Berita Nunukan Terkini
3 Kali Gagal Test CPNS, 8 Tahun jadi Guru Honorer Nunukan di Perbatasan, Ade Putri Optimis Ikut PPPK
3 kkali gagal test CPNS, 8 tahun jadi guru honorer Nunukan di perbatasan Indonesia-Malaysia, Ade Putri optimis ikut PPPK.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - 3 kkali gagal test CPNS, 8 tahun jadi guru honorer Nunukan di perbatasan Indonesia-Malaysia, Ade Putri optimis ikut PPPK.
Hingga kini Badan Kepegawaian Negara (BKN) RI belum memberikan kepastian terkait pengumuman pendaftaran CPNS dan PPPK 2021, setelah diundur pada 31 Mei lalu.
Tentu hal itu menjadi sesuatu yang dinantikan oleh para calon abdi negara.
Baca juga: Kepala Disdikbud Tarakan Sebut Penerimaan PPPK 2021 untuk Guru Honorer dan Memenuhi Syarat Ini
Baca juga: Usai Divaksin, Guru Honorer di Balikpapan Meninggal, Surati Sebut Anaknya Sempat Batuk Berdahak
Baca juga: Kisah Santi, Guru Honorer di Perbatasan RI-Malaysia, 4 Tahun Tinggal di Ruang UKS, Digaji Rp 1 Juta
Satu diantaranya, Ade Putri (30). Seorang guru di perbatasan RI-Malaysia yang sudah menjadi guru honorer di SMPN 2 Nunukan, selama 8 tahun.
Siapa sangka, alumni Universitas Negeri Makassar bidang studi PPKN itu, sempat mengikuti tes CPNS 3 kali.
Namun, tak melunturkan semangat Ade Putri untuk mengadu nasib dengan mengikuti tes PPPK tahun ini.
"Saya honor di SMPN 2 Nunukan sudah 8 tahun. Saya Sarjana Pendidikan (Spd), bidang studi PPKN.
Saya sempat ikuti tes CPNS sudah 3 kali, tapi gagal. Jadi saya ikuti tes PPPK lagi," kata Ade Putri kepada TribunKaltara.com, Rabu (09/06/2021), sore.
Ibu satu anak itu, mengaku ia tak sendirian, suaminya yang juga seorang guru Bimbingan Konseling (BK) di SMPN 2 Nunukan, merencanakan hal yang sama dengannya.
"Suami saya namanya Rusman (32), juga guru honorer tapi bidang studi BK. Kami bareng ikut tes PPPK. Anak saya baru 3 tahun," ucapnya.
Meski pasangan suami istri itu merupakan guru honorer, namun keduanya hidup berkecukupan.
Menurut Ade Putri, sejak 2020 upahnya dibayarkan sesuai UMK yakni Rp1,9 juta per bulan. Sementara sang suami Rp2 juta lebih.
"Sebelumnya saya digaji per jam. Satu jam itu Rp10-15 ribu. Sebulan sekira Rp900 ribu. Gaji suami saya lebih tinggi karena, hitungan jamnya lebih banyak daripada saya. Dia 24 jam ngajarnya. Saya hanya 18 jam. Jadi 10 jam ngajar kami itu dibayar sesuai UMK. Lebih dari itu, masuk insentif," ujarnya.
Ade Putri membeberkan niatnya mengikuti tes PPPK yang pertama ingin menjadi abdi negara.
Selain itu, katanya dengan menjadi PPPK masa depannya bersama keluarganya akan lebih sejahtera.
berita Nunukan terkini
TribunKaltara.com
Kaltara
Kalimantan Utara
Provinsi Kaltara
Nunukan
test CPNS
guru honorer
perbatasan Indonesia-Malaysia
PPPK
Ade Putri
SBSI Nunukan Buka Suara, PT DTR Pekerjakan Buruh Harian Lepas Bertahun-tahun, Perusahaan: No Coment |
![]() |
---|
IUP Bakal Berakhir, Ratusan Pekerja Minta PT DTR Segera Selesaikan Hak Buruh, SBSI Nunukan Ancam ini |
![]() |
---|
BB Sabu Sebanyak 7,3 Kg Dimusnahkan di Aula Sebatik Polres Nunukan, Ini Kata AKBP Taufik Nurmandia |
![]() |
---|
2,9 Haktare Lahan di Nunukan Dibakar Orang tak Dikenal, Karhutla Kembali Terjadi pada Minggu Malam |
![]() |
---|
Pria di Nunukan Lakukan Penipuan dan Penggelapan Tabung Elpiji 3 Kg, Begini Nasibnya Sekarang |
![]() |
---|