Berita Daerah Terkini
Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan 8 Rumah Warga di Mahakam Ulu Terbakar, Gedung BRI Ikut Hangus
Kebakaran terjadi lagi di Provinsi Kalimantan Timu (Kaltim), kali ini di Kabupaten Mahakam Ulu, Sabtu (29/5/2021) pukul 04.00 Wita.
TRIBUNKALTARA.COM, UJOH BILANG - Kebakaran terjadi lagi di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), kali ini di Kabupaten Mahakam Ulu, Sabtu (29/5/2021) pukul 04.00 Wita.
Kantor pemerintahan di Kabupaten Mahakam Ulu tepatnya di daerah Ujoh Bilang, yakni Gedung Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPR & PKP) dan Kantor Pusat Bank BRI hangus terbakar.
Kebakaran ini pula menghanguskan delapan rumah milik warga setempat yang bermukim di RT 1 Kampung Ujoh Bilang Mahulu.
Baca juga: Korban Kebakaran Tarakan 15 KK dan 65 Jiwa, Posko Bantuan Dipusatkan di Kelurahan Gunung Lingkas
Baca juga: Rumah Bangsalan di Kota Samarinda Hangus Terbakar, 26 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal
Satu jam lebih api membara berhasil dipadamkan Dinas Pemadam Kebakaran sekitar pukul 05.00 Wita.
Dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa. Namun kerugian material ditaksir mencapai miliaran rupiah.
"Belum diketahui jelas apa pemicu kebakaran yang menghanguskan 10 bangunan milik warga teraebut, " ucap, Kapolres Kutai Barat AKBP Kapolres Kubar AKBP Irwan Yuli Prasetyo melalui Kapolsek Long Bagun AKP Purwanto, saat dikonfirmasi dilokasi kejadian.
Dia menegaskan bahwasnya pihaknya masih pencari tau penyebab kebakaran itu. Dia menjelaskan, kebakaran itu terjadi saat masyarakat sedang tertidur pulas.
Tiba -tiba api langsung membesar dalam salah satu rumah milik warga. Sontak warga yang tinggal diseputaran RT 01 Ujoh Bilang. Langsung berhamburan kerluar rumah, untuk menyelamatkan barang miliknya.
Baca juga: Dua Rumah di Muara Badak Kabupaten Kutai Kertanegara Hangus Terbakar
Dikarenakan bangunan rumah milik warga setempat terbuat dari kayu, memudahkan api merembet ke rumah -rumah lainnya , yang ada disekitar.
Api mulai dapat dipadamkan 1 jam kemudian setelah beberapa unit pemadam diturunkan yang di bantu oleh warga
"Dari 10 bangunan rumah yang terbakar, 2 diantaranya kantor DPUPR dan Bank BRI juga hangus terbakar," ujarnya.
Hingga kini kata Purwanto, pihaknya masih mendalami penyebab kebakaran tersebut yang menghanguskan 10 unit bangunan, yang mengakibatkan kerugian mencapai miliaran rupiah.

Rumah Bangsalan di Samarinda Terbakar
Musibah kebakaran terjadi di pemukiman padat penduduk tepatnya di perumahan Citra Griya, jalan Adam Malik, Gang Nihayah 4, Kelurahan Karang Asam Ilir, Kecamatan Sungai Kunjang Kota Samarinda.
Kebakaran tersebut terjadi pada Jumat dini hari (21/5/2021) pukul 00.30 WITA di saat warga sedang terlelap.
Dua unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan kobaran api.
Baca juga: Korsleting Listrik Diduga Sumber Kebakaran 5 Rumah di Tarakan, Total 13 KK jadi Korban Si Jago Merah
Menurut Bu Icuk ketua RT.21 lokasi dimana kebakaran terjadi, api berhasil dipadamkan pada pukul 01.45 WITA.
Musibah tersebut menghanguskan 1 unit rumah bangsalan yang terdiri dari sepuluh pintu dan sembilan kamar hangus tak bersisa.
"Memang kejadian saat orang-orang sedang tidur, sembilan kamar bangsalan itu yang terparah dan satu rumah yang dapurnya kena," ujar Bu Icuk.
Penyebab kebakaran sendiri masih dalam penyelidikan kepolisian Sungai Kunjang, dugaan sementara menurut pengakuan Bu Icuk adalah konsleting listrik yang berasal dari kamar bangsalan paling ujung.
"Dugaan sementara karena konslet (listrik) dari kamar nomor 10, memang saat kejadian kamar nya sedang kosong, penghuninya sedang di luar," Jelasnya.
Baca juga: Jalani Pengobatan Autoimun di Turki, Ashanty Pamit kepada Kedua Anaknya: Doain Semoga Lancar
Salah satu penghuni bangsalan Sri Wahyuni (43) yang juga menjadi korban kebakaran mengaku tidak sempat mengamankan satu pun barang milik nya karena saat mengetahui kejadian api sudah cukup besar dan sangat cepat merembet ke kamar bangsalan lainnya.
"Saya dengar suara sebelumnya saya kira suara hujan, saat saya keluar saya lihat api sudah lumayan besar jadi saya nggak sempat mengamankan apa-apa lagi langsung keluar dari kamar," terang Sri Wahyuni yang menempati kamar bangsalan nomor 3.
Bangsalan tersebut dihuni sekitar sepuluh kepala keluarga berisi keseluruhannya ada 26 jiwa yang pada saat ini harus mengungsi di rumah-rumah tetangga setempat dan rumah kerabat.
(*)