Berita Daerah Terkini
Pasar Subuh di Jalan Yos Sudarso Samarida Sajikan Kuliner Tradisional, Pembeli: Enak Makanannya
Sebagai salah satu pasar tertua di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, keberadaan Pasar Subuh yang berada di Jalan Yos Sudarso.
TRIBUNKALTARA.COM.SAMARINDA- Sebagai salah satu pasar tertua di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, keberadaan Pasar Subuh yang berada di Jalan Yos Sudarso bukan merupakan hal asing lagi bagi masyarakat Kota Tepian.
Pasar yang sudah ada sejak tahun 80-an ini terkenal sebagai pasar tradisional yang nyentrik. Karena menjual berbagai jenis daging hewan yang halal maupun non halal.
Tapi bukan hanya itu, pasar yang berada tepat di depan Pelabuhan Samarinda ini juga menjual berbagai jenis kuliner daerah. Seperti buras khas Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, ikan asa, nasi kuning dan banyak lagi.
"Tapi semenjak Covid-19 ini penjualan menurun 25%. Biasa warga beli pake ojek online juga," tutur Ibu Aris (48) salah seorang penjual.
Baca juga: Wisata Kuliner, Cara Ampuh dan Mudah untuk Obati Rasa Kangen Liburan
Untuk ketertiban Kota, wanita asal Banjarmasin ini menuturkan bahwa pihak Pemerintah Kota Samarinda sudah melakukan penertiban lapak dagangan mereka sejak 2004 lalu.
"Dulu kan emper aja di jalan. Jadi dipindah ke atas sini (bahu jalan) supaya enggak bikin macet. Juga disuruh beli kain khas Samarinda buat jadi taplak biar rapih, seragam," lanjutnya.
Yang juga uniknya di pasar ini adalah menyatunya lapak makanan halal dan non halal yang dijual para pedagang. Namun jangan salah soal rasa, diakui para pembeli tidak bisa diragukan lagi.
Baca juga: Pemilik Kuliner Masih Nekat Buka Usaha hingga Sahur, Pekan Ini Cafe dan Rumah Makan Dirazia
"Enak-enak makanannya. Kayak masakan almarhum mama. Jadi walaupun campur dengan non halal tetap suka. Kan lapaknya beda, masa iya soal perut juga harus ribut soal keagamaan? Penjualnya juga jujur kalau ada makanan yang non halal," Meta (35) yang sedang membeli makanan di pasar tersebut sambil bercanda.
Karena enak dan khas itulah kuliner yang berada di pasar yang beroperasi mulai Pukul 04.00 Wita hingga Pukul 09.00 Wita ini menjadi tempat favorit segala kalangan. Dari warga sipil hingga pejabat pemerintahan. Bahkan masyarakat dari luar kotapun suka membeli makanan di Pasar Subuh ini.
"Saya dan suami suka singgah beli kalau ke Samarinda. Selain enak, harganya juga jauh lebih miring dari pasar tradisional lainnya. Juga dengan membeli kita turut membantu pedagang kecil. Apalagi ditengah pandemi ini," kata Halimi, warga asal Bontang.
Meski begitu, istri dari salah satu pejabat Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Bontang ini berharap penataan lapak untuk makanan halal dan non halal bisa lebih tertata dan spesifik lagi.
Baca juga: Harga Kedelai Mahal, Pengrajin Tahu dan Tempe di Bontang Bakal Mogok Produksi Dua Hari
"Jadi ada penataan makanan maaf yang mengandung daging Babi dengan makanan umum. Jadi memudahkan kita kalau mencari makanan yang sesuai dengan muslim," tutup Halimi.
(*)