Berita Nunukan Terkini
Toko Emas di Nunukan Hangus Dilahap Api, Pemilik Hanya Selamatkan Satu Sepeda Motor dan Ijazah Anak
Toko emas di Nunukan hangus dilahap api, pemilik hanya selamatkan satu sepeda motor dan ijazah anak.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Toko emas di Nunukan hangus dilahap api, pemilik hanya selamatkan satu sepeda motor dan ijazah anak.
Sebuah toko emas di Kecamatan Nunukan hangus dilahap api, pemilik akui hanya selamatkan satu sepeda motor dan ijazah anaknya.
Amir (45) seorang pegadang emas di Jalan Bahari RT 19 Kelurahan Nunukan Barat, mengaku tak bisa berbuat banyak saat api mulai menjalar ke rumahnya pada Selasa (23/03/2021), dini hari.

Baca juga: Kebakaran di Nunukan, Toko Emas hingga Kios Penjual Kue Ludes Terbakar, Korban Terpaksa Mengungsi
Baca juga: Prakiraan Cuaca Rabu 24 Maret 2021, BMKG Prediksi 14 Wilayah di Nunukan Bakal Diguyur Hujan
Baca juga: Sambangi Lokasi Kebakaran di Nunukan, Gubernur Kaltara Zainal Paliwang Janji Armada Damkar Tambahan
Ia yang sudah berdagang emas sejak 2001 silam, terpaksa mengikhlaskan semuanya, akibat musibah yang tak disangka-sangkanya itu.
"Saya sudah bangun toko emas itu sejak 2001 lalu. Ya mau gimana lagi, namanya musibah. Saya anggap ini ujian dari Allah," kata Amir kepada TribunKaltara.com, Rabu (24/03/2021), pukul 12.00 Wita.
Menurut bapak tiga anak itu, kerugian yang ia alami hingga ratusan juta rupiah, akibat rumah dua lantai semi permanen miliknya hangus dilahap api.
"Di dalam toko itu banyak alat pertukangan emas, seperti 3 buah timbangan digital, kompresor dan lainnya lagi. Ada sekira Rp70 juta alat pertukangan emas itu. Lalu ada sarang burung walet, laptop anak saya 3 dan 2 televisi terbakar api. Perak ada setengah kilo kalau diuangkan bisa sampai Rp50 juta. Jadi kalau diperkirakan kerugian untuk barang itu saja Rp350 juta, di luar nilai bangunan rumah," ucapnya.
Untungnya, emas lainnya termasuk sertifikat rumah yang ia simpan di dalam brankas tidak ikut termakan api.
"Semua hangus terbakar sisa brankas yang berisi emas dan sertifikat rumah. Emas yang ada dalam brankas itu belum saya buka lagi. Ada sekira 2 ons itu nilainya Rp200 juta," ujarnya.
Informasi yang berkembang di masyarakat Nunukan saat ini, penyebab kebakaran 19 bangunan rumah itu akibat kesengajaan dari orang yang diduga memiliki gangguan jiwa.
Hal itu ditepis oleh Amir, lantaran jarak rumahnya dengan sumber api yang diduga berasal dari rumah kosong itu hanya 5 meter.
"Orang klaim sengaja dibakar, nggak ada itu. Itu konslet listrik. Karena sejak pukul 20.00 Wita, kami di rumah sudah mencium bau hangus. Tapi setelah kami mencari sumber bau hangus itu tidak ada. Jarak rumah saya dengan bangunan kosong dua lantai itu hanya 5 meter," tuturnya.
Amir menduga, titik api bersumber dari lantai dua bangunan kosong yang merupakan gudang penyimpanan barang.
Pasalnya, anaknya sempat melihat asap tebal sekira pukul 01.30 Wita.
"Rumah kosong itukan dua lantai, rumah saya juga dua lantai. Rumah itu punya tetangga yang sudah lama kosong. Anak saya malam itu sedang main laptop di kamarnya. Kebetulan jendelanya berhadapan dengan jendela lantai dua rumah itu. Jendela rumah itukan kaca, jadi begitu lihat asap tebal, anak saya turun panggil saya. Begitu saya lihat asap tebal lalu api menyala hingga membuat kaca jendela rumah kosong itu pecah terhambur. Di situlah api mulai membesar," ungkapnya.
Melihat itu, Amir langsung bergegas menyelamatkan satu sepeda motornya dan berkas ijazah termasuk buku rapor anaknya.
Baca juga: Soal Hak Milik Lahan Adat di Nunukan, Wamen ATR/BPN Minta Pemda Lakukan Pemetaan Wilayah Ulayat
Baca juga: Toko Olahraga Berumur 36 Tahun di Nunukan Lenyap Dilahap Api, Pemilik Akui Rugi Ratusan Juta Rupiah
Baca juga: 17 Bangunan Rumah Habis Dilahap Api, Polsek Nunukan Perkirakan Kerugian Hingga Rp 10 Miliar
"Saya selamatkan apa yang bisa saya jangkau dengan cepat. Karena jarak rumah dekat sekali. Itupun motor saya lagi yang satu lagi untungnya diselamatkan tetangga. Karena saya keluarnya lewat pintu darurat bagian belakang rumah. Anak istri saya lebih dulu saya suruh keluar saat itu. Begitu saya mau masuk lagi ambil barang yang bisa diselematkan, api sudah membesar," imbuhnya.
Amir berharap kepada pemerintah daerah untuk mempermudah masalah izin usaha para pengusaha yang terdampak kebakaran. Termasuk izin mendirikan bangunan.
"Apabila kami membangun nanti tidak dipersulit masalah perizinan bangunan termasuk usaha, itu saja harapannya kepada Pemda. Semua pengusaha di situ tolong disuport pemerintah daerah. Permudah izin kami. Kemarin saya dapat bantuan uang tunai Rp10 juta dari Gubernur Kaltara. Saya ke sini urus administrasi untuk pencarian bantuan dana dari Pemerintah Daerah. Saya tidak tau nominalnya berapa," pungkasnya.
Penulis: Febrianus felis
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official