namun kabar tersebut dibantah oleh Kapolres Mimika AKBP I Gusti Era Adinata.
Anak buah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut kabar tersebut adalah hoaks atau berita bohong.
Pasalnya, yang tewas tertembak bernama Ferry Ellas (35) dan Heri Yakob Newegalem (26), yang merupakan anggota KKB pimpinan Joni Botak.
Baca juga: Serangan KKB di Pos Pengamanan Intan Jaya Papua Dibalas TNI, Satu Orang Tewas Tertembak
Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Sebby Sambom mengungkapkan bahwa salah satu anggota KKB yang tewas ditembak aparat dalam kontak tembak di Mile 53 PT Freeport Indonesia, Mimika, Papua adalah seorang remaja berusia 17 tahun bernama Yasko Nebekalem.
Pernyataan itu disampaikan Sebby Sambom saat memberi keterangan pada media daring jubi.co.id.
Namun hal ini dibantah Kapolres Mimika AKBP I Gusti Era Adinata. Kapolres mengatakan faktanya terdapat dua orang KKB yang tewas dalam kontak senjata dengan aparat TNI-Polri.
Dan dapat dipastikan keduanya telah berusia dewasa.
"Berdasarkan info lapangan, bahwa terdapat dua orang yang tewas dalam kejadian kontak tersebut. Di antaranya Ferry Ellas (35) dan Heri Yakob Newegalem (26), Anggota KKB pimpinan Joni Botak," jelas Kapolres Mimika AKBP I Gusti Era Adinata dalam keterangan tertulis, Selasa (2/3/2021).
Polisi memastikan dua KKB yang berhasil dilumpuhkan bernama Ferry Ellas dan Heri Yakob Newegalem berdasarkan hasil pencocokan wajah DPO KKB dengan kedua jenazah.
Tak hanya wajah, atribut kedua pelaku dalam foto mirip dengan atribut jenazah yang ditemukan di lokasi kontak tembak.
"Identifikasi gambar, ditemukan kemiripan antara jenazah pelaku dengan foto Ferry Ellas, percocokan atribut yang digunakan oleh pelaku baik pakaian yang digunakan, jam, kalung, anting, postur tubuh dan wajah," jelas Era.
Kapolres I Gusti Era Adinata menduga Sebby sengaja menebar hoaks soal remaja 17 tahun dari KKB ditembak untuk memunculkan kesan negatif terhadap TNI-Polri. Ini adalah salah satu propaganda KKB.
Tanpa disadari, Sebby menunjukkan sendiri borok KKB.
Ucapan Sebby soal adanya anggota KKB berusia 17 tahun membuktikan para remaja didoktrin untuk menjadi seorang kriminal bersenjata.
"Jika KKB mengatasnamakan kepentingan masyarakat Papua, mengapa mereka tega mendoktrin generasi muda yang merupakan masa depan Papua, untuk mengikuti jejak kebrutalan mereka?"
"Sudah banyak informasi dari masyarakat Papua mengenai intimidasi KKB terhadap anak-anak mereka. Intimidasi dilakukan oleh KKB agar mau tak mau para remaja bergabung dengan mereka," ujarnya.
Baca juga: Kondisi Terkini Intan Jaya, Warga Amankan Diri di Gereja, 3 Wilayah Jadi Lokasi Pengejaran KKB Papua
Serangan KKB di pos pengamanan Intan Jaya
Terjadi serangan KKB di pos pengamanan Intan Jaya, Papua, dibalas TNI, satu orang tewas tertembak.
Pasukan TNI yang berjaga di pos pengamanan di Intan Jaya dikejutkan dengan serangan kelompok kriminal bersenjata ( KKB), Minggu (28/02/2021) dini hari.
Alhasil serangan tersebut langsung dibalas dengan tembakan oleh prajurit TNI.
Kontak tembak antara TNI dan KKB Papua mengakibatkan seorang Kelompok Kriminal Bersenjata tewas.
Kontak tembak tersebut terjadi di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Kolonel Czi IGN Suriastawa, ketika dikonfirmasi membenarkan insiden kontak tembak di Distrik Hitadipa.
Menurutnya, kontak tembak antara TNI dan KKB terjadi pada pukul 01.15 WIT.
Kontak tembak dipicu dua anggota KKB yang menyerang pos keamanan TNI di Hitadipa.
"Kami berhasil melumpuhkan satu anggota kelompok itu, sedangkan rekannya berhasil melarikan diri sambil membawa senjata,” kata Suriastawa dikutip dari Kompas.id pada Minggu (28/2/2021).
“Hal ini menunjukkan kelompok tersebut terus aktif mengganggu pos dan aktivitas TNI di tengah malam.”
Ia menuturkan, jenazah anggota KKB yang tewas itu telah diserahkan ke tokoh masyarakat di daerah Titigi untuk dikuburkan.
Namun, masyarakat setempat tidak mengetahui identitas jenazah itu.
“Masyarakat di Titigi tidak mengenal anggota yang tewas tertembak ini.
Akan tetapi, kelompok ini selalu mengeluarkan propaganda bahwa anggotanya yang tertembak dalam kontak senjata adalah warga sipil, " tutur Suriastawa.
Baca juga: Khianati NKRI, Oknum TNI-Polri yang Jual Senjata ke KKB Papua Bisa Terancam Hukuman Mati
Sementara itu, Komandan Distrik Militer 1705/Nabire, Letnan Kolonel Inf Benny Wahyudi, mengatakan aktivitas warga di Distrik Sugapa, ibu kota Intan Jaya telah berjalan normal kembali.
Tidak ada lagi warga yang mengungsi di gereja.
"Dari hasil pantauan selama beberapa hari di Sugapa, warga kembali beraktivitas di luar rumah.
Para pedagang di pasar kembali berjualan seperti biasanya, " ujar Benny.
Uskup Jayapura Mgr Leo Laba Ladjar sebagai perwakilan gereja Katolik di Papua mengimbau agar kedua pihak menghentikan kontak tembak.

Hal ini menyebabkan warga setempat menjadi korban.
Leo berharap pihak keamanan bisa menghentikan penyelundupan amunisi dan senjata api ke Organisasi Papua Merdeka.
Tujuannya, demi mencegah konflik berkepanjangan yang terjadi di Papua.
"Selama kelompok ini masih memiliki senjata dan amunisi maka konflik di tanah Papua tidak akan berakhir.
Situasi di daerah seperti Intan Jaya tidak akan kondusif dan warga yang menjadi korban, " kata Leo.
Baca juga: Polisi Anak Buah Listyo Sigit di Maluku Ditangkap, Jual Senjata ke KKB Papua, Begini Nasibnya
Serangan pekan lalu
Tiga anggota kelompok kriminal bersenjata ( KKB ) di Intan Jaya, Papua, tewas dirterjang peluru aparat keamanan.
Ketiganya ditembak aparat ketika berupaya menyerang aparat keamanan.
Ketiganya diketahui bernama Janius Bagau, Januarius Sani, dan Justinus Bagau.
Dua dari tiga anggota KKB yang tewas tersebut diketahui yang sebelumnya melakukan provokasi untuk mengajak perang terbuka kepada aparat keamanan beberapa waktu lalu.
"Janius Bagau dan Januarius Sani keduanya turut menandatangani surat pernyataan perang kepada TNI-Polri yang beberapa waktu yang lalu," kata Kepala Penerangan Kogabwilhan III, Kolonel CZI IGN Suriastawa melalui keterangan tertulis, Selasa (16/2/2021).
Dikatakan Suriastawa, tindakan tegas yang dilakukan personel TNI terhadap anggota KKB tersebut terjadi pada Senin (15/2/2021).
Saat kejadian itu, personelnya sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku penembakan Prada Ginanjar Arianda.
Saat mengetahui keberadaan seorang anggota KKB, aparat berusaha melakukan penangkapan.
Baca juga: Tertembak di Lengan Lalu Lompat ke Jurang, 3 Anggota KKB Tewas Ditembak Saat Coba Rebut Senjata TNI
Namun, pelaku yang diketahui bernama Janius Bagau tersebut justru kabur.
Karena itu, petugas melakukan tindakan tegas.
"Saat pemeriksaan, orang tersebut (yang kemudian diketahui bernama Janius Bagau) tiba-tiba melarikan diri dengan meloncat ke jurang. Tim terpaksa menembaknya setelah tembakan peringatan dan seruan untuk kembali tidak diindahkan," ujar Suriastawa, melalui keterangan tertulis, Selasa (16/2/2021).