Hari Paskah
Apa Itu Telur Paskah? Ini Makna Tradisi dan Asal-usulnya yang Identik dengan Hari Paskah
Hari Paskah selalu identik dengan makanan yang disebut Telur Paskah, bagaimana asal-mulanya?
Penulis: - | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM - Hari Paskah selalu identik dengan makanan yang disebut Telur Paskah, bagaimana asal-mulanya?
Dikutip TribunKaltara.com dari Wikipedia, tradisi ini berawal dari kaum Indo-Eropa yang menganggap telur sebagai simbol musim semi.
Seperti di Persia, telus biasa menjadi hadiah untuk perayaan musim semi, yang menjadi tanda dimulainya tahun baru.
Baca juga: Daftar Libur Nasional April 2021, Libur Jumat Agung dan Long Weekend di Hari Paskah
Ditambah, Hari Paskah yang kebetulan selalu jatuh pada setiap awal musim semi.
Musim semi dianggap sebagai awal kehidupan yang baru, yang biasanya disambut dengan penuh harapan dan kebahagiaan.
Tradisi ini kemudian akhirnya diterima oleh pihak gereja, yang kemudian dilanjutkan dengan membagi-bagikan telur setiap Hari Paskah.
Telur menurut kepercayaan Kristen sebagai simbol makam batu dimana Yesus membawa kehidupan baru dalam kebangikatan-Nya.
Telur juga menjadi makanan pantang umat Kristiani selama masa Prapaskah.
Lalu muncul tradisi mewarnai telur Paskah dengan menyelipkan doa kepada Tuhan.
Baca juga: 21 Ucapan Hari Paskah Happy Easter Day Berbahasa Inggris, Kata-kata Bijak Disertai Doa
Telur yang sudah diwarnai biasanya dibagikan kepada orang-orang terdekat atau teman sebagai hadiah Paskah.
Tradisi ini marak di Eropa Utara dan Asia.
Sedangkan di Amerika Selatan dan Eropa Selatan, telur Paskah tak terlalu populer.
Berikut ini macam-macam telur Paskah dari beragam belahan dunia:






Macam-macam Tradisi Paskah di Indonesia
Ziarah Goa Maria Sendangsono, Kulonprogo DIY
Goa Maria Sendangsono ini akan ramai peziarah dari sejumlah daerah di sekitar.
Biasanya jemaat akan merenung sambil mengucap syukur di tempat ini.
Di sini pula terdapat mata air Tirta Wening Banyu Panguripan, yang dipercaya memberi keberkahan.
Jemaat biasanya akan memakainya untuk membasuh wajah.
Ada pula yang membawanya pulang.
Jalan Salib, Wonogiri Jawa Tengah
Tradisi ini serupa dengan pawai dalam bentuk teatrikal.
Warga setempat akan memberikan pertunjukan teatrikal prosesi penyaliban Yesus.
Selama pawai ini, jemaat yang mengikuti tradisi Jalan Salib akan melantunkan doa di lima pemberhentian.
Jalan Salib ini memiliki rute 1 kilometer, yakni menaiki Gunung Gandul.
Memento Mori, Kalimantan Tengah
Memento Mori berarti mengingat kematian.
Tradisi ini yakni berziarah ke makam pada malam hari.
Keluarga yang berziarah membawa lilin dan bunga tabur.
Seusai ziarah, umat Kristiani di Kaltim akan beribadah di dekat makam.
Tradisi berlangsung semalaman hingga subuh tiba.
Kure, Nusa Tenggara Timur
Tradisi ini biasanya digelar di Kampung Kote, berlangsung pada tri hari suci Paskah.
Diawali dengan ritual pengosongan diri, Boe Nekaf, sehari sebelum tri hari suci.
Tradisi Kure ini berupa pemandian benda-benda suci peninggalan Portugis.
Jejak Portugis di NTT adalah menyebarkan agama Katolik.
Tradisi dilanjutkan dengan menyediakan persembahan berupa uang, buah, sayur, sirih dan pinang.
Tradisi ditutup dengan tarian dan menghanyutkan air dan minyak yang dipakai untuk memandikan benda-benda suci.
Kapel Tuan Ma, Flores Timur
Tradisi ini ada di Larantuka, Flores Timur.
Yakni, umat Kristiani akan berbondong-bondong datang ke Kapel Tuan Ma.
Kedatangan mereka untuk menghormati patung Bunda Maria, yang diperlihatkan hanya saat Hari Paskah.
Ada pula upacara pembersihan patung Bunda Maria.
Setelahnya patung akan kembali dipajang agar jemaat lainnya bisa memberi penghormatan.
Biasanya dilantunkan pula lagu-lagu pujian untuk Bunda Maria.
Baca juga: Soal Bertemu Iwan Setiawan di Tarakan, Eks Gubernur Kaltara Irianto Lambrie Beri Keterangan Berbeda
Semanta Sana, Flores Timur
Tradisi ini berlangsung selama 4 hari berturut-turut.
Puncak perayaan pada Jumat Agung, yakni pada hari wafatnya Isa Al Masih.
Ada pun ritual Tikam Puro pada Kamis Putih untuk menyiapkan jalur sepanjang 7 kilometer untuk jemaat.
Patung Perawan Maria dikenakan pakaian berkabung berwarna hitam, ungu atau mantel beludru warna biru.
Pada Jumat Agung, dilakukan pengusungan tubuh Yesus.
Dan berlanjut hingga Sabtu Suci dan Minggu Paskah.
(*)
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official