Berita Malinau Terkini
Sisi Lain Karakter Humoris Ipung, Konten Kreator Asal Kaltara yang Naik Daun Kala Pandemi Covid-19
Sisi lain karakter humoris Ipung, konten kreator asal Kaltara yang naik daun kala pandemi Covid-19.
Penulis: Mohamad Supri | Editor: Amiruddin
Pria yang juga pernah berdomisili di Kabupaten Malinau tersebut mengatakan, berbeda dengan jenis konten lainnya, komedi pasarnya lebih masif. Tak terbatas usia dan sesuai untuk seluruh golongan.
"Kenapa saya milih komedi, karena mau buat orang-orang terhibur. Komedi sifatnya ringan, hiburan. Bisa dinikmati semua kalangan, tidak terbatas usia, baik tua ataupun muda," katanya.
Alhasil, Pria yang sehari-harinya bekerja sebagai Pegawai di Dinas Perhubungan Kota Tarakan tersebut menjadi konten kreator sekaligus selebgram yang cukup dikenal dengan konten satirnya yang mengocok perut.
Menurut Ipung, buah dari penghasilannya sebagai seorang konten kreator merupakan bonus dari kerja kerasnya. Seorang konten kreator dituntut kreatif mengemas bahan-bahan unggahannya.

Ditanya mengenai penghasilan, Ipung mengakui seperti halnya freelancer lainnya, penghasilan dari endorsemen produk, jumlahnya tak tetap.
Selain dari mendapatkan penghasilan sebagai brand ambassador dari sebuah perusahaan kosmetik di Kaltara, dan iklan di sosial media, dia turut menerima penghasilan melalui monetisasi iklan di kanal You Tube miliknya.
Kata Ipung, jika memang seseorang berniat untuk melakoni dunia konten kreator dengan serius, pekerjaan tersebut punya penghasilan yang cukup menggiurkan.
"Kalau pendapatan sebenarnya tidak tetap. Kadang sebulan ada satuan sampai puluhan juta, kadang juga tidak ada kalau lagi sepi, begitulah rejeki. Intinya pekerjaan ini sebenarnya menyenangkan dan lumayan lah jika digeluti serius," ungkapnya.
Ipung mengatakan hal yang paling penting bagi seorang penggiat konten adalah soal kesungguhan, ide dan daya kreativitas.
Hal tersebut pulalah yang membuatnya tetap mempertahankan aksen kedaerahan, yang kini menjadi ciri khas konten-konten unggahannya.
Sebagai warga yang lahir dan dibesarkan di Kalimantan Utara, Ipung mengatakan, dirinya berkewajiban membangun dan memperkenalkan budaya daerah.
Terlebih karena Kaltara sebagai provinsi muda, memperkenalkan budaya lokal dinilai sebagai upaya agar Kaltara bisa dikenal meluas di Indonesia.
"Inilah kenapa ciri khas kami, pakai logat orang Kaltara, sebagai ikon dan ciri khas kita. Kalau orang di luar pakai bahasanya sendiri, contoh di Jakarta, Papua, Jawa, Sumatera.
Begitu juga di Kaltara, tujuan kami memperkenalkan, bahwa inilah budaya dan logat kita, orang Kaltara," ucapnya.