Banjir di Nunukan

Banjir Mulai Surut, Ketinggian Air di Kecamatan Sembakung masih Mencapai 4,5 Meter

Banjir yang mulai menggenangi Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Selasa lalu (25/05/2021), malam, kini dikabarkan berangsur surut.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTIM.CO/ HO BPBD Nunukan
Ketinggian banjir Sembakung perlahan surut menjadi 4,5 meter, di dermaga speed boat Kecamatan Sembakung, Sabtu (29/05/2021), pagi. 

Namun, untuk pagi ini dirinya belum mendapat data update jumlah rumah yang masih terendam banjir. Lantaran, komunikasi dengan komandan pos terkendala jaringan. Belum lagi, letak antar 8 desa yang berjauhan.

"Jadi rumah-rumah warga yang terendam air itu, sebagianya sudah mulai surut. Tapi data update kami belum terima. Kami enggak bisa dapat data itu cepat, karena letak desa berjauhan. Untuk komunikasi juga susah," ucapnya.

Hasan menyampaikan, hari ini pihaknya akan kembali ke wilayah Sembakung untuk membawa beberapa keperluan kesiapsiagaan di posko pantau.

Seperti, beras 500 Kg, satu mesin perahu tempel 40 PK, dan 1 unit motor trial.

Banjir menggenangi 8 desa, wilayah Kecamatan Sebakung, Kabupaten Nunukan sejak Selasa (25/5/2021). Sedikitnya 1.568 jiwa warga terdampak, namun memilih bertahan di rumah.
Banjir menggenangi 8 desa, wilayah Kecamatan Sebakung, Kabupaten Nunukan sejak Selasa (25/5/2021). Sedikitnya 1.568 jiwa warga terdampak, namun memilih bertahan di rumah. (HO/BNPB)

"Perlu kami sampaikan bahwa armada untuk menyusuri 8 desa sangat kurang. Di sana ada satu perahu dari Dinas Sosial, tapi tidak memungkinkan untuk digunakan, kalau melihat situasi banjir. Di sana juga banyak perahu milik warga tapi hanya body saja, mesin nggak ada," ujarnya.

Lanjut Hasan,"Semoga ini bisa digunakan sebagai kendaraan operasional teman-teman. Sementara untuk jalan darat, agak sulit memang ditembus. Makanya kami kirim satu motor trial," tuturnya.

Baca juga: Banjir Genangi 8 Desa di Kabupaten Nunukan, 1.568 Jiwa Warga Pilih Bertahan, Inilah 8 Desa Terdampak

Sementara itu, untuk 500 Kg beras, kata Hasan hanya diperuntukkan untuk kebutuhan posko yang sifatnya mendesak saja.

"Nanti barang itu kami kasi stand by di posko Sembakung. Jadi beras bukan dibagikan untuk warga terdampak, karena tidak memungkinkan untuk membagikan semua itu. Beras hanya persiapan kesiapsiagaan di posko. Misalnya kalau ada pengungsi. Kalau tidak ada pengungsi kami jadikan stok persediaan untuk antisipasi bencana banjir," ungkapnya.

(*)

Penulis: Febrianus felis

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved