Berita Daerah Terkini

Disebut Terduga Teroris Ajari Ilmu Kebal, Abah Popon Sebut Difitnah, Banyak Orang Datang Ada Pejabat

Disebut terduga teroris ajari ilmu kebal, Abah Popon sebut dirinya difitnah, karena tidak pernah mendoakan orang yang berniat tidak baik.

Editor: Sumarsono
tribunjabar
Abah Popon saat ditemui di kediaman, Kampung Ciheulanghilir, RT 02/08, Desa Ciheulang Tonggoh, Kecamatan Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat. 

TRIBUNKALTARA.COM, SUKABUMI – Disebut terduga teroris ajari ilmu kebal, Abah Popon sebut dirinya difitnah, karena tidak pernah mendoakan orang yang berniat tidak baik.

Pria 69 tahun asal Sukabumi, Jawa Barat ini mengaku banyak orang mendatangi dirinya, termasuk pejabat dan tokoh-tokoh penting.

Sosok Abah Popon sempat menjadi perbincangan setelah seorang terduga teroris mengaku belajar ilmu kebal darinya.

Wartawan Tribunjabar.id  (Tribun Network) mencoba mencari tahu siapa sosok Abah Popon.

Baca juga: Mengenali dan Mewaspadai Pelaku Teror di Kaltara, BNPT Beber Ciri & Deteksi Dini Aksi Terorisme

Baca juga: TERUNGKAP! 2 Tujuan ZA Terduga Teroris Ditembak Mati di Mabes Polri, Bukan Ingin Bunuh Polisi

Setelah beberapa hari mencari informasi, sosok Abah Popon ditemukan berdomisili di Kampung Ciheulanghilir, RT 02/08, Desa Ciheulang Tonggoh, Kecamatan Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat.

Abah Popon menjadi perbincangan masyarakat, setelah video seorang terduga teroris mengaku belajar ilmu kebal darinya yang berasal dari Sukabumi tersebar di sejumlah media sosial, Rabu (7/4/2021).

Pria kelahiran Sukabumi tersebut memiliki nama asli Ahmad Dimyati dan kini sudah berusia 69 tahun. Namun kebanyakan orang memanggilnya Abah Popo.

Saat dihampiri ke kediamannya, tidak ada keanehan atau hal lainnya di rumah yang berada di gang kecil tersebut.

Pasca aksi bom bunuh diri di Makassar, rumah terduga teroris di Condet dan Bekasi digerebek polisi, ada ledakan.
Pasca aksi bom bunuh diri di Makassar, rumah terduga teroris di Condet dan Bekasi digerebek polisi, ada ledakan. (Warta Kota)

Rumah Abah Popon mirip dengan masyarakat pada umumnya.

Ia mengaku kaget setelah mendapat informasi dari sejumlah pemberitaan, bahwa namanya disebut - sebut sebagai guru yang telah memberikan ilmu kekebalan kepada terduga teroris yang ditangkap Densus 88 beberapa waktu lalu.

"Abah mendapat kabar itu, Sabtu malam lalu, jujur abah sedikit kaget."

"Namun karena tidak merasa sehingga tenang-tenang saja," ujar Abah Popon saat dihampiri di kediamannya pada Tribunjabar.id

Baca juga: Curhat Sule ke Ari Lasso, Pernah Diancam Dibunuh Gegara Rizky Febian Dituding Rebut Anya Geraldine

Abah Popon atau Ahmad Dimyati merasa difitnah, karena selama ini dirinya tidak pernah memberikan doa kepada orang yang berniat tidak baik, apalagi sampai dengan mencelakakan orang lain dengan tujuan apapun.

Ia mengisahkan, sekitar 1980-an banyak orang yang datang kepadanya hanya untuk sekadar meminta doa.

Sehingga, dirinya tidak bisa mengingat satu persatu orang yang pernah mendatanginya.

Bahkan, dia membantah bisa memberikan kekebalan.

Namun yang dirinya lakukan hanya meminta doa kepada sang pencipta, karena pada prinsipnya Allah SWT yang bisa memberikannya.

"Abah itu tidak bisa memberikan ilmu kebal, karena hakekatnya itu dari Allah SWT, hanya saja abah membantu mendoakannya."

"Soal orang yang ada di video itu, abah tidak kenal, tapi tidak menutup kemungkinan dia pernah ke sini, karena abah terbuka kepada sipapun yang datang," kata dia

Abah Popon mengatakan, apabila ada seseorang tersebut diketahui akan melakukan aksi keji, seperti melakukan teror bom pada masyarakat, tentunya akan dilaporkan pada pihak Kepolisian.

Abah juga mengakui, ribuan orang telah mendatanginya dari berbagai kalangan, mulai pejabat sipil, TNI, Polri, tokoh penting.

Baca juga: Absen di Sidang Gugatan Cerai, Nindy Ayunda Hadirkan Tiga Saksi, Salah Satu Saksi Ibundanya

"Yang tidak habis pikir itu, kenapa fitnah itu datang kepada abah, padahal abah dekat dengan beberapa orang dari sejumlah kalangan."

"Jadi rasanya sangat aneh misalkannya abah disebutkan jadi guru para terduga teroris itu," ucap pria yang sudah berusia lebih dari setengah abad itu.

Meski namanya disebut-sebut sebagai guru oleh terduga teroris, Bah Popon, menegaskan aksi yang dilaukan para teroris tersebut tidak dibenarkan dalam ajaran agama manapun, apalagi agama Islam.

"Aksi terorisme, seperti bom bunuh diri itu perbuatan yang kufur, dan orang yang melakukannya tidak memiliki akal sehat, karena dalam islam pun tidak diajarkan kekerasan apalagi sampai merenggut nyawa manusia," ucap Bah Popon.

Terduga Teroris Belajar Ilmu Kebal

Sebelumnya diberitakan, nama Abah Popon tiba-tiba tenar pasca ditangkapnya terduga teroris, Zulaimi Agus.

Dalam videonya, Zulaimi mengajari terduga teroris lainnya BS bagaimana membuat bom dari black powder di Sukabumi, namun tidak disebut namanya.

Selain itu, Zulaimi juga mengaku belajar ilmu kebal atau ilmu kanuragan dari orang bernama Abah Popon.

Nama Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat disebut-sebut menjadi tempat pertemuan para terduga teroris yang diamankan Densus 88 untuk belajar ilmu kebal atau kanuragan.

Baca juga: Mbappe Cetak Brace, PSG Bungkam Bayern di Allianz Arena, Selangkah Lagi ke Semifinal Liga Champions

”Februari saya ke Sukabumi ke Yasin Rawatib minta doa dan minta diisi ilmu kebal," kata Zulaimi Agus.

”Saya dan jamaah lain pergi ke Sukabumi ke Abah Popon untuk pengisian (kebal) untuk jaga-jaga keamanan diri masing-masing," ujar dia.

Merespons nama wilayahnya disebut jadi tempat para terduga teroris ini belajar ilmu kebal, Camat Cibadak Lesto Rosadi mengaku tidak mengetahui tempat kanuragan yang disebut-sebut oleh terduga teroris itu.

"Alhamdulillah saya gak tahu ada tempat kanuragan atau ilmu kebal, tidak mengetahui."

"Saya juga gak tahu hal tersebut, bahkan saya juga baca di online maupun surat kabar harian bahwa ada pertemuan di Sukabumi itu dimana, saya kurang tahu pertemuan teroris itu dimana," ujarnya via telepon, Senin (5/4/2021).

"Terkait kanuragan atau nama orang Zulaimi ini saya gak hapal, karena bukan kewenangan," jelasnya.

Diketahui, pada Senin (29/3/2021) lalu Densus 88 menggeledah sebuah rumah diduga teroris di Kampung Limbangan, Desa Cibodas, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi.

Diberitakan sebelumnya, Indonesia dikejutkan dengan aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Minggu 28 Maret 2021.

Setelah itu, polisi langsung bergerak menangkap para terduga teroris di sejumlah wilayah.

Pada Senin (29/3/2021) polisi menangkap enam terduga teroris di Jakarta dan sekitarnya.

Mereka yang ditangkap yakni HH, AJ, BS, WJ, ZA, dan Na.

Mereka saat ini sudah diperiksa Densus 88 Satwil Jakarta bersama Polda Metro Jaya.

Dari penangkapan itu polisi juga mengamankan 5 bom aktif dan 3,5 kg bahan peledak siap racik.

Tidak lama setelah penangkapan itu, para terduga teroris yang kini sudah ditetapkan menjadi tersangka itu memberikan pengakuan melalui video pendek.

Dalam video yang beredar di kalangan awak media itu, para terduga teroris itu mengaku sempat belajar ilmu kebal di Sukabumi, Jawa Barat, sebelum melancarkan aksinya.

Mereka pergi ke Sukabumi untuk dapat keahlian kekebalan tubuh dari seseorang yang dipanggil Abah Popon.

”Februari saya ke Sukabumi ke Yasin Rawatib minta doa dan minta diisi ilmu kebal," kata Zulaimi Agus.

”Saya dan jamaah lain pergi ke Sukabumi ke Abah Popon untuk pengisian (kebal) untuk jaga-jaga keamanan diri masing-masing," ujar dia.

ZA mengatakan, tidak hanya ia yang diisi ilmu kebal. Jemaah lain juga diisi ilmu kebal.

Sementara BS mengatakan, sebelum pengisian ilmu kebal di Sukabumi, mereka sempat bertemu sebanyak tiga kali di Cibadak.

Dalam pertemuan itu turut dibahas rencana penyerangan di SPBU hingga menyasar pengusaha keturunan Tionghoa.

”Merencanakan aksi penyerangan ke SPBU dengan menggunakan bom molotov. Merencanakan aksi melempar bom ke tokoh China dan pengusaha China.

Merencanakan aksi menyerang dengan ketapel dengan peluru gotri jika terjadi kerusuhan saat demo," katanya.

BS adalah terduga teroris yang ditangkap di daerah Mangga Dua, Jakarta Utara pada Senin (29/3). Ia tak menyebut di mana lokasi SPBU yang akan ia serang.

Selain berencana menyerang SPBU, menyerang tokoh dan pengusaha keturunan Tionghoa menggunakan molotov, BS juga pernah merencanakan aksi teror kepada personel kepolisian, yang dengan menyiram air keras kepada pesonel kepolisian yang bertugas.

"Saya ikut mengetahui rencana perencanaan pelemparan air keras kepada petugas kepolisian," kata BS dalam video pengakuan yang tersebar di awak media.

Tak hanya itu, dia juga merencanakan melakukan pelemparan bom molotov kepada personel kepolisian.

Dia juga turut terlibat dalam penunjukkan eksekutor yang bakal bertugas melemparkan bom molotov.

Baca juga: Siapa Yuyun Sukawati? Artis Sinetron 90an Jin dan Jun yang Mengaku Babak Belur Dihajar Fajar Umbara

BS memastikan pengakuannya dalam video tersebut dibuat tanpa paksaan dari pihak manapun.

"Demikian pernyataan ini saya buat sebenarnya-benarnya tanpa paksaan dari pihak manapun," jelasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Terduga Teroris Cari Ilmu Kebal ke Abah Popon di Sukabumi, Apa Kata Camat Cibadak?

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved