Berita Papua Terkini
KKB Papua Ancam Tembak Mati Pendatang di 3 Daerah Konflik, Polisi Anak Buah Listyo Sigit Tak Diam
KKB Papua ancam tembak mati pendatang di 3 daerah Kkonflik, polisi anak buah Listyo Sigit tak diam.
TRIBUNKALTARA.COM - KKB Papua ancam tembak mati pendatang di 3 daerah konflik, polisi anak buah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tak diam.
Keberadaan orang non Papua atau pendatang di tiga wilayah konflik yang ada di Papua menjadi perhatian TNI Polri.
Tiga daerah tersebut, yakni Puncak Jaya, Nduga, dan Intan Jaya.
Pasalnya, KKB Papua mengancam akan menembak mati orang non Papua atau pendatang di tiga wilayah tersebut.
Menanggapi hal itu, polisi anak buah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta warga tetap tenang dan tidak khawatir.
Pasukan TNI Polri diakui bakal menangani ancaman dari KKB Papua tersebut.
Terbukti hingga saat ini TNI Polri terus melakukan penebalan pasukan di sejumlah titik rawan konflik.
Teranyar, pasukan elite milik Kodam Kasuari juga telah dikerahkan menumpas KKB Papua.
Apalagi pemerintah telah memasukkan KKB Papua dalam kategori teroris.
Baca juga: Pasukan Raider TNI Kodam Kasuari Diturunkan Kejar KKB Papua, Jenderal Kopassus Beri Pesan Khusus
Aparat TNI-Polri akan memperketat pengamanan di wilayah Papua menyusul kelompok teroris KKB yang mengancam menembak mati pendatang atau orang non Papua yang bekerja di bumi Cendrawasih.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono menyampaikan pihaknya berusaha optimal untuk memberikan kedamaian di tanah Papua dari ancaman kelompok teroris KKB.
"Yang jelas, ketika melihat gangguan-gangguan seperti ini, TNI Polri terus berupaya secara optimal. Bagaimana gangguan-gangguan itu bisa ditangani dengan baik," kata Rusdi kepada wartawan, Selasa (8/6/2021).
Ia meminta masyarakat tidak khawatir dengan ancaman gangguan keamanan kelompok KKB Papua. Menurutnya, TNI - Polri akan menangani berbagai ancaman ketertiban di tanah Papua.
"Pasti akan seperti itu, ketika ada gangguan pasti TNI dan Polri bersama instansi yang lainnya akan menangani gangguan tersebut," tukasnya.
Sebagai informasi, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat–Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) memberikan ultimatum kepada pendatang atau bukan orang asli Papua (OAP) yang bekerja di tanah Cendrawasih.
Baca juga: Polri Perpanjang Operasi Satgas Nemangkawi selama 6 Bulan Demi Tumpas KKB di Papua
TPNPB-OPM mengancam akan langsung menembak mati jika melihat ada non-Papua yang bekerja di daerah konflik. Untuk itu, mereka meminta seluruh non-Papua keluar dari daerah konflik.
Adapun daerah konflik yang dimaksudkan di daerah Puncak Papua, Intan Jaya, dan Ndugama.

Pasukan Raider TNI Kodam Kasuari diturunkan kejar KKB Papua, Jenderal Kopassus beri pesan khusus.
Sebelumnya diberitakan, Pangdam XVIII / Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa memberi pesan khusus kepada prajurit Yonif Raider Khusus 762/Vira Yudha Sakti atau Yonif Raider 762 VYS.
Sebelum menjabat Pangdam Kasuari, I Nyoman Cantiasa merupakan Komandan Jenderal Kopassus.
Korps Pasukan Khusus atau Kopassus diketahui merupakan salah satu pasukan khusus terbaik yang dimiliki TNI.
Prajurit Yonif Raider Khusus 762/Vira Yudha Sakti atau Yonif Raider 762 VYS diketahui dikerahkan mengejar KKB Papua yang beberapa waktu terakhir menebar teror di Papua.
Rencananya, pasukan Raider Khusus milik Kodam Kasuari itu bakal mengejar KKB Papua di wilayah Puncak.
Hingga saat ini diketahui, pasukan TNI Polri yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi terus melakukan penebalan kekuatan, guna memberi rasa aman terhadap masyarakat Papua.
Selain itu, Satgas Nemangkawi juga terus mengejar teroris KKB Papua yang masih bersembunyi di beberapa wilayah Papua.
Baca juga: Kisah Pilu Habel Halenti, Tukang Bangunan yang Dibunuh KKB Papua, Yatim Piatu saat Usia 10 Tahun
Pasca aksi KKB Papua, yang menembak mati buruh bangunan dan kepala kampung serta keluarganya, kini pihak TNI mengutus pasukan Raider Khusus memburu KKB Papua di Puncak.
Bahkan terpantau Pangdam Kasuari langsung memberikan pembekalan khusus, tugas ini akan diemban pasukan elite TNI ini, tak hanya memburu KKB Papua.
Tetapi juga memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga Papua khususnya.
Seperti diketahui, sebanyak Dua kompi prajurit TNI Yonif Raider Khusus 762/Vira Yudha Sakti atau Yonif Raider 762 VYS ini, memang diterjunkan untuk untuk memburu kelompok kriminal bersenjat (KKB).
Mereka akan diturunkan di wilayah rawan di Papua khususnya di kawasan Distrik Ilaga Papua.
Terpantau dalam situs resmi TNI, bahwa Mereka mendapatkan pembekalan langsung dari Pangdam Kasuari.
Dalam kesempatan tersebut, Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa mengatakan, pasukan ini akan bertugas di wilayah rawan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat.
"Mereka tergabung dalam Satgas Pamrahwan untuk memberantas para teroris KKB," kata Pangdam Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa di Kota Sorong, Papua Barat, Minggu (6/6/2021).
Ia pun meminta para prajurit tak boleh lengah dalam melaksanakan tugas dan memberikan rasa aman dan nyaman kepada penduduk di Papua.
Berikan Pesan Khusus
Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa memberikan pesan secara khusus kepada para prajurit dari pasukan khusus yang sudah tiba di Papua yakni, Batalyon Infanteri Khusus (Yonif RK) 762/Vira Yudha Sakti (VYS) yang akan menghadapi KKB Papua.
Untuk diketahui, Batalyon Infanteri Khusus 762/Vira Yudha Sakti adalah pasukan elite yang dibekali kemampuan khusus, satu prajurit memiliki kemampuan 10 hingga 15 prajurit biasa.
Maka tak heran jika keberangkatan Yonif RK 762 ini membuat gempar pihak KKB Papua yang hingga kini tetap bertahan di Puncak Ilaga Papua dan posisi mereka makin terjepit. Namun kawanan Legakak Telenggen dkk masih tetap bertahan dan siap tempur.
Hal inilah yang membuat TNI mengirim pasukan elite mereka, bukan untuk menumpas, tetapi menghadapi, menundukkan dan menyadarkan para separatis tersebut.
Berikut arahan dari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa yang juga mantan Danjen Kopassus tersebut.
Baca juga: TERBONGKAR! Ini Jalur Masuk Senjata Canggih KKB Papua, Kelompok Teroris Punya Rute Rahasia 2 Negara
"Kalian harus selalu fokus terhadap tugas untuk menjaga stabilitas keamanan," kata Jenderal Bintang Dua ini.
Ia meminta para prajuritnya menetralisir berbagai ancaman keamanan dari kelompok separatis bersenjata.
"Terutama kelompok Teroris OPM (KKB Papua), yang telah menunjukkan kebrutalannya dengan membunuh, menganiaya, memperkosa, membakar, dan menembak masyarakat, baik itu anak-anak, ibu-ibu dan para tokoh-tokoh lainnya dengan niat memisahkan diri dari bingkai NKRI, melalui berbagai aksi separatis terorisme dan kejahatan terkoordinasi," kata I Nyoman Cantiasa dalam keterangan resmi Kodam XVIII Kasuari, Rabu (26/5/2021).

Dengan demikian sudah ada tiga pasukan khusus yang diberangkatkann untuk menghadapi aksi-aksi brutal KKB Papua. Yakni Pasukan Macan Kumbang atau Yonif Mekanis 521 Dadaha Yudha yang memiliki kemampuan tempur khusus dan mampu mengoperasi sejumlah kendaraan perang secara khusus.
Kemudian Pasukan Setan julukan dari Pasukan Garuda Siliwangi atau pasukan elite yang dilatih secara khusus menghadapi pertempuran di daerah rawan seperti Papua, yakni Yonif 315 Garuda.
Terakhir adalah pasukan Yonif RK 762 yang tak diragukan lagi kemampuannya. Mereka diberangkatkan untuk menghadapi tantangan dari KKB Papua yang menantang dan menyiapkan medan perang khusus di Muara Distrik Ilaga Utara.
Tantangan itu disampaikan oleh pimpinan Lekagak Telenggen dalam surat tertulis yang disampaikan oleh Jubir TPNB-OPM Sebby Sambon.
Baca juga: Pembakaran Bandara Oleh KKB Papua Berujung 3 Warga Tewas Tertembak, Kepala Kampung, Istri & Anak
Lantas seperti apa kekuatan Batalyon Infanteri Raider Khusus 762 Vira Yudha Sakti, Berikut Kemampuan Khusus mereka:
Gabungan Tiga Kekuatan
Batalyon:
Batalyon adalah satuan atau pasukan militer yang berisikan kekuatan dua sampai enam kompi, yang dipimpin oleh seorang Mayor atau Letkol, sesuai dengan kekuatannya. Diperkirakan satu batalyon sekitar 3000 hingga 1300 prajurit
Infanteri:
Tak mudah bagi seorang prajurit masuk dalam kualifikasi Infanteri. Sebab, Infanteri kerap diartikan sebagai prajurit dari pasukan perang pejalan kaki. Infanteri dalam bahasa Ingris artinya kaki. Infateri dalam tubuh TNI AD adalah pasukan perang, prajurit tempur yang dididik dengan kualifikasi dan kekuatan layaknya prajurit pilihan dalam perang angkatan derat. Infanteri adalah tulang punggung pasukan perang TNI.
Raider Khusus:
Untuk masuk kategori Raider, maka sang prajurit sudah satu tingkat di atas infanteri. Sementara makna Raider dalam kesatuan Batalyon, bisa artikan prajurit elite, atau satu hingga dua tingkat kemampuannya di atar perjurit infanteri. Raider memiliki pengertian, penjarah, penggerebek, atau pembersih, dalam bahas TNI, prajuit yang tergabung dalam Batalyon Raider diartikan sebagai prajurit dengan kemampuan khusus, dilatih secara khusus, menguasai beberapa skill dan menggunakan alat tempur canggih.
Bisa dibayangkan bagaimana sadisnya kemampuan Batalyon Infanteri Raider Khusus 762/Vira Yudha Sakti tersebut.
Sebab, mereka disebut sebagai Yonif Raider Khusus atau elite.
Baca juga: Strategi Teror KKB Papua Makin Beringas, Kelompok Teroris Bakar Tower Bandara dan Perumahan
Untuk diketahui, dikutif dari situs resmi TNI, 1 Batalyon Raider Khusus diperkuat 747 personel yang memiliki kemampuan khusus anti teror, melakukan penyergapan, dan 50 orang personel 1 Batalyon Infanteri Raider dibekali dengan kemampuan khusus anti teror.
Pusat latihan Raider ini di Batu Jajar Jawa Barat. Mereka dilatih di semua medan tempur, yakni baik di perkotaan, hutan, gunng, sungai, rawa, laut, pantai dan udara.
Berikut Kemampuan yang Mereka Miliki
1. Pertempuran Kota
Secara pasukan mereka dilatih untuk pertempuran kota, pertempuran jarak dekat, menumpas lawan dalam waktu cepat, untuk menguasai medan tempur untuk dijadikan landasan dalam misi berikutnya.
Untuk mendapatkan kemampuan ini mereka dilatih dengan sangat keras.
2. Pertempuran di Pegunungan dan Gerilya di Hutan Belantara
Seorang personel Yonif Raider Khusus mendapatkan gemblengan secara khusus bertarung di pegunungan dan perbukitan terjal, kemampuan gerilya dalam hutan pepat dan belantara.
Latihan ini dilakukan dengan sangat berat, para prajurit akan diutus ke dalam hutan-hutan lebat, dilepas untuk tiga hari tiga malam.
Mereka tidak dibekali makanan, hanya garam dan korek api yang mereka bawa ketika menjalani penempahan diri.
Para prajurit ini dilatih untuk survival atau bertahan di dalam hutan sembari bertempur menghadapi lawan tanding mereka.
Baca juga: Gunakan Steyr AUG Buatan Austria, KKB Papua Tantang Adu Tempur TNI Secara Terbuka, Ini Jenis Senjata
3. Kemampuan tempur di laut
Seorang raider harus mengenal segala medan darar dan laut, juga udara. Khususnya di laut mereka digembeleng dalam waktu yang cukup lama. Bagaimana memanfaatkan medan rawa dan laut untuk tetap bertempur dan bertahan.
Di sini mereka dibekali bagaimana bertahan secara invidu di lautan yang ganas dan konsentrasi menghadapi lawan dalam petermpuran sesungguhnya.

4. Bekal Individu dengan Kemampuan Khusus
- Penggunaan Senjata Tempur dan Kemampuan Menembak Jitu
Secara khusus, mereka dibekali kemampuan individu, kemampuan menggunakan senjata dalam jarak dekat, menembak sembari mendekam seperti seorang sniper, kemampuan bertarung secara fisik.
- Skill Individu yang Mumpuni
Pertarungan jarak dekat, duel satu lawan satu, sehingga mereka juga dibekali kemampuan beladiri, menggunakan segala jenis senjata tajam, serta pertarungan dengan tangan kosong.
Baca juga: Tujuan KKB Papua Gencar Lakukan Teror Diungkap BIN, Jajaran Budi Gunawan Beri Saran ke Pemerintah
- Anti Teror
Mereka ditempa untuk menguasai Kemampuan sebagai pasukan anti-teroris untuk pertempuran jarak dekat.
- Perang Gerilya
Mereka dipilih secara khusus, baik dalam hal kecerdasan, intelegensia dan kekuatan fisik di atas rata-rata prajurit infanteri biasa. Sebab, mereka dibekali Kemampuan sebagai pasukan lawan gerilya dengan mobilitas tinggi dan perang jangka panjang.
- Pertempuran Berlanjut
Tidak semua bisa bertahan dalam peperangan jarak panjang. Sebab, mereka akan didik menguasai segala medan, terutama bertahan hidup di medan yang sulit seperti hutan-hutan rimba belanjara, padang tandus dan pegunungan gersang.
Sebab, mereka dibekali Kemampuan untuk melakukan pertempuran-pertempuran berlanjut (panjang). Sehingga latihan-latihan keras harus dijalani para prajurit lebih berat dan lebih ganas dari peperangan sesungguuhnya.
(*)
(*)
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official