Pilpres 2024

Survei Pasangan Capres Cawapres, Prabowo - Puan Teredah, Ketum Gerindra Tertinggi Duet dengan Anies

Survei pasangan Capres Cawapres, Prabowo - Puan teredah, Ketum Gerindra tertinggi duet dengan Anies.

KOLASE TRIBUNKALTARA.COM
Ketua DPR RI, Puan Maharani, Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan 

TRIBUNKALTARA.COM - Survei pasangan Capres Cawapres, Prabowo - Puan teredah, Ketum Gerindra tertinggi duet dengan Anies Baswedan.

Merilis hasil survey, Parameter Politik Indonesia merilis beberapa simulasi pasangan calon presiden ( capres) dan calon wakil presiden ( cawapres) untuk Pemilihan Presiden ( Pilpres ) 2024 mendatang.

Dan hasilnya, pasangan Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya atau Ketum Gerindra, Prabowo Subianto dengan Ketua DPR RI Puan Maharani di peringkat terendah, dengan 21,8 persen.

Berbeda, saat Prabowo Subianto dipasangkan dengan Gubernur Jakarta, Aies Baswedan, yakni dengan hasil survei dengan hasil tertinggi sebesar 43,8 persen.

Baca juga: Orang Dalam PDIP Bantah Internal Memanas Jelang Pilpres 2024, Tegaskan Ganjar Kadernya Megawati

Baca juga: PDIP dan Gerindra Usung Prabowo-Puan di Pilpres 2024? Anies Baswedan Berpotensi jadi Lawan Kuat

Survei Parameter Politik Indonesia melakukan simulasi pasangan calon presiden ( capres) dan calon wakil presiden ( cawapres) untuk Pilpres 2024.

Hasil survei yang dilakukan pada 23-28 Mei 2021 diikuti 1.200 responden ini pun menunjukan sejumlah nama yang yang disimulasikan menjadi pasangan capres-cawapres.

Ada pun simulasi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dipasang dengan Ketua DPR RI Puan Maharani.

Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno dalam hasil survei terkait Peta Politik Menuju 2024 dan Isu Politik Mutakhir secara virtual, Sabtu (5/6/2021).

"Secara umum posisi kuat Prabowo Subianto adalah sebagai capres.

Dimulai dari pasangan Prabowo-Anies (43,8 persen), Prabowo-Sandiaga (37,7 persen), Prabowo-Ganjar (35,7 persen), sementara pasangan Prabowo-Puan meraih dukungan 21,8 persen," kata Adi Prayitno.

Adi juga mengatakan soal dukungan terhadap Ketua DPR RI Puan Maharani.

Ia menilai dukungan terhadap Puan masih belum signifikan.

Baca juga: PDIP Inginkan Pilpres 2024 hanya Dua Paslon, Sulit Koalisi dengan PKS dan Demokrat: DNA Kami Beda

Baca juga: Ganjar Pranowo Jawab Hubungannya dengan Puan Imbas PDIP Memanas Soal Calon di Pilpres 2024

Meski, telah dipasangkan dengan sejumlah tokoh lainnya seperti Anies Baswedan maupun AHY. 

"Sementara itu, dukungan terhadap Puan Maharani sebagai capres tidak signifikan.

Misalnya dalam simulasi duet Puan-Anies hanya memperoleh 25,1 persen.

Begitupun pasangan Puan-AHY hanya mendapatkan 13,9 persen," jelas Adi.

Sebagai informasi, Survei Nasional Parameter Politik Peta Politik Nasional menuju Pilpres 2024 dilakukan pada 23-28 Mei 2021.

Survei ini diikuti 1.200 responden dengan pengambilan sampel melalui sambungan telepon dengan margin of error sebesar ± 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

PDIP Tampik Isu Partai tak Solid

Orang Dalam PDIP membantah situasi internal PDI Perjuangan memanas jelang Pilpres 2024, tegaskan Ganjar Pranowo kadernya Megawati.

Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri, PDIP dikabarkan memanas terkait calon yang akan diusung pada Pilpres 2024 mendatang.

Nama Ganjar Pranowo dan Puan Maharani disebut-sebut sebagai kader potensial PDIP yang akan diusung di Pilpres 2024.

Sebelumnya Megawati dituding menyindir Ganjar Pranowo yang dianggap berambisi maju di Pilpres 2024.

Ketua Umum PDIP itu menyindir petugas partai harus setia pada garis partai.

Belakangan pernyataan Megawati itu dianggap bukan menyindir Ganjar Pranowo.

Hal ini diungkap politikus PDIP Aria Bima yang memastikan sentilan Megawati itu ditujukan kepada seluruh petugas partai.

"Enggak ada (sindiran ke Ganjar). Ganjar itu kader yang Ibu Mega gadang-gadang, untuk menjadi kader terbaik," kata Aria Bima di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (31/5/2021), mengutip Tribunnews.

Politikus PDIP, Aria Bima.
Politikus PDIP, Aria Bima. (Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda)

Baca juga: Bambang Pacul Beberkan Perseteruan Ganjar vs Puan Telah Berakhir, Sebut Ambisi Jadi Capres Itu Fakta

Menurutnya, sikap Megawati sebagai bentuk ketegasan seorang pimpinan partai.

Dia menilai ketegasan Megawati itu akan melahirkan figur dari partai mumpuni.

"Secara ideologis Ibu Mega harus semakin tegas dan keras jangan segan-segan mecat orang PDI Perjuangan yang hanya mencari kekuasaan, mencari keuntungan perutnya, dan tidak menjaga Pancasila dan NKRI," ucapnya.

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI itu juga membantah ada perselisihan antara PDIP dengan Ganjar Pranowo.

Isu tersebut berkembang menyusul tak diundangnya Ganjar Pranowo dalam pembekalan kader PDI Perjuangan di DPD PDIP Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

"Memang tidak ada perselisihan, ya soal dinamika, PDI Perjuangan dinamis kok," ujar Aria Bima.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan ( PDIP) Megawati Soekarnoputri mengingatkan seluruh kadernya adalah petugas partai.

Baca juga: Ganjar Pranowo Jawab Hubungannya dengan Puan Imbas PDIP Memanas Soal Calon di Pilpres 2024

Oleh karena itu, menjadi kewajiban kader PDIP menjalankan tugas kepartaian apabila tidak ingin diberhentikan.

Hal itu disampaikannya saat meresmikan 25 prasasti kantor partai PDIP secara virtual, Minggu (30/5/2021).

"Kalian-kalian ini adalah petugas partai. Jangan lupa, kalian adalah petugas partai, tidak lagi bisa sebagai pribadi-pribadi.

Karena ini namanya sebuah organisasi, organisasi partai politik," kata Megawati.

Presiden RI ke-5 itu melanjutkan, bahwa menjadi petugas partai berarti harus taat dengan tugas yang telah diemban masing-masing kader.

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. (Kompas / Alif Ichwan)
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. (Kompas / Alif Ichwan) (Kompas / Alif Ichwan)

Baca juga: Sepak Terjang Budi Gunawan, Dijagokan Jadi Ketua Umum PDIP Gantikan Megawati, Pernah Diancam Dibunuh

Termasuk adalah jika sewaktu-waktu partai menugaskan terjun ke bawah.

Atas dasar itu, Megawati berpesan agar kader tidak hanya dapat menjual nama PDIP, namun tidak lalai terhadap tugas yang menjadi kewajibannya.

"Jangan hanya jual nama partai. Hanya bisa berpakaian seragam partai, kalau disuruh kerja gak mau," ujarnya.

Lebih lanjut, Megawati kembali menegaskan kembali kepada kader, jika tidak sanggup untuk mengemban tugas partai, ada dua pilihan bagi mereka, maka pilihan terbaik adalah mundur dari PDIP.

"Makanya lebih baik saya bolak-balik bilang. Kalau ndak mau jadi petugas partai, saya ndak ngomongin lagi anggota partai, petugas partai.

Artinya gak mau diberi tugas oleh partai, out saja, mundur, jangan lagi," ungkap Megawati.

Baca juga: Ganjar Pranowo Terancam Tak Bisa Kendarai PDIP di Pilpres 2024, Elite PDIP Jawa Tengah Buka Suara

Insting Megawati

Peneliti Senior CSIS J Kristiadi melihat pada akhirnya keputusan siapa yang akan berkontestasi dalam Pilpres 2024 akan ditentukan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Menurut saya kalau kasus Ganjar dan Puan itu, Mbak Mega sudah banyak pengalamannya."

"Bu Mega sudah puluhan tahun di dunia politik, saya kira insting politiknya sangat tajam sekali," ujar Kristiadi dalam diskusi daring bertajuk 'Membaca Dinamika Partai dan Soliditas Koalisi Menuju 2024', yang digelar Para Syndicate, Jumat (28/5/2021).

Menurut Kristiadi, Megawati sudah kenyang asam garam. Terutama di dunia perpolitikan tanah air.

Sehingga, diyakininya persoalan internal PDIP akan selesai di tangan Megawati.

" PDIP bisa jadi begini karena perjuangan, tetesan air mata, dan cucuran darah. Bagaimana Orde Baru menggilas PDIP dengan mesin negara, tidak bisa, sampai ada namanya 27 Juli. Itu pun tetap enggak bisa lagi," kata Kristiadi.

Sebelumnya, Puan Maharani sempat menyindir 'pemimpin medsos' dalam pidato pengarahan kepada kader PDIP Jateng jelang Pemilu 2024 di Semarang, Sabtu (22/5/2021).

Baca juga: Kabar Buruk Ganjar Pranowo, Seratusan Siswa Positif Covid-19, Masih Mau Belajar Tatap Muka?

Dalam acara pengarahan Puan Maharani itu, Ganjar Pranowo tak diundang.

Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto beralasan tak simpatik dengan Ganjar Pranowo yang dinilai ambisius ingin maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.

Perseteruan itu pun mencuat ke publik. Namun, Ganjar Pranowo membantah berkonflik dengan Puan Maharani.

Sementara itu, Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebut kisruh yang terjadi antara Ganjar Pranowo dan Puan Maharani adalah dinamika politik biasa.

(*)

Berita tentang Pilpres 2024

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Aria Bima Pastikan Ganjar Pranowo Kadernya Megawati, Sang Ketum PDIP Tak Sedang Menyindir Ganjar, https://wartakota.tribunnews.com/2021/06/01/aria-bima-pastikan-ganjar-pranowo-kadernya-megawati-sang-ketum-pdip-tak-sedang-menyindir-ganjar?page=all.
Editor: Wito Karyono
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved