Berita Nunukan Terkini
Dibantu Calo Pulang Lewat Jalur Tikus, Ratusan PMI Non Prosedural Jalani Karantina di Nunukan
Ratusan Pekerja Migran Indonesia (PMI) pulang ke tanah air melalui jalur 'tikus', Sei Nyamuk, Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Ratusan Pekerja Migran Indonesia (PMI) pulang ke tanah air melalui jalur 'tikus', Sei Nyamuk, Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kamis (20/05/2021).
Bahkan sebelumnya pada 19 Mei lalu ada 54 PMI yang kembali ke tanah air melalui jalur yang sama. Sementara, pada 20 Mei ada sebanyak 134 orang.
Sehingga total ada 193 PMI yang saat ini sedang menjalani karantina di Rusunawa Nunukan.
Baca juga: ASN yang Malas Kerja, Bupati Kabupaten Tana Tidung Ibrahim Ali: Kita Potong Gajinya
Menurut, Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nunukan, Kombes Pol Hotma Victor Sihombing, kepulangan ratusan PMI itu difasilitasi oleh 5 orang yang diketahui merupakan calo.
"Ya jadi soal PMI itu sudah dua hari lalu. Total dari 19-20 Mei ada 193 orang. PMI itu memang difasilitasi oleh pengurus (calo) di Sebatik. Ada 5 orang, enggak usah saya sebutkanlah namanya. Intinya mereka memfasilitasi kepulangan PMI dari dari Sabah ke Indonesia melalui Sebatik," kata Hotma Victor Sihombing kepada TribunKaltara.com, saat ditemui di ruangannya, Jumat (21/05/2021), pukul 12.00 Wita.
Pria yang akrab disapa Viktor itu mengatakan, seluruh biaya kepulangan ratusan PMI itu diatur oleh 5 orang calo.
Bahkan, pihaknya langsung menemui para calo itu untuk memberikan warning berdasarkan surat edaran Bupati Nunukan.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Jumat 21 Mei 2021, BMKG Prediksi Wilayah Tarakan Hujan pada Pagi dan Malam Hari
Pada intinya, calo dilarang untuk memfasilitasi kepulangan PMI/ WNI lagi melalui jalur 'tikus'.
"Jadi kemarin sesuai dengan permintaan ibu bupati agar PMI tidak lagi pulang secara liar atau sporadis melalui jalur samping . Untuk sementara pengurusnya belum kami berikan sanksi. Kami baru beri warning. Nanti kalau diulangi lagi pengurus itu yang akan dikenakan proses pidana," ucapnya.
Tidak hanya peringatan, para calo juga menyampaikan komitmennya melalui surat pernyataan untuk tidak memulangkan PMI/ WNI melalui jalur-jalur samping.
"Kami lakukan ini dalam rangka mencegah merebaknya virus varian baru dari India yang ganas dan mematikan itu," ujarnya.
Pria berpangkat tiga bunga di pundak itu mengimbau kepada para calo termasuk stakeholder terkait, agar memberikan informasi kepada BP2MI Nunukan, bilamana mengetahui PMI/ WNI yang ingin kembali ke Indonesia melalui jalur 'tikus'.
"Informasi itu akan kami tindaklanjuti kepada pihak Konsulat RI di Tawau, supaya PMI/ WNI difasilitasi kepulangannya secara resmi melalui Pelabuhan Tunon Taka. Jadi nanti nama-nama mereka akan kami sampaikan kepada Konsulat. Lalu, Konsulat akan mengkoordinasikan kepada pihak Malaysia," tuturnya.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Jumat 21 Mei 2021, BMKG: Inilah Wilayah di Indonesia Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem
Lanjut Viktor," Ini kami lakukan supaya kedatangan mereka itu secara resmi di Pelabuhan Tunon Taka. Dengan begitu kami bisa memeriksa kesehatan mereka melalui PCR tes. Sehingga kita tidak kecolongan dalam mencegah masuknya virus varian baru dari India," ungkapnya.
Sebanyak 193 PMI itu telah mengikuti PCR tes dan saat ini mereka sedang menjalani karantina mandiri di Rusunawa Nunukan.
"Sementara ini kami masih lakukan pendataan. Apakah mereka masuk Malaysia secara ilegal artinya tanpa dokumen paspor, ataupun kalau pakai paspor hanya lawatan saja. Mungkin juga habis kontrak kerjanya atau bahkan cuti kerja," imbuhnya.
(*)
Penulis: Febrianus Felis