Berita Malinau Terkini
Pasokan Kurang, Harga Timun dan Terong Seikat Rp 15 Ribu, Cabai Rawit Normal
Harga cabai rawit di Pasar Induk Malinau Kota mulai stabil selama sepekan ini. Sebelumnya, sejak Ramadan hingga Idul Fitri harga melambung.
Penulis: Mohamad Supri | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Harga cabai rawit di Pasar Induk Malinau Kota mulai stabil selama sepekan ini.
Sebelumnya, sejak Ramadan hingga Idul Fitri 1442, harga komoditas pertanian tersebut melambung. Fluktuatif di kisaran Rp 110 hingga Rp 150 ribu per kilogram.
Pedagang sayuran di Pasar Induk Malinau Kota, Nurmi menjelaskan, saat ini harga cabai rawit mulai stabil.
Baca juga: H-5 Idul Fitri 1442 H, Harga Ayam di Tarakan Normal, Cabai Lokal Seharga Rp 130 Ribu Per Kilogram
Baca juga: Mendekati Lebaran, Harga Cabai Lokal di Kutai Timur Naik Rp 65 Ribu Perkilogram
Dibanderol seharga Rp 60 ribu per kilogram, atau sekira Rp 6,5 ribu per ons.
"Pas Ramadan sama Idul Fitri kemarin, harganya memang mahal. Berapa minggu ini, harganya turun jadi Rp 60 ribu sekilo," ujarnya kepada TribunKaltara.com, Senin (31/5/2021).
Pantauan TribunKaltara.com, selain cabai rawit, komoditas lain seperti bawang putih dan bawang merah terpantau normal.
Persediaan bawang merah dan bawang putih di Malinau diperoleh dari daerah Sulawesi. Di jual di pasaran seharga Rp 35 ribu per kilogram.
"Bawang juga begitu. Infonya stok dari Sulawesi sudah mulai lancar. Sekarang harga bawang Rp 35 ribu sekilo," katanya.
Baca juga: Harga Cabai di Bulungan Tiba-tiba Naik Rp 110 Ribu Perkilo, Pedagang Ngaku Tetap Laku
Berbeda halnya dengan sayuran. Sayur mayur mengalami kenaikan harga seusai Idul Fitri 1442 Hijriah.
Utamanya komoditas pertanian seperti mentimun dan terong. Pasokan sayuran khususnya mentimun diakui sulit akhir-akhir ini.
Pengelola Warung Makan di Desa Malinau Hulu, Kecamatan Malinau Kota, Arifuddin mengatakan selama musim penghujan di Malinau, pihaknya sulit memperoleh sayuran.
"Kalau cabai itu sudah turun. Sayuran yang susah. Timun dan terong naik 2 kali lipat. Biasanya seikat dapat Rp 7 ribu, sekarang naik jadi Rp 15 ribu," ungkapnya.

Sementara itu, jelang Idul Fitri 1442 Hijriah kemarin, pemerintah daerah memantau harga bahan pokok di Pasar Induk Malinau.
Bupati dan Wakil Bupati Malinau inspeksi mendadak ( sidak ) ke Pasar Induk di Kecamatan Malinau Kota.
Memantau stabilitas bahan pokok utamanya harga cabai rawit yang akhir-akhir ini melambung tinggi.
Bupati Malinau, Wempi W Mawa memaparkan saat inspeksi, harga cabai rawit mulai turun ke angka Rp 100 - Rp 120 ribu per kilogram.
"Biasanya menjelang lebaran, harga bahan pokok khususnya cabai rawit naik drastis. Katanya kemarin sempat naik sampai Rp 150 ribu sekilo," ujarnya kepada TribunKaltara.com, Kamis (29/4/2021).
Baca juga: Harga Cabai Bertahan Rp 90 Ribu Perkilogram, Bawang Putih Alami Kenaikan Rp 30 Ribu Perkilogram
Pedagang yang ditemui dalam inspeksi tersebut menuturkan sebab kenaikan harga cabai rawit dikarenakan pasokan menipis selama Ramadan 2021.
Selain karena komoditas pertanian tersebut jumlahnya terbatas dari petani lokal, pasokan cabai rawit dari luar daerah juga terhambat.
"Hasil pembicaraan dengan pedagang dan sekaligus beberapa petani tadi, stok cabai rawit akhir-akhir ini memang terbatas. Tapi harganya sudah mulai turun," katanya.
Sebelumnya diberitakan, harga cabai rawit di pasaran melejit selama Ramadan 2021. Berkisar di angka Rp 120 hingga Rp 150 ribu per kilogram.
Baca juga: Timnas Italia Umumkan 28 Nama, Pemain Inter Milan dan Juventus Terancam Dicoret dari Euro 2020
Saat ini, harga komoditas pertanian tersebut kembali turun seharga Rp 120 ribu per kilogram, atau sekira Rp 12,5 ribu per ons untuk harga eceran.
Inspeksi dilakukan untuk memastikan stabilisasi harga bahan pokok jelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah di Kabupaten Malinau.
(*)
Penulis : Mohammad Supri