Berita Nasional Terkini
Siklon Surigae Meningkat 24 Jam ke Depan, 9 Provinsi Termasuk Kalimantan Utara Diminta Waspada
Merujuk analisa BMKG hari ini, Jumat (17/4/2021) siklon tropis Surigae bergerak dari Samudera Pasifik, sebelah utara Papua Barat.
Penulis: Titik Wahyuningsih | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM – Intensitas Siklon Tropis Surigae diperkirakan meningkat dalam waktu 24 jam ke depan dan bergerak ke arah barat laut menjauhi Indonesia, namun tetap berdampak terhadap cuaca ekstrem di Tanah Air.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) menyebut dampak dari siklon tersebut masih akan dirasakan di sejumlah provinsi di Indonesia termasuk Kalimantan Utara.
Merujuk analisa BMKG hari ini, Sabtu (17/4/2021) Siklon Tropis Surigae bergerak dari Samudera Pasifik, sebelah utara Papua Barat dengan kecepatan 10 knot atau 19 kilometer per jam dengan kekuatan 95 knots atau 185 kilometer dengan tekanan 935 hPa.
Adapun dampak dari adanya pergerakan Siklon Tropis Surigae ini disampaikan oleh BMKG berupa prediksi hujan lebat disertai kilat atau petir serta angin hingga kenaikan gelombang air laut.
Baca juga: Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Narkoba, Ibunda Jenguk Jeff Smith hingga Bawakan Perlengkapan Mandi
Berdasarkan keterangan pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) yang dirilis hari ini, menginstruksikan kepada pemangku kebijakan di Kabupaten/Kota di wilayah masing-masing untuk melakukan langkah antisipatif.
Selain itu, pemangku kebijakan di daerah juga diminta agar melaksanakan apa yang tertuang dalam Surat Edaran (SE) Kementerian Dalam Negeri melalui Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Nomor 360/2067/BAK tanggal 16 April 2021 tentang Langkah Antisipatif Terhadap Potensi Bibit Siklon Tropis.
Dampak cuaca ekstrem dari Siklon Tropis Surigae
1. Wilayah terdampak Siklon Tropis Surigae berupa potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan timur
- Sulaweswi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Maluku Utara
- Papua Barat
Baca juga: Semifinal Piala FA, Chelsea vs Man City, Tuchel Beber Pengakuan Mengejutkan, Kagumi Pep Guardiola?
2. Wilayah terdampak gelombang tinggi air laut dengan ketinggian 1.25-6.0 meter
- Laut Sulawesi
- Perairan Kepulauan Sangihe
- Perairan Kepualauan Sitaro
- Perairan Bitung-Likupang
- Laut Maluku
- Perairan Selatan Sulawesi Utara
- Laut Halmahera
- Perairan Biak hingga Jayapura
- Perairan Kepualauan Talaud
- Perairan utara Halmahera
- Samudera Pasifik utara Halmahera hingga Papua Barat
Baca juga: Jelang Salat Idul Fitri, Tiga Orang yang Bertugas ini Akan Lakukan Rapid Antigen
Apa itu Siklon Tropis Surigae ? Ini penjelasan Kepala Stasiun Meteorologi Tanjung Harapan Kaltara
Sebelumnya diberitakan, bila sebelumnya masih dikategorikan sebagai bibit siklon dengan dengan nama 94 W, kini bibit siklon yang berada di perairan Samudra Pasifik bagian utara Papua telah berubah menjadi Siklon Tropis.
Siklon Tropis ini dinamakan Surigae yang berasal dari Bahasa Jepang, karena bergantung pada negara yang melakukan pengamatan, yakni dari pihak Japan Meteorological Agency.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Stamet Tanjung Harapan, saat ditemui di Kantor Stasiun Meteorologi Tanjung Harapan, Tanjung Selor, Kamis (15/4/2021).
Baca juga: Waspada! Siklon Tropis Surigae, Angin Kencang Landa Kaltara, Berlangsung Hingga Tiga Hari ke Depan
Baca juga: Sepekan Usai Badai Siklon Tropis Seroja Landa NTT, 177 Orang Dilaporkan Tewas, 45 Warga Masih Dicari
Baca juga: BNPB Sebut Siklon Tropis Seroja Meningkat 9 April 2021, Tak Cuma NTT, 4 Wilayah Ini Perlu Waspada
"Sebelumnya memang masih bibit siklon, tapi tanggal 14 April kemarin resmi menjasi Siklon Tropis Surigae," ujar Kepala Stasiun Meteorologi Tanjung Harapan, Sulam Khilmi.
"Penamaan ini karena berdasarkan konsensus internasional ya, berdasarkan negara mana yang merilis pengamatan siklon itu," tambahnya.
Siklon Tropis muncul karena pusat tekanan rendah di laut, yang menyebabkan terjadinya tarikan angin dan uap udara yang masuk bersama, dan ditarik dengan kecepatan yang luar biasa sehingga menyebabkan perputaran udara yang kencang.
Adapun kecepatan Siklon Tropis Surigae mencapai 50 Knot atau 95 Km/Jam dengan tekanan hingga 992 hPA.
Meskipun pergerakan Siklon Tropis Surigae menjauhi Indonesia dan menuju wilayah Filipina, Sulam Khilmi mengatakan, dampak Siklon Tropis Surigae masih akan berlangsung paling tidak hingga 72 Jam atau 3 Hari Ke depan.
Baca juga: Apa Itu Badai Siklon Tropis yang Terjang NTT? Simak Penjelasan dan Proses Terbentuknya Badai Ini
Baca juga: BMKG Beri Peringatan Cuaca Ekstrem Senin 5 April 2021, Bencana Besar Siklon Tropis 99S Ancam NTT
Baca juga: Waspada Dampak Siklon Tropis Goni di Perairan Nunukan, Berikut Keterangan Prakirawan BMKG Nunukan
Di mana dampaknya mulai dari hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, angin kencang, hingga tingginya gelombang laut.
"Kalau berdasarkan perkiraan ini akan berlangsung sampai tiga hari ke depan ya. Meskipun menjauh kita masih kena dampaknya, ada gelombang tinggi, hujan instensitas sedang hingga lebat dan angin kencang," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, Siklon Tropis Surigae masih akan berdampak di wilayah Kaltara. Di mana dampak yang paling dirasakan ialah angin kencang dan hujan sedang hingga lebat pada malam hari.

Waspada! Siklon Tropis Surigae, Angin Kencang Landa Kaltara, Berlangsung Hingga Tiga Hari ke Depan
Sebelumnya masih bibit siklon dengan nama 94 W, kini terkonfirmasi menjadi siklon dengan nama Siklon Tropis Surigae.
Siklon Tropis Surigae, yang terdapat di wilayah Samudra Pasifik bagian utara Papua ini, bergerak menjauhi wilayah Indonesia dan menuju wilayah Timur Filipina.
Meskipun cukup jauh dari titik siklon, wilayah Kalimantan Utara akan terkena dampak dari adanya Siklon Tropis Surigae.
Baca juga: Jam di Masjid Malinau Disetel Seragam, Kepala Kemenag Sebut Biar Waktu Buka Puasa Bisa Bersamaan
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Stasiun Meteorologi Tanjung Harapan, Sulam Khilmi, saat ditemui di Kantor Stasiun Meteorologi Tanjung Harapan, Kamis (15/4/2021).
"Sebelumnya memang masih bibit siklon, dengan indikator 94 W, sekarang sudah menjadi Siklon dengan nama Surigae," ujar Kepala Stasiun Meteorologi Tanjung Harapan, Sulam Khilmi.
Menurutnya, Siklon Tropis Surigae ini akan berlangsung hingga 3 Hari ke depan, atau hingga tanggal 18 April mendatang.
"Diprediksi dampak dari siklon ini masih akan terasa hingga 3 Hari ke depan, meskipun lokasi siklon ini menjauhi wilayah Indonesia," terangnya.
Baca juga: Mau Daftar Bintara dan Tamtama, Begini Caranya, Dandim 0914 Tana Tidung Tegaskan Tak Dipungut Biaya
Adapun dampak yang terjadi akibat Siklon Tropis Surigae ialah, intensitas hujan sedang dan angin kencang yang terjadi pada malam hari.
"Dampak di wilayah Kaltara ini, yang paling siginifikan ini, angin kencang ya, dua malam terakhir itu angin kencang sangat terasa ya. Intensitas hujan sedang dan angin kencang itu terjadi pada malam hari," ujarnya.
Di mana pada dua hari terakhir kecepatan angin yang tercatat di wilayah Kaltara mencapai 26 Knot, dari kondisi normal sekitar 10 Knot.
"Kalau kemarin itu angin kencang bisa sampai 26 Knot ya atau sampai 54 Km/jam, apdahal di waktu normal hanya 10 Knot, jadi jauh sekali perbedaannya," katanya.
Pihaknya mengimbau agar warga Kaltara khususnya yang ada di Kabupaten Bulungan agar menghindari perjalanan pada malam hari. Serta mewaspadai pohon tumbang yang dapat terjadi akibat angin kencang.
(*)
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official