Berita Nunukan Terkini
Disdikbud Nunukan Minta Guru Belum Divaksinasi Covid-19 untuk Bersabar, Ini Pengajar Diprioritaskan
Disdikbud Nunukan minta guru belum divaksinasi Covid-19 untuk bersabar, ini pengajar diprioritaskan.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Disdikbud Nunukan minta guru belum divaksinasi Covid-19 untuk bersabar, ini pengajar diprioritaskan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Nunukan, Junaidi minta guru yang belum divaksinasi Covid-19 untuk bersabar.
Data guru se-Kabupaten Nunukan yang sudah masuk ke Dinas Kesehatan Nunukan sebagai sasaran vaksinasi Covid-19 ada 1.229 orang.
Baca juga: 6 Bulan Vaksinasi Covid-19 di Kaltara, Telah Gunakan 21.375 Vial, Vaksinasi Lansia Masih Terhambat
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Guru di Nunukan, Dari 3.565 Pendidik Dinkes Baru Terima Data Sebanyak 1.229 Orang
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 untuk Guru di Nunukan, Dinas Kesehatan Beber Data yang Diterima Baru 1.229 Orang
Sementara itu, total guru dan tenaga kependidikan se-kabupaten yang wajib mengikuti vaksinasi ada sebanyak 3.565 orang.
Informasi yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Nunukan, saat ini masih berlangsung vaksinasi termin 3 untuk sasaran 786 guru.
Vaksinasi termin 1 yang sudah terima ada 3 orang. Termin 2 ada 205 orang. Termin 3 sasarannya 786 orang (sedang berlangsung). Sementara itu, untuk termin 4 ada 206 orang (baru akan didistribusikan.
Dari 1.229 guru yang datanya sudah masuk di Dinas Kesehatan Nunukan, 29 guru diantaranya akan menjadi sasaran vaksinasi termin ke 5 nanti.
Junaidi mengatakan, pembelajaran tatap muka (PTM) akan dibuka pada Juli mendatang, sebagaimana yang telah disampaikan oleh Mendikbud Ristek Nadiem Makarim.
Satu diantara syarat dibukanya sekolah tatap muka yakni guru dan tenaga kependidikan wajib mengikuti vaksinasi Covid-19.
"Seribuan lebih guru sudah divaksin. Itupun diprioritaskan untuk para guru yang mengajar di Nunukan dan Sebatik. Karena Nunukan dan Sebatik itu daerah transit. Kalau untuk wilayah III belum lagi karena vaksin terbatas. Tapi data guru sudah masuk semua ke Dinas Kesehatan," kata Junaidi kepada TribunKaltara.com, Senin (14/06/2021), pukul 15.30 Wita.
Lebih lanjut dia sampaikan, agar guru yang belum divaksinasi untuk bersabar dulu, mengingat ketersediaan vaksin Covid-19 sangat terbatas.
"Untuk sementara, guru-guru yang belum divaksin bersabar dulu. Kita prioritaskan untuk guru di wilayah kota. Karena arus keluar masuk. Semua guru termasuk honorer wajib ikuti vaksin," ucapnya.
Menurutnya, melalui SKB 4 Menteri, pemerintah mendorong akselerasi PTM secara terbatas dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat.
Siswa akan lebih dulu dibagi dalam kelompok belajar. Pembagian dilakukan sesuai anjuran pemerintah, yakni maksimal 50 persen dari kapasitas per kelas. Sehingga dalam 1 kelas terdapat 2 kelompok belajar.
Masing-masing kelompok belajar melakukan PTM terbatas hanya sebanyak 2 kali dalam 1 minggu yang mana siswa dengan nomor absen 1-16 masuk di hari Senin dan Rabu. Sementara siswa dengan nomor absen 17-32 masuk di hari Selasa dan Kamis.