Berita Daerah Terkini
Usai Divaksin, Guru Honorer di Balikpapan Meninggal, Surati Sebut Anaknya Sempat Batuk Berdahak
Seorang guru honorer SMP Negeri 17 Kecamatan Balikpapan Utara Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) meninggal dunia.
TRIBUNKALTARA.COM, BALIKPAPAN- Seorang guru honorer SMP Negeri 17 Kecamatan Balikpapan Utara Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) meninggal dunia.
Guru pria ini meninggal dunia, setelah mengalami demam tinggi dan segala keluahan lainnya, setelah sehari mendapatkan vaksinasi Covid-19 di Puskesmas.
Muhammad Azmi Ramadhan (25) menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Beriman.
Baca juga: Masyarakat Umum di Balikpapan akan Vaksinasi Covid-19, Berikut Jadwalnya
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Tarakan, Hari ini 600 Guru Disuntik Vaksin Corona Sinovac, Berikut Kriterianya
Almarhum dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (27/5/2021) sekitar pukul 03.30 Wita setelah kondisinya memburuk tadi malam.
"Pas sampai di RSUD Beriman tambah drop, sampai enggak sadarkan diri," ujar sang adik Muhammad Fikri Irfan, Kamis (27/5/2021).
Berdasar keterangan sang adik, almarhum menjalani vaksinasi Covid-19 pada hari Selasa (18/5/2021) di Puskesmas Karang Joang.
Almarhum mendapat suntikkan vaksinasi Covid-19 pertama bersama rekan sejawatnya, yakni guru di wilayah tersebut.
Sehari setelah pemberian vaksin, almarhum mengalami keluhan demam tinggi, nyeri dada di bagian kanan seperti ditusuk.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Massal di Tarakan, Dokter Devi Sebut Belum Ada Laporan KIPI Berat
Dihari keempat, tepatnya Sabtu (22/5/2021) sekitar pukul 10.00 Wita almarhum kembali ke Puskesmas dengan sejumlah keluhannya.
Hanya saja oleh pihak Puskesmas, almarhum hanya diberi obat paracetamol dan vitamin saja.
"Cuma dikasih obat dua jenis itu saja. Habis itu disuruh pulang lagi. Padahal demamnya sudah tinggi, mukanya pucat," jelasnya.

Fikri menceritakan bahwasannya sang kakak sempat menghubungi nomor KIPI. Namun dalam kondisi tidak fit almarhum salah memencet nomor.
"Saya mohon maaf. Almarhum saat itu dalam kondisi kurang fit. Waktu itu salah menghubungi nomor yang tertera, jadi ada kesalahpahaman," tuturnya.
Sementara itu, sang ibu, Surati menceritakan bahwasannya sang anak tengah mengalami batuk berdahak saat menjalani vaksinasi.
Baca juga: Jelang Pembelajaran Tatap Muka, Vaksinasi Massal Guru di Tarakan Kembali Digelar Selasa 25 Mei 2021
"Tapi sama dokter yang mau suntik di bilang enggak apa-apa, jadi tetap di vaksin," ujar Ibu almrhum.