Berita Nunukan Terkini
3 Kali Gagal Test CPNS, 8 Tahun jadi Guru Honorer Nunukan di Perbatasan, Ade Putri Optimis Ikut PPPK
3 kkali gagal test CPNS, 8 tahun jadi guru honorer Nunukan di perbatasan Indonesia-Malaysia, Ade Putri optimis ikut PPPK.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
Persiapan yang dilakukan Ade Putri, sebelum adanya jadwal pendaftaran PPPK yakni mengupdate soal ketentuan, syarat dan informasi lainnya seputar penerimaan PPPK.
Kedua, yang ia persiapkan adalah berkas. Lalu ketiga belajar bareng suami.
"Pendaftaran PPPK kan masih ngambang. Masih ditunda lagi. Jadi saya masih teliti lagi dalam membaca aturan, syarat, dan informasi lainnya seputar PPPK. Lalu, persiapan berkas, seperti ijazah yang sudah dilegalisir dari kampus, KK, dan KTP harus konek dengan nomor induk NIK. Karena terkadang nomor NIK tidak bisa terbaca oleh sistem sehingga otomatis tidak bisa mendaftar. Jadi jauh hari sudah saya persiapkan ke Capil," tuturnya.
Guru PPKN dan Seni Budaya itu, menjelaskan, ia harus banyak belajar dari pengalaman 3 kali tes CPNS yang gagal.
"Dua kali tes, gagalnya di TIU dan TKP.
Lalu tes ketiga, TKP tuntas tapi TIU yang kurang. Karena basic saya di PPKN. Intinya saya mencoba motivasi diri sendiri," ungkapnya.
Ade Putri juga beberkan alasan pendaftaran PPPK diundur," Yang saya tau, ada pengurangan kuota atau formasi jabatan. Seperti formasi guru BK, kuotanya 38, tapi dikurangi jadi 9 saja. Makanya baru mau diusulkan lagi ke pusat. Pengusulan formasi kembali itu yang membuat adanya penundaan.
Lalu, masalah penggajian, apakah PPPK nanti digaji oleh pemerintah pusat atau daerah. Itu yang masih jadi pertimbangan," imbuhnya.
Baca juga: CPNS 2021 Pemkot Tarakan, Jalur PPPK Dikhususkan Guru Honorer
Baca juga: 800 Guru Honorer di Perbatasan RI-Malaysia tak Penuhi Kualifikasi PPPK, Masalah Status Pendidikan?
Baca juga: Upah Guru Honorer di Perbatasan RI-Malaysia Kecil, Disdik Nunukan Minta Dana BOS Disetarakan
Sebagai guru di perbatasan, Ade Putri berharap kepada pemerintah untuk memprioritaskan pengangkatan guru honorer, khususnya di Kabupaten Nunukan.
"Apalagi di wilayah 2 dan 3. Akses ke sekolah belum tersentuh aspal, masalah jaringan. Belum lagi proses belajar mengajar masih melalui Daring," pungkas.
Dia juga berpesan buat para guru honor di perbatasan yang akan mengikuti tes PPPK agar tetap semangat dan optimis.
Penulis: Febrianus felis
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official