Breaking News:

Berita Tarakan Terkini

Pandemi Covid-19, Pengunjung KKMB di Kota Tarakan Berkurang, Berikut Harga Tiket Masuk

Selama pandemi Covid-19 jumlah pengunjung sangat dirasakan menurun di Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Pengunjung KKMB Tarakan yang semakin berkurang pasca pandem 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Selama pandemi Covid-19 jumlah pengunjung sangat dirasakan menurun di Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB) dibandingkan sebelum pandemi Covid-19.

Ini diakui Samsul Aris, Koordinator KKMB Kota Tarakan, berdasarkan catatan buku harian, selama Ramadan ini tingkat pengunjung mulai dari awal buka setiap hari cukup sepi.

"Dibanding hari-hari biasanya ditambah Covid-19 tambah sepi lagi," urai Samsul.

Baca juga: Sempat Ditutup Karena Covid-19, Wisata Konservasi Mangrove dan Bekantan Tarakan Berangsur Normal

Baca juga: Pengunjung Keluhkan Akses Jalan Masuk Wisata Mangrove Belagaone Becek, Ini Komentar Pemkab Nunukan

Jika biasanya di hari libur bisa tembus 200 hingga 300 orang, selama masa Covid-19 hanya maksimal 100 pengunjung.

"Bahkan tak sampai. Kalau di hari kerja lebih sepi lagi cuma sekitar 20-30 orang," ungkapnya.

Baca juga: Mangrove Kaltara Banyak Berubah Jadi Tambak, BRGM Siapkan Rp 1,5 T untuk Rehabilitasi di 9 Provinsi

Baca juga: Hari Keanekaragaman Hayati Internasional, Balai TNK Bontang Menanam 2.021 Pohon Mangrove

Kemudian lanjutnya usai Idul Fitri 1442 Hijriah kemarin, diakuinya memang terjadi peningkatan dibanding pandemi tahun 2020 lalu.

Estimasi kenaikan pengunjung 30 persen di tahun 2021 dibanding 2020 lalu. Meski demikian jarang pengunjung dari luar datang ke Tarakan. Begitu juga dari wisatawan mancanegara.

Petugas lapangan wisata kawasan konservasi mangrove dan bekantan Tarakan, Sujatmiko
Petugas lapangan wisata kawasan konservasi mangrove dan bekantan Tarakan, Sujatmiko (TRIBUNKALTARA.COM/Risnawati)

Jika pun ada dari luar Kaltara, tujuannya hanya untuk studi banding. Namun itupun baru satu kali seperti kunjungan kerja dari Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove awal Juni 2021 lalu.

Untuk harga per tiketnya dikatakan Samsul dipatok Rp 5 ribu dewasa dan Rp 3 ribu anak-anak. Khusus wisatawan mancanegara dipatok Rp 50 ribu.

Baca juga: Belum Resmi & Masih Gratis, Sepekan Pengunjung Wisata Mangrove di Nunukan Tembus 2 Ribu Orang

Baca juga: Dagang Es dan Gorengan di Lokasi Wisata Mangrove Nunukan, Setiap Hari Ibu Ini Peroleh Rp 300 Ribu

Sampai saat ini, jenis mangrove yang masih bertahan ada sekitar 27 jenis. Kemudian populasi bekantan total 43 ekor. Untuk jantan dewasa sebanyak enam ekor dan induk betina 14 ekor.

"Selebihnya anakan dan remaja. Ada juga 14 monyet ekor panjang. Kemudian biota laut banyak ikan tempakul kerang kepiting warna, biawak, burung, dan hewan habitat mangrove lainnya," pungkasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved