Berita Nunukan Terkini

Jelang Belajar Tatap Muka, Kepala SMPN 2 Nunukan Minta Pemerintah Fasilitasi Vaksinasi Guru Honorer

Plt Kepala Sekolah (Kepsek) SMP Negeri 2 Nunukan, Arbain minta pemerintah fasilitasi vaksinasi 19 guru honorer.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM/FELIS
Pintu gerbang SMPN 2 Nunukan, Jalan Pembangunan, Kelurahan Nunukan Barat, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. TRIBUNKALTARA.COM/ Febrianus felis 

"Selama belajar dari rumah (BDR) guru-guru hanya bisa ngajar menggunakan google classroom. Semoga nanti saat pembelajaran tatap muka, siswa bisa ikuti proses belajar dengan baik. Demikian juga para guru harus bisa ngajar dengan maksimal meskipun durasi belajar hanya 2 jam tiap harinya. Ya itu tantangan," ungkapnya.

SMPN 2 Nunukan Siap Lakukan Belajar Tatap Muka, Plt Kepsek Beber Pengetatan Prokes di Sekolah

Sebelumnya diberitakan SMPN 2 Nunukan, Kalimantan Utara siap lakukan belajar tatap muka.

Sesuai keputusan SKB 4 Menteri belum lama ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim menegaskan semua sekolah harus sudah membuka belajar tatap muka pada Juli 2021.

Plt Kepala Sekolah SMPN 2 Nunukan, Arbain, mengatakan pihaknya sudah membahas teknis pembelajaran tatap muka yang rencana akan dibuka Juli nanti.

Baca juga: Info BMKG Sabtu 3 April 2021, 70 Persen Wilayah di Nunukan Bakal Diguyur Hujan pada Malam Hari

Baca juga: Perayaan Paskah di Nunukan, Ibadat Jumat Agung Salib Yesus & Patung Ditutup Kain Ungu, Ini Maknanya

Baca juga: 5.000 Test Swab Antigen Bantuan BNPB Tiba di Nunukan, 2 Unit PCR dan 60.000 Masker Dalam Perjalanan

"Kami sudah membahas hal itu dalam rapat. Mulai kesiapan-kesiapan secara manajerial. Rencana bulan Juli akan dimulai sekolah tatap muka," kata Arbain kepada TribunKaltara.com, Sabtu (03/04/2021), pukul 11.30 Wita.

Menurutnya, pihaknya telah membuat jadwal yang dibagi per dua sesi saat pembelajaran tatap muka nanti.

Diketahui jumlah siswa di SMPN 2 Nunukan ada 807 siswa. Terdiri dari kelas IX ada 282 siswa, kelas VIII 240 siswa, kelas VII ada 285.

"Satu kelas itu siswanya ada 30 orang. Jadi kami buat jadwal per dua sesi. Senin-Rabu diikuti 15 siswa. Lanjut, Kamis-Sabtu 15 orang. Jadi setiap anak mendapat pembelajaran tatap muka di sekolah itu seminggu 3 hari," ucapnya.

Bahkan, kata Arbain pengetatan protokol kesehatan di sekolah itu dilakukan dengan mengurangi durasi belajar siswa.

Proses belajar di sekolah hanya dilakukan dua jam.

"Kurikulum sudah kami persiapkan. Siswa masuk pukul 07.30 Wita dan pulang pukul 09.00 Wita. Ada 10 mata pelajaran, satu hari hari 2 mata pelajaran saja.

Begitu selesai belajar, siswa diarahkan untuk langsung pulang ke rumah. Jadi tidak ada jam istirahat ataupun makan di sekolah," ujarnya.

Tak hanya itu, pihak sekolah juga menata ruang kelas dengan jarak antar meja siswa 1 meter.

Tampak di samping pintu gerbang sekolah, disediakan juga tempat cuci tangan, hand sanitizer, dan tisu.

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved