Berita Nunukan Terkini

Dagang Es dan Gorengan di Lokasi Wisata Mangrove Nunukan, Setiap Hari Ibu Ini Peroleh Rp 300 Ribu

Dagang es dan gorengan di lokasi wisata Mangrove Nunukan, setiap hari ibu ini peroleh Rp 300 ribu.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/FELIS
Indri (46) seorang pedagang es dan gorengan di lokasi Wisata Mangrove Belagaone Karya, Jalan Adi Karya, Rt 006, Kecamatan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan, Minggu (07/02/2021), pukul 17.00 Wita. TRIBUNKALTARA.COM/ Febrianus felis. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Dagang es dan gorengan di lokasi wisata Mangrove Nunukan, setiap hari ibu ini peroleh Rp 300 ribu.

Indri (46) seorang pedagang es dan gorengan di lokasi Wisata Mangrove Belagaone Karya, Jalan Adi Karya, Rt 006, Kecamatan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan.

Ibu tiga anak itu, mengaku baru dua bulan ia mengeluti usaha kecil-kecilan berupa dagangan es dan gorengan di Wisata Mangrove Belagaone Karya.

Pengunjung Keluhkan Akses Jalan Masuk Wisata Mangrove Belagaone Becek, Ini Komentar Pemkab Nunukan

Jadi Pelopor Informasi Desa di Malinau, Kades Long Pada Faridan Liwah Lirik Potensi Wisata Alam

Raperda Telah Disetujui DPRD, Kadis Pariwisata Nunukan Syafarudin Beber Tarif Dua Tempat Wisata Ini

Diketahui, Wisata Mangrove Belagaone Karya mulai dibuka sejak Desember 2020, di bawah pengawasan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Nunukan.

"Saya jualan es dan gorengan dibantu 3 anak dan suami saya. Saya mulai menjual semenjak Wisata Mangrove ini dibuka," kata Indri kepada TribunKaltara.com, saat ditemui di sela melayani pelanggannya, Minggu (07/02/2021), pukul 17.00 Wita.

Kendati baru dua bulan, Indri mengaku dengan pengunjung wisata Mangrove sebanyak 300 orang per hari, ia bisa meraup keuntungan hingga Rp200 ribu per hari.

Informasi yang dihimpun dari Disparpora Nunukan, akumulasi pengunjung Wisata Mangrove Belagaone Karya sejak Desember 2020 lalu hingga akhir Januari 2021 mencapai 8 ribu pengunjung.

"Lokasi wisata ini dibuka Senin-Minggu tapi saya berdagang hanya di hari Sabtu-Minggu. Karena ramainya ya hanya dua hari itu. Hitungan bersih saya bisa peroleh Rp200 ribu per hari. Sempat saya lihat dibuku pengunjung, seminggu itu pengunjung bisa sampai 3 ribu orang. Jadi diperkirakan ada 300 orang per hari," ucapnya.

Satu diantara alasan Indri berdagang yakni memotivasi tiga anaknya dalam mencari uang di tengah pandemi Covid-19.

"Kita semua tau pandemi Covid-19 berdampak pada ekonomi rumah tangga. Saya melihat ada peluang usaha di sini, makanya saya menjual. Ini bisa memotivasi anak saya dalam mencari uang dengan kerja halal.
Anak saya ada yang kuliah, yang satu pegawai honorer pemerintahan," tuturnya.

Belakangan diketahui, selain berdagang es dan gorengan, Indri ternyata menjabat sebagai Kasubag Umum dan Kepegawaian di Kantor Badan Pengelola Perbatasan Kabupaten Nunukan.

"Jadi saya kerja juga di Badan Pengelola Perbatasan sebagai Kasubag Umum dan Kepegawaian. Jadi Senin-Jumat saya kerja di kantor, Sabtu-Minggu saya dagang es dan gorengan," tutur Indri.

Dia berharap kepada Pemda Nunukan, agar memperhatikan akses jalan menuju lokasi Wisata Mangrove Belagaone Karya.

Lantaran, jalan masuk menuju lokasi wisata tersebut belum tersentuh aspal, sehingga ketika hujan deras jalan menjadi becek dan licin ketika dilewati motor atau mobil.

Tak hanya itu, Indri juga menyebut Pemda perlu untuk memfasilitasi WC di lokasi wisata tersebut.

Dampak Pandemi Covid-19 Sektor Pariwisata Kaltara Turun 90 Persen, Tahun 2021 Fokus Pemulihan Wisata

Empat Bulan Silam, Warga Sulap Kebun Karet Jadi Wisata Alam Karai, Kini Digandrungi Milenial Kaltara

Surga Tersembunyi di Belantara Seberang Sungai Kayan, Wisata Alam Karai Jadi Rekreasi Baru Keluarga

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved