Polemik Partai Demokrat
LENGKAP Kronologi Bentrokan Massa Pendukung AHY vs Pro Moeldoko saat KLB Partai Demokrat di Sumut
Lengkap kronologi bentrokan massa pendukung AHY vs Pro Moeldoko saat KLB Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara ( Sumut ).
Massa berpakaian lambang demokrat bergambar Moeldoko itu datang membawa batu dan kayu.
Batu-batu berukuran lebih dari kepalan tangan orang dewasa beterbangan dari arah massa Moeldoko.
Baca juga: KLB Partai Demokrat Memanas, Pendukung Moeldoko dan AHY Terlibat Bentrokan Berdarah di Sibolangit
Baca juga: KLB Partai Demokrat Ganti Ketua Umum Digelar di Sumatera Utara, Ini Sikap Anak Buah AHY di Bulungan
Beberapa orang terluka akibat lemparan batu dan kayu.
Bahkan ada yang sampai dilarikan ke Puskesmas terdekat dengan kondisi berkucuran darah.
Ketua DPD PD Sumut bersama massanya menyelamatkan diri menghindari serangan tersebut.
Kemudian, Massa Moldoko kembali ke the Hill Hotel yang berjarak 300 meter dari titik penyerangan tersebut.
Pantauan Tribun Medan, tak satupoun polisi berada di lokasi untuk mengamankan kericuhan.
Kericuhan berlanjut hingga akhirnya berhenti setelah massa AHY yang dipimpin Herri Zulkarnaen Hutajulu memilih mundur menghidari serangan massa.
Ingin Gagalkan Kongres
Kericuhan terjadi setelah kader Partai Demokrat Sumut menggelar apel di kantor DPD Partai Demokrat Sumut, Jalan Gatot Subroto, Jumat (5/3/2021).
Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, Herri Zulkarnain mengatakan, apel siaga dilakukan sebelum bergerak menuju The Hill Hotel, Sibolangit, Deli Serdang.
Ia menyebutkan KLB PD Demokraat digagas oleh Moeldoko, Marzuki Alie, Jonni Allen Marbun dan sejumlah mantan kader Demokrat lainnya.
Sehingga dia meminta polisi untuk segera membubarkan karena dinggap tidak ada ijin dan dianggap menimbulkan cluster baru Covid-19.
Usai menggelar apel, Herri langsung memimpin rombongan pembubaran KLB menuju Sibolangit, Deliserdang.
Rombongan yang berangkat tersebut merupakan perwakilan kader Demokrat se-Sumatera Utara.
Sebelum berangkat, mereka serentak menyuarakan "Tolak Moeldoko".