Kecelakaan di Sumedang
Seluk-beluk Tanjakan Cae Terbongkar, Kecelakaan Maut Bus di Sumedang Bukan yang Pertama
Seluk-beluk Tanjakan Cae, lokasi kecelakaan maut bus di Sumedang ternyata bukan tragedi pertama
TRIBUNKALTARA.COM - Seluk-beluk Tanjakan Cae, lokasi kecelakaan maut bus di Sumedang ternyata bukan tragedi pertama.
Lokasi Tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, mendpat sorotan setelah menjadi tempat kecelakaan maut bus Sri Padma Kencana, Rabu (10/3/2021).
Kecelakaan tersebut menelan 27 korban jiwa yang penumpangnya berasal dari SMP IT Al Muawwanah, Cisalak, Subang.
Sopir dan dua kernet bus Sri Padma Kencana juga menjadi korban tewas dalam kecelakaan maut tersebut.
Usut punya usut, tragedi ini bukan pertama kalinya terjadi di Tanjakan Cae.
Seluk-beluk Tanjakan Cae akhirnya terbongkar setelah Bupati Sumedang Dony Ahmad Munur, mengungkap pernah terjadi juga kecelakaan di kawasan tersebut.
Warga setempat mengakui, kondisi jalanan di Tanjakan Cae sangat ekstrem.
Warga lantas menduga sopir bus Sri Padma Kencana tidak memahami medan Tanjakan Cae sehingga bus terperosok ke dasar jurang.
Diberitakan sebelumnya, Kecelakaan tunggal tersebut melibatkan bus yang ditumpangi rombongan peserta ziarah SMP IT Al Muawwanah, Cisalak, Subang.
Bus tersebut masuk jurang sedalam 500 meter.
Sudah ada ada 27 korban jiwa dalam kecelakaan maut di Sumedang itu.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Sumedang 27 Tewas, Terdengar Kumandang Takbir sebelum Bus Terjun ke Jurang
Baca juga: Tabrakan Speeboat- Ketinting di Perairan Tarakan, Motoris Sempat Bunyikan Klakson Sebelum Kecelakaan
Diketahui total penumpang bus tersebut sebanyak 65 orang dengan rincian 39 orang selamat, 26 meninggal, dan 1 orang meninggal dalam proses evakuasi.
Rinciannya adalah 55 orang dewasa, 5 orang anak-anak serta sopir, kondektur, dan pemilik PO.
Dilansir dari Kompas.com, Waslim salah satu warga sekitar menceritakan kondisi jalan di Tanjakan Cae, tempat bus Sri Padma Kencana mengalami kecelakaan.
Ia mengatakan, Tanjakan Cae, Wado, Sumedang terkenal ekstrem. Kondisinya menanjak dan berkelok.