Berita Nasional Terkini
Akrab & Sebut Menhan RI Prabowo Subianto Sahabat, Bos PDIP Megawati Viral, Pengamat Sebut 2 Sejoli
Akrab & sebut Menhan RI Prabowo Subianto sahabat, Bos PDIP Megawati viral, pengamat politik sebut 2 sejoli.
TRIBUNKALTARA.COM - Akrab & sebut Menhan RI Prabowo Subianto sahabat, Bos PDIP Megawati viral, pengamat politik sebut 2 sejoli.
Isyarat koalisi permanen antara Partai Gerindra dengan PDIP semakin nampak terlihat.
Hal ini terlihat, usai pertemuan antara Ketum Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri.
Bahkan, ungkapan putri sang Proklamator, Soekarno tersebut mendadak viral, saat Ia memanggil Prabowo Subianto sebagai sahabat.
Baca juga: Elite Gerindra Bereaksi, Muncul Wacana Duet Megawati-Prabowo di Pilpres 2024: Usulan Kita Tampung
Baca juga: Orang Dalam PDIP Bantah Internal Memanas Jelang Pilpres 2024, Tegaskan Ganjar Kadernya Megawati

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, mengaku heran setelah dirinya menyebut Prabowo Subianto sebagai sahabat malah viral.
Ia heran kedekatannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra itu dipersoalkan oleh masyarakat.
Hal itu disampaikan Megawati saat menerima gelar profesor kehormatan di Universitas Pertahanan RI, Jumat (11/6/2021).
"Bangsa kita ini kadang-kadang mau membenarkan kehendaknya sendiri."
"Saya sendiri itu Mas Bowo (Prabowo), suka pusing lho."
"Kemarin saya bilang sahabat saya Pak Prabowo malah viral," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Sabtu (12/6/2021).
"Memangnya kepada musuh saya? Lah apa kayak gitu ya, hayo gimana?"
"Tentu saja kalian sahabat, teman-teman saya," ungkap Megawati.
Diketahui, Megawati menyebut Prabowo sebagai sahabat di acara peresmian patung Soekarno naik kuda di halaman Kementerian Pertahanan, Jakarta, Minggu (6/6/2021).
"Atas nama pribadi dan keluarga besar Bung Karno, saya mengucapkan terima kasih dan penghormatan secara khusus kepada Bapak Prabowo Menteri Pertahanan Republik Indonesia, dan sekaligus sahabat saya atas peresmian patung Bung Karno ini," kata Megawati saat memberikan sambutan.
Baca juga: PDIP dan Gerindra Usung Prabowo-Puan di Pilpres 2024? Anies Baswedan Berpotensi jadi Lawan Kuat
Selain itu, keakraban antara Prabowo dan Megawati juga terlihat sepanjang Megawati memberikan sambutan.
Terlihat, Prabowo sigap berdiri di belakangnya, dan menemani Ketua Umum PDIP itu memberikan sambutan.
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, pengamat Politik sekaligus Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, memberi tanggapan terkait ucapan Megawati yang menyebut Prabowo sebagai sahabat.
Ia menyebut, hal itu sebagai momen yang baik diambil Gerindra untuk mematangkan atau mematenkan koalisi dua partai penguasa parlemen.
"PDIP-Gerindra dua sejoli yang bisa kawin politik tinggal menunggu right time atau waktu yang tepat," kata Jerry saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (7/6/2021).
Selain itu, Jerry juga menyebut, peresmian Patung Bung Karno merupakan bagian dari lobi dan pendekatan ke Megawati yang dilakukan Prabowo.
"Saya yakin ini bagian politik persuasif tentu akan mendapat kredit poin terhadap Prabowo," kata Jerry.
"Mega menyebut kata sahabat untuk Prabowo, secara narasi ini sudah ada isyarat koalisi," ungkapnya.
Megawati Singgung Masa Kelam Orde Baru di Depan Prabowo
Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri resmi meraih gelar profesor kehormatan, di depan Prabowo Subianto, Ketum PDIP singgung masa kelam Orde Baru.
Universitas Pertahanan (Unhan) resmi memberikan gelar profesor kehormatan dengan status Guru Besar Tidak Tetap kepada Megawati Soekarnoputri, Jumat, (11/6/2021).
Upacara penganugerahan gelar profesor kehormatan ini dihadiri sejumlah pejabat negara, Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, hingga Ketua DPR RI, Puan Maharani.
Pada kesempatan itu, Megawati menyampaikan orasi ilmiahnya dan makna dari anugerah profesor kehormatan yang diterimanya tersebut.
Ketua Umum PDIP ini mengakui tersadar bahwa hidup adalah Cakra Manggilingan, sebagai manusia harus menerima bahwa roda kehidupan berputar.
Ini tak lepas dari pengalaman hidupnya yang berstatus anak Presiden pertama RI.
Di sisi lain, dengan status anak Bung Karno, justru ia menjalani masa kelam saat Soeharto berkuasa di zaman Orde Baru.
Ia terang-terangan mengungkapkan masa kelamnya zaman Orde Baru di hadapan Prabowo Subianto yang nota bene mantan menantu Soeharto.
"Saya tumbuh besar di istana akibat peristiwa politik tahun 65 saya tidak bisa melanjutkan sekolah, dan tentu saja karena ayah saya dilengserkan," kata Megawati.

Baca juga: Jurnal Ilmiah Megawati Disindir di Twitter, Gelar Profesor Kehormatan Bos PDIP Ikut Disorot
Setelah tidak di istana, Megawati mengatakan hidup sebagai rakyat biasa.
Masa-masa itu kata dia merupakan masa sulit bagi keluarganya.
Namun menurut Megawati, roda kehidupan selalu berputar.
Sejarah memanggilnya untuk terjun ke dunia politik.
Ia menjadi Anggota DPR selama tiga periode, sebelum kemudian menjadi wakil Presiden dan Presiden RI ke V.
"Sejarah memanggil saya untuk pertama kali menjadi anggota DPR dari sampai tiga periode terpotong dua tahun karena lalu menjadi wakil presiden dan setelah itu menjadi presiden kelima Republik Indonesia," ungkap Ketua Umum PDIP ini.
Putri Terbaik Bangsa
Rektor Unhan RI Laksamana Madya TNI Prof. Amarulla Octavian menilai Megawati adalah putri terbaik bangsa yang telah membuktikan keberhasilannya menjadi anggota DPR RI, Wakil Presiden hingga menjadi Presiden RI.
"Profesor Doktor HC Megawati Soekarnoputri adalah seorang putri terbaik bangsa Indonesia yang telah membuktikan keberhasilan menjadi Wakil Presiden RI 1999-2002, selanjutnya sebagai Presiden RI 2002-2004," ujar Rektor Unhan ini.
"Di kalangan pemimpin dunia, belum ada seorang wanita dapat menjabat berturut-turut sebagai wakil presiden dan presiden.
Sejarah dunia juga mencatat tidak banyak seorang presiden yang juga putri dari seorang presiden sebelumnya," ucapnya.

Baca juga: Viral Megawati Disorot di Twitter, Ketum PDIP Dianggap Tak Layak Dapat Gelar Profesor Kehormatan
Sebagai pemimpin nasional, kata dia, Megawati mampu membawa negara dan bangsa Indonesia melalui masa-masa sulit pasca-reformasi 1998.
Dengan karakter dan wibawa yang kuat, Megawati mampu menyelesaikan krisis multidimensi dan meletakkan pondasi yang kuat bagi tata negara dan pemerintahan.
"Beliau mampu menyelesaikan krisis multidimensi dan meletakkan pondasi yang kuat bagi tata negara dan tata pemerintahan yang terbukti kebenarannya sampai dengan masa kini," jelasnya.
Keberhasilan dan prestasi Megawati dalam kepemimpinan tidak saja pada tataran regional dan global.
Hal itulah lanjut dia, yang dinilai merupakan wujud nyata ilmu pengetahuan Kepemimpinan Strategis.
"Prestasi sebagai kepala negara dan kepala pemerintah merupakan wujud nyata ilmu pengetahuan kepemimpinan strategis.
Beberapa penghargaan doktor honoris causa dari berbagai perguruan tinggi di dalam negeri dan luar negeri merupakan bukti pengakuan pemikiran akademik atas kepakaran beliau dalam bidang kepemimpinan strategic (strategis), yang juga sangat terkait dengan bidang pertahanan," jelasnya.
Baca juga: Resmikan Patung Bung Karno di Kemenhan, Megawati Lempar Kode Sanjung Prabowo
Lebih lanjut ia mengatakan selama periode kepemimpinan Megawati, banyak menerbitkan berbagai kebijakan yang sangat mendukung tugas-tugas Kementerian Pertahanan RI dan TNI.
Berbagai ide dan gagasan tentang pertahanan juga dituangkan dalam berbagai dokumen negara dan menjadi rujukan doktrin pertahanan, strategi pertahanan dan postur pertahanan.
"Menata komponen utama pertahanan merupakan langkah stratejik mewujudkan profesionalisme TNI, sekaligus membangun kesadaran pentingnya mempersiapkan komponen cadangan dan komponen pendukung di dalam sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta," paparnya.
Bukan itu saja, Megawati juga menunjukkan kepemimpinan yang kuat di dalam menjadikan Pancasila sebagai falsafah negara, dasar negara, dan sekaligus landasan kebijakan pemerintahan negara.
Di dalam kepemimpinan Megawati, kata dia, Pancasila juga diperkokoh menjadi sistem nilai, pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara, dan yang terpenting bagaimana menjadikan Pancasila sebagai dasar haluan pembangunan negara guna mewujudkan Indonesia yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian di dalam kebudayaan.
"Seluruh ide, gagasan dan kebijakan tersebut dapat dinilai sebagai serangkaian karya ilmiah yang signifikan atas kepemimpinan beliau memperkuat jati diri bangsa Indonesia yang memegang teguh ideologi Pancasila.
Kita semua yakin bahwa ideologi Pancasila adalah senjata pamungkas Sishankamrata," tegasnya.
Baca juga: Prediksi Susunan Pemain Turki vs Italia di Euro 2020, Siaran Langsung RCTI Pukul 02.00 Wib
Dalam acara penganugerahan yang digelar di Kampus Bela Negara Universitas Pertahanan Sentul Bogor tersebut, sejumlah pejabat turut hadir diantaranya yakni Ketua MPR Bambang Soesatyo, Ketua DPR Puan Maharani, Mendikbudristek Nadiem Makarim, Menhan Prabowo Subianto, Seskab Pramono Anung, Mensos Tri Rismaharini, Menhub Budi Karya, MenpanRB Tjahjo Kumolo, Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono, Kepala BIN Budi Gunawan, KSAD Jenderal Andika Perkasa, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, Menteri ESDM Arifin Tasrif, dan Lainnya.
Selain itu hadir secara virtual yakni Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani, serta Presiden Jokowi yang sempat mengucapkan selamat kepada Megawati melalui daring.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sebut Prabowo sebagai Sahabat, Megawati Heran Malah Jadi Viral: Saya Pusing Lho, https://www.tribunnews.com/nasional/2021/06/12/sebut-prabowo-sebagai-sahabat-megawati-heran-malah-jadi-viral-saya-pusing-lho?page=2.
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official