Berita Daerah Terkini
Pria Sebatang Kara Jatuh dari Tebing Setinggi 10 Meter, Dibantu Tim Sar Gabungan, Begini Kondisinya
Pria 30 tahun yang diketahui bernama panggilan Reza, dievakuasi Unit Siaga SAR Basarnas Samarinda bersama Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Samarind
"Artinya akan dirawat, dan ada laporan dari 112, lalu saya lapor kepada Kepala Dinsos Kota Samarinda (untuk biaya perawatan dan pengobatan)," sambungnya.
Selebihnya jikalau Reza sudah bisa diajak berkomunikasi, nanti pihak Dinsos Kota Samarinda melalui TKSK Samarinda Seberang akan membuatkan identitas sementara untuknya.
"Kalau temannya tidak tahu darimana, hanya bertemu di Samarinda, tetapi memang luar daerah sini semua (termasuk temannya). Temannya ngomong berkeyakinan Nasrani, jadi tidak ada cerita juga terkait keluarga atau orang tua," ungkap Hj. Mursyidah kembali.
Menanya terkait rencana Dinsos Kota Samarinda kedepan, yang sudah membiayai dan berencana memberikan identitas pada Reza.
Apakah akan ditampung di panti sosial jika nanti sembuh. Hj. Mursyidah mengatakan bahwa kalau diperkirakan dari umur yang baru menginjak 30-an tahun, kondisi Reza untuk berkarya dan bekerja masihlah mampu sebetulnya (setelah sembuh).
Baca juga: Dilantik Jadi Bupati dan Wakil Bupati Malinau, Wempi dan Jakaria Dikawal Polisi Lalulintas
Namun, dari Dinsos Kota Samarinda turut menyatakan bahwa sepulang dari rumah sakit, ketika sudah diizinkan pulang, akan sementara di titip ke panti sosial.
"Dalam kondisi belum terlalu sehat (pulih) misalnya, sudah diizinkan pulang, nanti kami akan titipkan di panti sosial, sementara saja. Karena tidak ada panti sosial untuk orang muda, yang ada untuk lansia kan, dia kan masih muda, mampu berkarya dan bekerja, biasanya begitu," bebernya.
Namun, misalnya selepas kepulihannya, dia ingin pulang ke daerah asalnya, Hj. Mursyidah menambahkan, akan mencarikan sebuah paguyuban yang menaungi masyarakat yang memang merantau di Kota Samarinda berdasar asal daerah masing-masing.
"Kita koordinasikan di paguyuban tersebut, atau dia mau mencari pekerjaan juga bisa disitu. Kalau misalnya mentok dan ingin pulang, tetapi dari paguyuban tidak ada pembiayaan, kita akan cari donatur biasanya begitu, setelah itu dipulangkan. Nanti dinsos memfasilitasi surat menyuratnya," tutupnya.
(*)