Kecelakaan Speedboat Nunukan

Keluarga Korban Ngaku tak Lihat Pelampung di Speedboat Riyan, Agen Bantah dan Sebut Sudah Siapkan

Keluarga korban ngaku tak lihat pelampung di Speedboat Riyan, agen bantah dan sebut sudah siapkan.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
DOKUMENTASI WARGA
Kondisi di area pinggiran sungai di Desa Pelaju Kecamatan Sembakung pasca terbaliknya speedboat Riyan, Senin (7/6/2021). DOKUMENTASI WARGA 

Diakui Hasbullah, Manager Operasional PT Surya Sebatik, speedboat Riyan ini memiliki kapasitas 22 orang yang bisa duduk dalam kursi speedboat.

Baca juga: Speedboat yang Terbalik di Sembakung Bawa 30 Penumpang, Agen Tiket Sebut Kapasitas 22 Kursi

Baca juga: Kisah Sedih Tragedi Speedboat Terbalik, Niat Hadiri Nikahan Keluarga, Ayah Mempelai Pria Meninggal

Insiden kecelakaan speedboat SB Ryan yang menewaskan enam penumpang di Sembakung, Nunukan, Kalimantan Utara, Senin (7/6/2021). (HO/SAR TARAKAN)
Insiden kecelakaan speedboat SB Ryan yang menewaskan enam penumpang di Sembakung, Nunukan, Kalimantan Utara, Senin (7/6/2021). (HO/SAR TARAKAN) (HO/SAR TARAKAN)

"SB Riyan sendiri memiliki dua mesin dan ukurannya GT4, 2x200 PK," sebut Hasbullah.

Sementara, yang terisi dalam manifes di awal itu 23 orang dewasa dan tujuh anak-anak.

Sehingga total tercatat dalam manifes sebanyak 30 orang.

"Isi kapasitas sebenarnya posisi kursi 22 orang. Tapi perlu diketahui, bahwa posisi speedboat non reguler tujuan Sembakung beda. Kalau yang reguler kan menghadap ke depan. Kalau yang ini memanjang kursinya dan saling berhadapan," urainya.

Sementara itu, Wakil Operasional Trayek Sembakung PT Surya Sebatik, Aswan Syamsi mengatakan, dengan kondisi kursi memanjang, penumpang bisa dikondisikan dengan bentuk kursi yang ada.

Sehingga berpotensi penumpang dewasa bisa memangku penumpang kategori anak.

"Dia pangku. Dan tidak ada penumpang yang tidak masuk dalam manifes. Kami tidak berani bawa mereka kalau tidak dimasukkan manifes," bebernya.

Persoalannya lanjut Aswan, dilemanya rute Sembakung ini, saat calon penumpang membeli tiket speedboat, kadang anak tidak ikut didaftarkan.

Sehingga membuatnya kesulitan untuk mendata.

"Nanti sudah di dalam speedboat saat akan dihitung dan dicek tiketnya juga baru dapat ada anak tidak didaftarkan beli tiket. Padahal sudah saya kasih tahu harus didaftarkan juga anaknya. Tapi mereka anggap remeh," keluhnya.

Baca juga: Speedboat Terbalik di Perairan Nunukan, Diduga Sempat Menabrak Batang Kayu hingga Penumpang Panik

Baca juga: Beredar Daftar Penumpang Speedboat yang Terbalik di Sembakung, Total 30 Penumpang, 6 Orang Meninggal

SAR Tarakan berupaya mencari korban kecelakaan speedboat SB Ryan di Sembakung, Nunukan, Kalimantan Utara, Senin (7/6/2021). (Kolase TribunKaltara.com / HO/SAR TARAKAN)
SAR Tarakan berupaya mencari korban kecelakaan speedboat SB Ryan di Sembakung, Nunukan, Kalimantan Utara, Senin (7/6/2021). (Kolase TribunKaltara.com / HO/SAR TARAKAN) (Kolase TribunKaltara.com / HO/SAR TARAKAN)

Ia mengakui, total penumpang yang sebenarnya terdaftar dalam manifes 21 orang yang mendaftar melalui WhatsApp (WA).

Kemudian lanjutnya, bertambah dua orang lagi sehingga total 23 dalam manifes.

"Awalnya rombongan dari Sulawesi ini yang ikut kapal kemarin, itu daftar pertama 13 orang. Kemudian nambah lagi dua orang. Jadilah 23 orang," ujarnya.

Barulah saat di dalam speedboat ada tujuh anak yang belum ikut didaftarkan sehingga pihaknya tegas, tujuh anak tersebut harus membeli tiket.

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved