Teror di Mabes Polri
Terbongkar Sikap Terduga Teroris yang Serang Mabes Polri, ZA Berubah Setelah DO dari Kampus
Terbongkar sikap terduga teroris yang serang Mabes Polri, ZA berubah setelah drop out dari kampus.
TRIBUNKALTARA.COM - Terbongkar sikap terduga teroris yang serang Mabes Polri, ZA berubah setelah drop out dari kampus.
Terduga teroris yang serang Mabes Polri, ZA teridentifikasi sebagai perempuan berusia 25 tahun.
Selain itu, terduga teroris ZA juga diketahui sempat berkuliah di salah satu universitas swasta di Kota Depok, Jawa Barat.
Namun ZA drop out saat semester 4, hingga kemudian sikapnya berubah menjadi tertutup.
Sikap ZA selama kuliah dibeberkan rekannya yang berinisial CC.
Mulanya CC tak menyangka ZA menjadi pelaku serangan teror lone wolf di Mabes Polri pada Rabu (31/03/2021) sore.
Menurut CC saat masih satu kelas bersama ZA di jurusan Akuntansi, wanita tersebut dikenal memiliki kepribadian yang baik.
Tak cuma itu, ZA juga supel dan mudah bergaul dengan siapa saja.
Baca juga: Pengamanan di Polres Malinau Diperketat Usai Teroris Masuki Mabes Polri, Polisi Bersenjata Siaga
"Dulu mah baik. Supel lagi. Terus baik suka mengajari teman," ucap CC melalui pesan singkat kepada TribunJakarta.com, pada Kamis (1/4/2021).
Namun sikap ZA perlahan berubah hari demi hari, terlebih ketika ia drop out dari kampus.
Baca juga: Pantang Menyerah Mencari CVR Sriwijaya SJ 182, KNKT Akhirnya Berhasil Setelah Pakai Kapal Canggih
ZA pada semester 4 (genap) tahun 2014, ia mengambil cuti kuliah.
Lalu statusnya menjadi non-aktif pada semester 5 (ganjil) tahun 2015.
CC mengaku tak tahu alasan mengapa ZA dikeluarkan dari kampus.
"Enggak tahu saya kenapa di DO. Karenakan sekelasnya pas tingkat 1 doang," ujar CC.
Baca juga: Imbas Serangan Terduga Teroris di Mabes Polri, Jokowi Beri Peringatan ke Kapolri dan Panglima TNI
Meski begitu, CC menilai ZA tak mungkin dikeluarkan dari kampus karena permasalahan nilai.
Sebab menurut CC, ZA sosok yang rajin dan pintar di kelas.
"Kalau gara-gara masalah nilai kayanya enggak mungkin deh, soalnya lumayan pinter," jelas CC.
Siapa sangka ZA yang semasa kuliah mudah bergaul, berubah menjadi sosok yang tertutup bahkan dengan keluarga sendiri.
Lurah Kelapa Dua Wetan, Sandy Adamsyah menjelaskan, ZA tinggal bersama ayah ibunya, serta kakak-kakaknya di rumah Gang Taqwa, bilangan Ciracas, Jakarta Timur.
"Menurut kakaknya, ZA tertutup, bahkan dengan keluarganya tertutup," kata Sandy.
Hingga pada Rabu (31/3/2021) Zakiah Aini nekat menerobos masuk ke Mabes Polri lewat pintu pos penjagaan utama dan menembak anggota yang sedang berjaga.
Terduga teroris itu kemudian dilumpuhkan dengan tembakan jarak jauh yang dilepaskan oleh polisi.
ZA tewas di tempat setelah terkena tembakan polisi.
Baca juga: Kronologi Terduga Teroris Serang Mabes Polri, Kapolri Jenderal Listyo Sigit: Masuk Lewat Belakang
Pamit dan buat suarat wasiat
Sebelum melancarkan aksinya, terduga teroris ZA sempat berpamitan ke keluarga dan membuat surat wasiat.
ZA sempat pamit lewat WhatsApp grup keluarga, sekira pukul 16:30 Wib, Rabu (31/3/2021).
Dilihat dari rekaman CCTV, ZA datang mengenakan pakaian panjang berwarna hitam dan menggunakan penutup kepala berwarna biru.
Sempat terjadi baku tembak hingga akhirnya perempuan berusia 25 tahun itu tewas.

Baca juga: Masih Misterius, Siapa Sosok Pria Bermobil yang Antar Terduga Pelaku Teror di Mabes Polri?
Mabes Polri memastikan ZA melancarkan aksi teror lone wolf di Mabes Polri dan terpapar ideologi ISIS.
Disampaikan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hal itu diketahui dari postingannya di sosial media.
Sebelum melakukan aksi penyerangan, ZA diketahui meninggalkan surat wasiat.
Surat itu ditemukan polisi di kediamannya di Jalan Lapangan Tembak, Gang Taqwa, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur.
Surat wasiat tersebut terdiri dari dua lembar kertas.
Dari surat wasiat tersebut , ZA memberikan pesan untuk keluarganya seakan berpamitan.
Ketua RT tempat tinggal ZA, Tioria, sempat mendapatkan cerita dari ayah pelaku, soal pesan WhatsApp tersebut.
Baca juga: Identitas Perempuan yang Serang Mabes Polri Sempat Posting Instagram, Kapolri Beri Perintah Khusus
Pesan itu dikirimkan ZA pagi hari sebelum melakukan aksi penyerangan sore harinya.
Dikatakan Tioria, Ali sempat curiga saat mendapatkan pesan dari ZA.
Namun Ali mengaku terlambat untuk merangkul dan menghentikan aksi teror ZA di Mabes Polri.
"Dia (ZA) kirim group keluarga kalau berpamitan. Saya sempat tanya ke bapaknya, 'kenapa enggak kamu rangkul dan ambil'," kata Tioria.
"Tadi Pak Ali bilang 'kita belum sempat'," tambahnya.
Sementara itu, Tioria juga mengatakan Ali tak mengetahui kapan putrinya menulis surat wasiat.
"Surat kapan ditulis, juga enggak tau," ucap Tioria menirukan perkataan Ali.
(*)
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official