Berita Daerah Terkini

Tiga Sopir Truk Plat AD "Nyasar", Plt Kadishub Samarinda Herwan Rifai: Mereka Salah Waktu

Bagi warga Samarinda, informasi mengenai tutupnya Jembatan Mahkota II bukanlah hal baru lagi karena ada beberapa jalur pengalihan.

Editor: Junisah
TRIBUNKALTIM.CO
Kebingungan cari jalan, 3sopir truk asal Banjarmasin paksa lewati Jalan Yos Sudarso, Selili, Samarinda Ilir. Foto:Rita Lavenia 

TRIBUNKALTARA.COM. SAMARINDA. Bagi warga Samarinda, informasi mengenai tutupnya Jembatan Mahkota II bukanlah hal baru lagi karena ada beberapa jalur pengalihan yangvsudah disiapkan oleh Pemerintah Kota Samarinda.

Namun tidak bagi warga dari luar Kota Samarinda. Seperti yang dialami 3 sopir truk asal Banjarmasin yang terpaksa menerobos masuk ke Jalan Yos Sudarso, atau yang lebih kita kenal Pasar Tahu dan Tempe Selili pada Kamis 19/05/2021, Pukul 08.30 Wita.

Ketiga sopir yang membawa sembako ini mengaku kebingungan harus melalui jalur mana untuk sampai di Sungai Kapih, Kecamatan Samarinda Ilir tersebut.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Kota Tarakan Kamis 20 Mei 2021, Waspada Hujan Petir pada Malam Hari

"Jembatannya (Mahkota II, red) tutup. Bingung jua mau tanya siapa mau lewat jalan mana. Pas lewat kota lihat ada jalan masuk sini (Selili,Red) jadi kami masuk aja," jelas salah seorang sopir truk dengan plat kode AD tersebut.

Hal tersebut menyebabkan kepadatan kendaraan selama 35 menit lamanya hingga permasalahan tersebut bisa teratasi oleh masyarakat setempat

Menanggapi hal tersebut, Plt Kadishub Samarinda, Herwan Rifai menuturkan bahwa jalur tersebut memang merupakan jalur pengalihan distribusi dan lalu lintas sementara untuk wilayah Samarinda Ilir, Selili maupun Sungai Kapih.

Baca juga: Hindari Pungli, Bayar SIM dan SKCK Dilakukan Non Tunai di Polresta Balikpapan, Pertama di Kaltim  

"Jadi mereka itu (sopir truk, red) bukan salah jalur. Tapi salah waktu," kata Rifai sembari bercanda.

Meski begitu, Rifai menjelaskan untuk kendaraan distribusi yang ingin melalui jalan tersebut harus mengikuti waktu yang sudah ditetapkan. Yaitu Pukul 20.00 Wita hingga Pukul 06.00 Wita.

"Beberapa kali juga kami jumpai kendaraan distribusi dari luar Kota Samarinda. Karena bukan waktunya lewat kami cegat dan suruh putar balik," ungkapnya.

Baca juga: Cegah Pedagang dan Parkir Liar, Dishub Kota Samarinda Pasang Barier di Pasar Pagi Gajah Mada

Rifai menuturkan bahwa Dishub tidak ingin menghambat kegiatan distribusi. Namun mengingat jalur tersebut merupakan jalur sempit namun padat, Dia berharap masyarakat bisa saling memahami dan mengatur waktu agar arus lalu lintas maupun distribusi tidak terganggu.

"Mau tidak mau kharus ikuti aturan yang berlaku. Karena memang cuma di Selili itu jalur pengalihan untuk sementara waktu. Harapan kita masyarakat bisa ikut membantu pemerintahan dengan saling memahami," tutupnya.

(*)

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved