Berita Daerah Terkini
Korban Banjir di Kampung Tumbit Melayu Ingin Makanan Tahan Lama: Jujur Bantuan Belum Cukup
Banjir Berau yang menyerang 15 Kampung di empat kecamatan di Kabupaten Berau, merugikan sekiranya lebih dari 2.000 Kepala Keluarga.
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG REDEB - Banjir Berau yang menyerang 15 Kampung di empat kecamatan di Kabupaten Berau, merugikan sekiranya lebih dari 2.000 Kepala Keluarga. Salah satunya masyarakat Kampung Tumbit Melayu.
Erdin (30) menyebutkan kondisi saat ini di Tumbit Melayu sudah mulai surut, namun tidak begitu signifikan. Baginya yang terpenting sudah tidak menyentuh angka 2 meter tingginya. Kendati, dirinya bersama masyarakat RT lainnya masih kesulitan untuk pergi mencari kebutuhan pangan, karena di sekitar jalan masih tertutup air yang tinggi.
“Bantuan dari pemerintah sudah datang, ada juga perusahaan. Tapi jujur belum cukup,” jelasnya kepada Tribun Kaltim, Selasa (18/5/2021).
Baca juga: Kabupaten Tana Tidung Zona Hijau Covid-19, Begini Kata Bupati Ibrahim Ali
Dia juga ikut mengirim beberapa bantuan yang disalurkan untuk beberapa RT di Kampung Tumbit Melayu. Meski beberapa diantara mereka memiliki rumah panggung, dia berharap bantuan bisa lebih banyak datang. Sejauh ini, bantuan itu berupa mie instan dan beras satu Kilogram (Kg). Ada juga dari pihak pemerintah membawa air bersih dan kurang cukup bagi mereka.
“Kalau dari masyarakat berharapnya kami bisa dapat seperti makanan ikan kering atau bahan pangan yang bisa bertahan lama. Saya kan ikut membagikan ke warga-warga lain juga, permintaannya seperti itu,” ungkapnya.
Baca juga: Waspada, Varian Baru Covid-19 Asal Inggris dan Afrika Selatan Terdeteksi di Jawa Timur, TKI Terpapar
Erdin menyampaikan pesan pada pemerintah, agar bisa mendapatkan air mineral yang lebih banyak. Jika bisa lebih dari itu. Banyak warga yang juga kehilangan beberapa harta, kendati Erdin belum menjelaskan secara signifikan bentuknya.
“Kami meminta ini bukan berarti tidak memperhatikan kampung lain atau minta diutamakan, yang lain juga butuh dan di daerah seperti di Long Lanuk itu saya dengar dari teman sangat membutuhkan bantuan, kami berkomunikasi ketika ada jaringan walaupun sulit,” tuturnya.
Sementara itu, warga Tumbit Dayak, Rachim (42) meminta kepada pemerintah agar memperhatikan masyarakat yang memiliki balita. Dia menuturkan balita di kawasan kampungnya lumayan banyak dan memerlukan kebutuhan seperti obat-obatan dasar.
Baca juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Selasa 18 Mei 2021, Wilayah Kaltara Berpotensi Hujan Malam Ini
“Setidaknya untuk bayi-bayi kami, bisa diperhatikan lebih. Seperti obat minyak itu kami sangat butuh juga,”
Sejauh ini, pada lokasinya masih belum terlalu surut, dan akses untuk kemana-mana sangat terhalang. Begitu juga jaringan yang sulit sangat menyulitkan komunikasi mereka.
“Kami memang sudah dibantu, tapi kalau bisa tolong diperhatikan seperti beberapa warga yang punya bayi,” tutupnya.
(*)
Berita Daerah Terkini
banjir
Kabupaten Berau
Berau
Tumbit Melayu
Tumbit Dayak
warga
kampung
komunikasi
TribunKaltara.com
kaltara.tribunnews.com
KG Media Raih Penghargaan Best Data Activation dari RESHAPE Customer Experience Awards 2022 |
![]() |
---|
Pengakuan Pelaku Pedofilia di Kukar, Pernah Terlibat Kasus Sama, Narkoba dan Jadi Guru Silat |
![]() |
---|
Polisi Beber Kronologi Pria Lecehkan 6 Anak SD di Kukar, Pelaku Gerayangi Tubuh Korban Saat Berkemah |
![]() |
---|
Kasus Pedofilia di Kukar, 6 Anak Sekolah Dasar jadi Korban Pelecehan Seksual, Polisi Bertindak |
![]() |
---|
Dibawa WNI dan WNA Malaysia, 20 Kilogram Sabu Nyaris Masuk Lewat Perairan Kalimantan di Kaltara |
![]() |
---|