Banjir di Nunukan

Minta Warga Sembakung Waspada Air Laut Pasang, BPBD Nunukan Buat Posko, 350 Rumah Tergenang Banjir

Minta warga Sembakung waspada air laut pasang, BPBD Nunukan buat posko, 350 rumah tergenang banjir.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
HO/ BPBD Nunukan
15 unit bangunan pemerintahan di Sembakung ikut terendam banjir (HO/ BPBD Nunukan) 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Minta warga Sembakung waspada air laut pasang, BPBD Nunukan buat posko, 350 rumah tergenang banjir.

Saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan memfokuskan penanganan banjir pada dua kecamatan yakni Sembakung dan Sembakung Atulai.

Meski begitu, Kasubid Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Hasanuddin mengatakan siaga darurat yang direkomendasikan kepada Bupati Nunukan dalam waktu dekat ini, jangkauannya untuk 9 Kecamatan yang sudah melaporkan dampak bencana baik banjir maupun tanah longsor.

Baca juga: Banjir Rendam 9 Kecamatan di Kabupaten Nunukan Berangsur Surut, BPBD Fokus Tangani Daerah ini

Baca juga: 9 Kecamatan di Nunukan Terdampak Banjir: Efek Gerhana Bulan dan Luapan Sungai di Perbatasan Malaysia

Baca juga: Banjir Genangi 8 Desa di Kabupaten Nunukan, 1.568 Jiwa Warga Pilih Bertahan, Inilah 8 Desa Terdampak

"Siaga ini melihat semua bencana yang terjadi. Biasanya banjir menyebabkan tanah longsor. Makanya kesiapsiagaan ini untuk semuanya. Contoh di Kecamatan Krayan awal Mei ada longsor di sana akibat banjir. Lumbis hulu ada beberapa titik terdampak seperti rumah hanyut dan longsor. Tapi di sana sudah relatif normal," kata Hasanuddin kepada TribunKaltara.com, Jumat (28/05/2021), sore.

Sebelumnya, dikabarkan banjir yang merendam 9 kecamatan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara mulai perlahan surut.

Sembilan kecamatan itu diantaranya, Krayan Induk, Krayan Selatan, Lumbis Hulu, Lumbis Pansiangan, Lumbis, Sembakung, Sembakung Atulai, Sebuku, dan Tulin Onsoi.

Namun, ada 2 kecamatan yang ketinggian airnya masih terbilang tinggi dari batas normal ketinggian air. Diantaranya Kecamatan Sembakung dan Sembakung Atulai.

Untuk wilayah Sembakung ada 8 desa yang terendam banjir yakni Desa Butas Bagu, Labuk, Pagar, Tujung, Manuk Bungkul, Atap, Lubakan dan Tagul.

BPBD Nunukan mencatat ketinggian air di Kecamatan Sembakung pagi tadi turun menjadi 4,85 meter dari 4,95 meter.

Sementara itu, ketinggian air normal mencapai 3 meter.

"Sore kemarin ketinggian air di Sembakung mencapai 4,95 meter. Tapi pagi tadi turun 10 cm, jadinya 4,85 meter. Penurunan tidak banyak tapi perlahan mulai surut. Kondisi tertinggi itu di Desa Atap. Di sana ada dua RT yang ketinggian airnya kemarin mencapai 1,3 meter di dalam rumah. Lalu menyusul Desa Tagul," ucapnya.

Lanjut Hasanuddin,"Ketinggian air sungai normal itu 3 meter. Posisi sekarang 4,85 meter artinya ada kenaikan 1,8 meter. Itu kurang lebih tinggi badan kita. Tapi kalau melihat lagi geografis rumah di sana berbeda-beda. Ada yang di tempat tinggi ada juga yang rendah.

Kemarin itu ketinggian air bervariasi mulai mata kaki, lutut dan tertinggi itu setinggi pinggang orang dewasa di dalam rumah," ujarnya.

Informasi yang dihimpun, banjir yang terjadi ini dipicu oleh luapan debit air sungai yang berada di daerah aliran sungai (DAS) Sembakung.

Hujan dengan intensitas tinggi memicu banjir yang terjadi sejak Selasa lalu (25/05/2021), malam.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved