Berita Tarakan Terkini

Tampik Isu Hoax di Masyarakat, Kemenag Tarakan Pastikan Uang Jemaah Haji Aman & Tak Disalahgunakan

Tampik isu hoax di tengah masyarakat, Kemenag Tarakan pastikan uang jemaah haji aman & tak disalahgunakan.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
Kepala Kantor Kemenag Tarakan, H. Shaberah. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Tampik isu hoax di tengah masyarakat, Kemenag Tarakan pastikan uang jemaah haji aman & tak disalahgunakan.

Kepala Kantor Kemenag Tarakan, H. Shaberah mengimbau masyarakat jangan mudah termakan isu hoaks.

Terlebih dengan dirilisnya pemberitaan mengenai pembatalan kali kedua keberangkatan haji tahun 2021.

Baca juga: Batal Berangkat, Calon Jemaah Haji di Balikpapan Banyak Ajukan Refund Dana, Ini Alasannya

Baca juga: Batal Pemberangkatan Haji 2021, Jemaah Calon Haji Bisa Ambil Uang Setoran BPIH, Berikut Prosedurnya

Baca juga: Fadli Zon Ikut Sindir Gus Yaqut Soal Ibadah Haji saat Menteri Agama Trending Topic di Twitter

H. Shaberah berpesan kepada calon jemaah haji untuk bersabar.

Ia menegaskan bahwa dalam hal jaminan uang masyarakat yang sudah menyetorkan untuk keberangkatan haji tetap aman dan tak akan disalahgunakan.

"Ada pernyataan dari Badan Pengelola Keuangan Haji bahwa sekarang keuangan haji dikelola badan tertentu disebut PPKH yang mengelola. Bukan Kemenag lagi," bebernya.

Sehingga masyarakat diimbau jangan terprovokasi dengan isu tidak benar. Dana haji dipastikan aman dan yang mengelola juga adalah pemerintah.

"InsyaAllah tetap aman sampai waktunya dipanggil berangkat," bebernya.

Ia melanjutkan, saat ini daftar tunggu calon jemaah haji hampir 3.600 orang.

Artinya jika melihat kuota yang diberangkatkan setiap tahun normalnya mencapai 148 orang maka, ada sekitar 30 tahun harus menunggu jatah baru bisa diberangkatkan.

"Mudahan ada keajaiban dan tahun depan ada penambahan kuota. Nantikan bergeser seperti tahun kemarin. Kita dapat tambahan 80 secara nasional. Itu bergeser pasti. Mudahan ada keajaiban nanti," urainya.

Ia melanjutkan, jemaah haji asal Indonesia dinilai terbesar sedunia yang dikirim ke Arab Saudi.

"Karena jatahnya cuma 60 ribu seluruh dunia," sebutnya.

Dengan luasa wilayah Arab Saudi yang kecil, maka dibatasi kuota haji yang akan ke Arab Saudi.

"Di samping, vaksin sinovac belum termasuk dalam daftar yang mereka terima untuk ke Arab Saudi," ujarnya.

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved