Berita Papua Terkini

KKB Papua Kembali Berulah, 2 Jam Kontak Senjata di Distrik Ilaga, Diduga Anak Buah Lekagak Telenggen

Aparat keamanan terlibat baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB ) di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.

Editor: Amiruddin
Facebook TPNPB
ILUSTRASI - KKB Papua yang terus dalam pengejaran TNI Polri. 

TRIBUNKALTARA.COM - KKB Papua kembali berulah, 2 jam kontak senjata di Distrik Ilaga, diduga merupakan anak buah Lekagak Telenggen

Sekira 30 anggota KKB Papua yang diduga merupakan anak buah Lekagak Telenggen terlibat kontak senjata di Distrik Ilaga Papua.

Kelompok yang telah dilabeli teroris oleh pemerintah tersebut, diduga hendak memaksa masuk ke wilayah Distrik Ilaga.

Polisi anak buah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua, menyebut aksi teror KKB Papua tersebut diawali dengan melepaskan tembakan dari ujung Bandara Aminggaru Ilaga.

Namun TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi dan Sagas Pam Rahwan di Papua membalas tembakan KKB Papua tersebut.

Anggota KKB Papua yang diperkirakan berjumlah 30 orang tersebut berhasil dipukul mundur oleh TNI-Polri. 

Baca juga: KKB Papua Ancam Tembak Mati Pendatang di 3 Daerah Konflik, Polisi Anak Buah Listyo Sigit Tak Diam

Aparat keamanan terlibat baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB ) di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Senin (7/6/2021) sore.

Kapolres Puncak Kompol I Nyoman Punia mengatakan, KKB memaksa masuk ke wilayah Distrik Ilaga dan lebih dulu melepaskan tembakan dari ujung Bandara Aminggaru Ilaga.

Akan tetapi TNI-Polri berhasil memukul mundur KKB.

"Tapi kita sudah pukul mundur," kata Punia saat ditelepon, Senin.

Punia menjelaskan, kontak senjata tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 WIT. Peristiwa itu berlangsung sekitar dua jam.

"Kejadian jam empat sore, kontak senjata terjadi hampir dua jam," kata dia.

Diduga kelompok Lekagak Telenggen

Kapolres Puncak itu menduga anggota KKB tersebut merupakan kelompok Lekagak Telenggen yang terpisah dari rombongan.

Ia memperkirakan jumlah anggota KKB tersebut sekitar 30 orang.

"Kurang lebih mereka 30 orang, sepertinya mereka kelompoknya Numbuk (yang merupakan bagian kelompok Lekagak Telenggen )," kata Punia saat dihubungi melalui telepon, Selasa (8/6/2021).

Sebelumnya, seorang warga Habel Halenti tewas tertembak di Kampung Eromaga, Distrik Omukia, pada Kamis (3/6/2021) sekitar pukul 13.00 WIT.

KKB sempat mencegat dan menembaki aparat keamanan yang hendak mengevakuasi jenazah Habel. Kontak senjata pun pecah selama satu jam.

Sekitar pukul 17.40 wit, KKB kembali berulah. Mereka membakar sejumlah fasilitas Bandara Aminggaru Ilaga.

Akibatnya, sebuah menara bandara, ruang tunggu bandara, tiga perumahan perhubungan udara, satu pesawat berbedan kecil APMS, dan satu rumah warga, hangus.

Saat kejadian, aparat keamanan yang berusaha menuju ke lokasi kejadian ditembaki KKB dan kontak senjata kembali terjadi.

Pada Jumat (4/6/2021) sekitar pukul 01.00 WIT, aparat keamanan mengamankan area Bandara Aminggaru Ilaga.

Baca juga: Ada 9 KKB Aktif di Papua, Kabaintelkam Polri Ungkap para Tokoh, Waterpauw Bongkar Sasaran Teroris

Kemudian pada pagi harinya, kontak senjata kembali terjadi antara personel Pam Rahwan dengan KKB di Kampung Niporolome. KKB lari ke dalam perkampungan sambil melepaskan tembakan.

Akibatnya, Kepala Kampung Niporolome Patianus Kogoya, istrinya Petena Murib dan Nelius Kogoya yang merupakan anak dari kedua pasangan tersebut, tewas tertembak. Selain itu tiga warga lainnya mengalami luka tembak.

KKB Papua ancam tembak mati pendatang di 3 daerah konflik, polisi anak buah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tak diam

2 polisi anak buah Listyo Sigit di Maluku ditangkap, jual senjata ke KKB Papua, begini nasibnya kini. ( Tribunnews dan Facebook TPNPB )
KKB Papua ancam tembak mati pendatang di 3 daerah konflik, polisi anak buah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tak diam  (Tribunnews dan Facebook TPNPB)

Sebelumnya diberitakan, keberadaan orang non Papua atau pendatang di tiga wilayah konflik yang ada di Papua menjadi perhatian TNI Polri.

Tiga daerah tersebut, yakni Puncak Jaya, Nduga, dan Intan Jaya.

Pasalnya, KKB Papua mengancam akan menembak mati orang non Papua atau pendatang di tiga wilayah tersebut.

Menanggapi hal itu, polisi anak buah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta warga tetap tenang dan tidak khawatir.

Pasukan TNI Polri diakui bakal menangani ancaman dari KKB Papua tersebut.

Terbukti hingga saat ini TNI Polri terus melakukan penebalan pasukan di sejumlah titik rawan konflik.

Teranyar, pasukan elite milik Kodam Kasuari juga telah dikerahkan menumpas KKB Papua.

Apalagi pemerintah telah memasukkan KKB Papua dalam kategori teroris.

Baca juga: Pasukan Raider TNI Kodam Kasuari Diturunkan Kejar KKB Papua, Jenderal Kopassus Beri Pesan Khusus

Aparat TNI-Polri akan memperketat pengamanan di wilayah Papua menyusul kelompok teroris KKB yang mengancam menembak mati pendatang atau orang non Papua yang bekerja di bumi Cendrawasih.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono menyampaikan pihaknya berusaha optimal untuk memberikan kedamaian di tanah Papua dari ancaman kelompok teroris KKB.

"Yang jelas, ketika melihat gangguan-gangguan seperti ini, TNI Polri terus berupaya secara optimal. Bagaimana gangguan-gangguan itu bisa ditangani dengan baik," kata Rusdi kepada wartawan, Selasa (8/6/2021).

Ia meminta masyarakat tidak khawatir dengan ancaman gangguan keamanan kelompok KKB Papua. Menurutnya, TNI - Polri akan menangani berbagai ancaman ketertiban di tanah Papua.

"Pasti akan seperti itu, ketika ada gangguan pasti TNI dan Polri bersama instansi yang lainnya akan menangani gangguan tersebut," tukasnya.

Sebagai informasi, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat–Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) memberikan ultimatum kepada pendatang atau bukan orang asli Papua (OAP) yang bekerja di tanah Cendrawasih.

Baca juga: Polri Perpanjang Operasi Satgas Nemangkawi selama 6 Bulan Demi Tumpas KKB di Papua

TPNPB-OPM mengancam akan langsung menembak mati jika melihat ada non-Papua yang bekerja di daerah konflik. Untuk itu, mereka meminta seluruh non-Papua keluar dari daerah konflik.

Adapun daerah konflik yang dimaksudkan di daerah Puncak Papua, Intan Jaya, dan Ndugama.

Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa memberikan pesan secara khusus kepada prajurit Batalyon Infanteri Khusus ( Yonif RK ) 762/Vira Yudha Sakti (VYS) yang akan menghadapi KKB Papua.
Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa memberikan pesan secara khusus kepada prajurit Batalyon Infanteri Khusus ( Yonif RK ) 762/Vira Yudha Sakti (VYS) yang akan menghadapi KKB Papua. (HO/kasuari18-tniad.mil.id)

Pasukan Raider TNI Kodam Kasuari diturunkan kejar KKB Papua, Jenderal Kopassus beri pesan khusus.

Sebelumnya diberitakan, Pangdam XVIII / Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa memberi pesan khusus kepada prajurit Yonif Raider Khusus 762/Vira Yudha Sakti atau Yonif Raider 762 VYS.

Sebelum menjabat Pangdam Kasuari, I Nyoman Cantiasa merupakan Komandan Jenderal Kopassus.

Korps Pasukan Khusus atau Kopassus diketahui merupakan salah satu pasukan khusus terbaik yang dimiliki TNI.

Prajurit Yonif Raider Khusus 762/Vira Yudha Sakti atau Yonif Raider 762 VYS diketahui dikerahkan mengejar KKB Papua yang beberapa waktu terakhir menebar teror di Papua.

Rencananya, pasukan Raider Khusus milik Kodam Kasuari itu bakal mengejar KKB Papua di wilayah Puncak.

Hingga saat ini diketahui, pasukan TNI Polri yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi terus melakukan penebalan kekuatan, guna memberi rasa aman terhadap masyarakat Papua.

Selain itu, Satgas Nemangkawi juga terus mengejar teroris KKB Papua yang masih bersembunyi di beberapa wilayah Papua.

Baca juga: Kisah Pilu Habel Halenti, Tukang Bangunan yang Dibunuh KKB Papua, Yatim Piatu saat Usia 10 Tahun

Pasca aksi KKB Papua, yang menembak mati buruh bangunan dan kepala kampung serta keluarganya, kini pihak TNI mengutus pasukan Raider Khusus memburu KKB Papua di Puncak.

Bahkan terpantau Pangdam Kasuari langsung memberikan pembekalan khusus, tugas ini akan diemban pasukan elite TNI ini, tak hanya memburu KKB Papua.

Tetapi juga memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga Papua khususnya.

Seperti diketahui, sebanyak Dua kompi prajurit TNI Yonif Raider Khusus 762/Vira Yudha Sakti atau Yonif Raider 762 VYS ini, memang diterjunkan untuk untuk memburu kelompok kriminal bersenjat (KKB).

Mereka akan diturunkan di wilayah rawan di Papua khususnya di kawasan Distrik Ilaga Papua.

Terpantau dalam situs resmi TNI, bahwa Mereka mendapatkan pembekalan langsung dari Pangdam Kasuari.

Dalam kesempatan tersebut, Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa mengatakan, pasukan ini akan bertugas di wilayah rawan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat.

"Mereka tergabung dalam Satgas Pamrahwan untuk memberantas para teroris KKB," kata Pangdam Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa di Kota Sorong, Papua Barat, Minggu (6/6/2021).

Ia pun meminta para prajurit tak boleh lengah dalam melaksanakan tugas dan memberikan rasa aman dan nyaman kepada penduduk di Papua.

Berikan Pesan Khusus

Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa memberikan pesan secara khusus kepada para prajurit dari pasukan khusus yang sudah tiba di Papua yakni, Batalyon Infanteri Khusus (Yonif RK) 762/Vira Yudha Sakti (VYS) yang akan menghadapi KKB Papua.

Untuk diketahui, Batalyon Infanteri Khusus 762/Vira Yudha Sakti adalah pasukan elite yang dibekali kemampuan khusus, satu prajurit memiliki kemampuan 10 hingga 15 prajurit biasa.

Maka tak heran jika keberangkatan Yonif RK 762 ini membuat gempar pihak KKB Papua yang hingga kini tetap bertahan di Puncak Ilaga Papua dan posisi mereka makin terjepit. Namun kawanan Legakak Telenggen dkk masih tetap bertahan dan siap tempur.

Hal inilah yang membuat TNI mengirim pasukan elite mereka, bukan untuk menumpas, tetapi menghadapi, menundukkan dan menyadarkan para separatis tersebut.

Berikut arahan dari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa yang juga mantan Danjen Kopassus tersebut.

Baca juga: TERBONGKAR! Ini Jalur Masuk Senjata Canggih KKB Papua, Kelompok Teroris Punya Rute Rahasia 2 Negara

"Kalian harus selalu fokus terhadap tugas untuk menjaga stabilitas keamanan," kata Jenderal Bintang Dua ini.

Ia meminta para prajuritnya menetralisir berbagai ancaman keamanan dari kelompok separatis bersenjata.

"Terutama kelompok Teroris OPM (KKB Papua), yang telah menunjukkan kebrutalannya dengan membunuh, menganiaya, memperkosa, membakar, dan menembak masyarakat, baik itu anak-anak, ibu-ibu dan para tokoh-tokoh lainnya dengan niat memisahkan diri dari bingkai NKRI, melalui berbagai aksi separatis terorisme dan kejahatan terkoordinasi," kata I Nyoman Cantiasa dalam keterangan resmi Kodam XVIII Kasuari, Rabu (26/5/2021).

Pelepasan 400 Pasukan Setan untuk menumpas KKB Papua.
Pelepasan 400 Pasukan Setan untuk menumpas KKB Papua. (Kolase TribunKaltara.com / Instagram @yonif_315_garuda)

Dengan demikian sudah ada tiga pasukan khusus yang diberangkatkann untuk menghadapi aksi-aksi brutal KKB Papua. Yakni Pasukan Macan Kumbang atau Yonif Mekanis 521 Dadaha Yudha yang memiliki kemampuan tempur khusus dan mampu mengoperasi sejumlah kendaraan perang secara khusus.

Kemudian Pasukan Setan julukan dari Pasukan Garuda Siliwangi atau pasukan elite yang dilatih secara khusus menghadapi pertempuran di daerah rawan seperti Papua, yakni Yonif 315 Garuda.

Terakhir adalah pasukan Yonif RK 762 yang tak diragukan lagi kemampuannya. Mereka diberangkatkan untuk menghadapi tantangan dari KKB Papua yang menantang dan menyiapkan medan perang khusus di Muara Distrik Ilaga Utara.

Tantangan itu disampaikan oleh pimpinan Lekagak Telenggen dalam surat tertulis yang disampaikan oleh Jubir TPNB-OPM Sebby Sambon.

Baca juga: Pembakaran Bandara Oleh KKB Papua Berujung 3 Warga Tewas Tertembak, Kepala Kampung, Istri & Anak

(*)

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Kronologi KKB Tembaki Aparat dari Ujung Bandara Aminggaru, Memaksa Masuk Distrik Ilaga, https://papua.tribunnews.com/2021/06/08/kronologi-kkb-tembaki-aparat-dari-ujung-bandara-aminggaru-memaksa-masuk-distrik-ilaga?page=all
Editor: Roifah Dzatu Azmah
Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved