Puluhan Babi di Bulungan Mati

Puluhan Babi Mati Mendadak di Desa Long Yin, Dugaan Virus ASF, Dinas Pertanian Bulungan Ambil Sampel

Puluhan babi di wilayah Kecamatan Peso dikabarkan mati secara mendadak dalam seminggu terakhir.

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Junisah
TRIBUNKALTIM.CO
Ilustrasi pengambilan sampel pada babi yang diduga terjangkit ASF di Berau, Kaltim. 

TRIBUNKALTARA.COM, BULUNGAN - Puluhan babi di wilayah Kecamatan Peso dikabarkan mati secara mendadak dalam seminggu terakhir.

Setidaknya, terdapat 40 ekor babi, baik babi hutan maupun babi ternak yang dilaporkan mati secara mendadak.

Pihak Dinas Pertanian Bulungan telah turun tangan untuk mengambil sampel babi yang mati mendadak.

Baca juga: Waspada! Virus ASF pada Babi Ditemukan di Malaysia, Balai Karantina Pertanian Tarakan Beber Gejala

Baca juga: Kronologi Bom Babi Meledak di Berau, Tangan Perakit Putus Kena Ledakan, Pelaku Terancam Pidana Berat

Hal tersebut diungkapkan oleh Staf Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian Bulungan, Deny, Jumat (11/6/2021).

"Saat ini ada tim yang kesana, ada dua orang, itu ke Desa Long Yiin di Peso jadi di wilayah hulunya Peso," ujar Staf Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian Bulungan, Deny.

Baca juga: Bahas Fenomena Babi Ngepet Bareng Keluarga Anang Hermansyah, Gus Miftah Beri Nasihat Ini

Baca juga: Bupati Berau Temui Masyarakat Kampung Gunung Sari: Mari Kita Aksi Damai dan Duduk Bersama

"Selasa kemarin sudah ke sana untuk ambil sampel, dan hari ini dilanjutkan kembali ke sana," tambahnya.

Dugaan sementara, kematian babi-babi tersebut disebabkan oleh African Swine Fever atau ASF, virus yang menyerang babi hingga menyebabkan kematian.

Bu Wati yang viral tuding tetangganya pakai pesugihan terkait heboh isu babi ngepet. (Kolase TribunKaltara.com / TribunJakarta/Dwi Putra Kesuma dan Twitter)
Bu Wati yang viral tuding tetangganya pakai pesugihan terkait heboh isu babi ngepet. (Kolase TribunKaltara.com / TribunJakarta/Dwi Putra Kesuma dan Twitter) (Kolase TribunKaltara.com / TribunJakarta/Dwi Putra Kesuma dan Twitter)

"Dugaan sementara disebabkan oleh ASF, tapi kami belum bisa menyatakan ASF atau tidak, karena sampelnya harus diuji di laboratorium dulu," tambahnya.

Pihaknya mengakui telah mendapatkan peringatan dari Dinas Pertanian Berau, terkait potensi penyebaran ASF di wilayah Bulungan.

Baca juga: Pengakuan Terbaru Bu Wati, Siap Dipenjara setelah Viral Tuding Tetangga Pakai Pesugihan Babi Ngepet

Baca juga: Krisis Air, Warga Kerok Laut Kabupaten PPU Antre Air Bersih, Dijatah 2 Sampai 4 Jerigen 

Mengingat pada Bulan Mei lalu, ratusan babi di wilayah Berau positif terjangkit ASF.

"Memang kita mendapatkan peringatan itu dari Dinas Pertanian Berau, dan kami sudah melakukan pemetaan lokasi mana saja yang dilaporkan ada kematian babi, sejauh ini masih di wilayah Peso," terangnya.

Adapun jenis sampel yang akan diambil ialah berupa darah dan jeroan babi, seperti limpa dan ginjal.

Pihaknya mengatakan masih memerlukan waktu guna memberikan pernyataan kepastian ASF di Peso, mengingat sampel yang nanti dikumpulkan, masih harus dikirim ke Laboratorium Balai Veteriner di Banjarbaru, Kalsel.

Baca juga: Ternyata Rekayasa, Penyebar Hoaks Babi Ngepet di Depok Modal Rp 900 Ribu untuk Beli Babi Demi Viral

"Sampelnya nanti kita kirim ke Laboratorium di Banjarbaru, karena untuk regional pengirimannya ke sana, untuk hasil tesnya mungkin seminggu atau dua minggu," tuturnya.

(*)

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved